Berupa tulisan-tulisan yang disusun untuk disampaikan sebagai pelajaran bagi murid / anak didik dengan judul-judul tertentu.
Taman Getsemani
(Sunday School Resourcess: eBibleTeacher.com)
Pelajaran diambil dari: Matius 26:47-56, Markus 14:43-52, Lukas 22:47-53, dan Yohanes 18:2-12
Butir diskusi: DOA
Paulus di Damaskus
Karena hidupnya terancam, Paulus harus melarikan diri dari Damaskus. Ide-ide pengajaran di bawah ini dapat membantu Anda ketika mengajar tentang Paulus ketika dia sedang berada di Damaskus. Jangan ragu untuk menggunakan ide-ide ini guna melengkapi kurikulum Anda, atau untuk membuat pelajaran Anda sendiri.
Paulus adalah seorang yang sangat menarik dan tokoh penting dalam Alkitab. Sebelum ia menjadi utusan Injil bagi Yesus, ia dikenal sebagai Saul. Setelah ia melihat cahaya yang menyilaukan dan mendengar suara Yesus, dia mengubah cara hidup, mulai percaya, dan mengajar tentang Kristus. Dia dikenal sebagai salah satu utusan Injil terbesar pada zamannya.
Menghormati Orang Tua, Menyenangkan Allah!
Pendalaman Alkitab untuk Anak-Anak, dari Efesus 6:1-3
Waktunya membaca!
Efesus 6:1: "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian."
Apakah kamu ingin hidup bahagia di bumi?
Allah berjanji jika kamu menaati perintah orang tuamu, maka "kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:3). Dan seperti yang kita tahu, apabila Allah berjanji, maka Dia akan selalu menepati-Nya.
Ayah Tidak Sayang Kepada Saya!
"Ayah tidak sayang kepada saya!" teriak Lisa ketika ayahnya terpaksa memukulnya. Malam itu Lisa marah-marah pada waktu berada di meja makan dan ia telah melemparkan sebagian makanannya ke lantai. Setelah hal itu terjadi, ibunya menegur Lisa dan Lisa mengucapkan kata-kata yang kasar kepada ibunya. Itulah sebabnya ayah memukulnya.
"Ketika Lisa berteriak, 'Ayah tidak sayang kepada saya', Ayah memukul kamu karena Ayah sangat sayang kepadamu," kata ayah Lisa. Menurut kamu, siapakah yang benar, Lisa atau ayah Lisa?
Pilihan Brad
Bahan bacaan: Amsal 4:23-27
Brad dan ayahnya berdiri di serambi depan sambil memandangi buldoser yang mencungkil bongkahan-bongkahan batu trotoar yang berada di depan rumah mereka. "Mereka benar-benar mengacaukannya," celetuk Brad.
Ayah tersenyum. "Ya", jawabnya, "tapi setelah semua ini selesai, kita akan memunyai sebuah jalan yang lebih baik. Jalan itu memang banyak berlobang."
Karunia Tuhan yang Agung
Alat Peraga: Bayi atau anak berusia di bawah 3 tahun
Ayat Alkitab: Galatia 1:15
Tema: Kita semua memiliki karunia hidup yang agung
Kita bersama anak-anak yang masih sangat kecil dalam mendengarkan cerita hari ini. Apakah kamu terkejut melihat ada bayi-bayi bersama kita?
Rosa (atau siapa pun yang Anda undang hari ini) membawa bayinya yang baru lahir, Sarah, yang baru berumur 5 minggu. Saya juga mengajak Joel, yang berusia 15 bulan. Saya meminta Rosa untuk membawa Sarah, dan saya membawa Joel untuk suatu alasan khusus. Saya ingin berbicara tentang karunia agung yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Lihatlah bayi Sarah dengan jari-jari tangan dan kakinya yang mungil-mungil. Dia tersenyum dan menangis dan menyenangkan sekali untuk dipeluk. Sarah kecil punya karunia agung dari Tuhan. Joel juga punya karunia agung dari Tuhan. Joel berjalan mengelilingi tempat ini dan mencari tahu, juga belajar tentang dunia.
Buah Yang Baik
"Wah, bagus sekali pohon apel itu!" kata Krista. "Buahnya lebat dan warnanya pun merah!" Ayah tersenyum mendengar perkataan Krista. "Apel yang baik berasal dari pohon apel yang baik," kata ayah, "tetapi lihatlah pohon apel yang di sebelah sana." Krista melihat kepada pohon apel itu. Pohon itu bukanlah pohon yang baik. Cabang-cabangnya banyak yang patah. Beberapa di antaranya ada yang bergelantungan, dan daun-daunnya pun tampak layu.
"Apel seperti apakah yang kamu lihat pada pohon itu?" tanya ayah kepada Krista.
Buah Yang Baik
"Wah, bagus sekali pohon apel itu!" kata Krista. "Buahnya lebat dan warnanya pun merah!" Ayah tersenyum mendengar perkataan Krista. "Apel yang baik berasal dari pohon apel yang baik," kata ayah, "tetapi lihatlah pohon apel yang di sebelah sana." Krista melihat kepada pohon apel itu. Pohon itu bukanlah pohon yang baik. Cabang-cabangnya banyak yang patah. Beberapa di antaranya ada yang bergelantungan, dan daun-daunnya pun tampak layu.
"Apel seperti apakah yang kamu lihat pada pohon itu?" tanya ayah kepada Krista.
Aku Berubah
Bacaan: Kisah Para Rasul 28:6-9
Malaikat -- Dalam Liputan Reporter Tv
http://indonesia-educenter.net/index.php?option=com_content&task=view&i… (Indonesia - EduCenter.net)
Pengantar
