Skip to main content

Berupa tulisan-tulisan yang disusun untuk disampaikan sebagai pelajaran bagi murid / anak didik dengan judul-judul tertentu.

Masa Kanak-kanak Yesus

Untuk Diingat: Yesus adalah seorang anak yang baik. Dia taat kepada orang tuanya dan selalu mempelajari firman Tuhan.

Pelajaran: Baca Lukas 2:41-52

Yesus lahir ke dunia sebagai seorang bayi. Dia bertumbuh menjadi seorang anak. Sama seperti kamu dan saya. Jadi, Yesus juga mengerti bagaimana rasanya menjadi anak kecil. Dan, Yesus tidak menjalani hidup dengan mudah. Keluarga-Nya harus pindah ke Mesir karena Herodes ingin membunuh-Nya. Dia tinggal di sebuah negara asing untuk sementara waktu. Dari Mesir, Dia pindah lagi ke Galilea, di sebuah kota bernama Nazaret. Kota itu bukanlah tempat favorit untuk hidup. Orang-orang Yahudi dipandang rendah orang Nazaret. Orang Nazaret dianggap sebagai orang miskin dan bukan orang Yahudi murni. Ayah Yesus adalah seorang tukang kayu. Keluarganya tidak kaya. Dia memiliki adik-adik. Sepupunya kemudian menjadi terkenal sebagai nabi yang aneh, yaitu Yohanes Pembaptis. Dan, tidak semua orang mengerti siapa Yesus itu, bahwa Dia adalah Anak Allah. Hanya beberapa orang yang mengenal-Nya.

Mengembangkan Talenta dari Tuhan

Tujuan:

Anak memahami apa yang dimaksud dengan talenta dan menyadari talenta-talenta yang ia miliki, serta bertekad untuk mengembangkannya.

Kreasi Simulasi: Potret Sahabatku

  1. Berikan anak kertas kosong dan minta mereka menggambar ciri seorang teman di sebelah kirinya. Jika semua anak menggambar teman sebelah kirinya, maka berarti anak akan digambar oleh satu teman di sebelah kanannya. Hasil lukisan harus menunjukkan ciri seseorang, tanpa boleh menyertakan nama anak yang digambar tersebut. Tidak perlu digambar lengkap, cukup yang menjadi cirinya saja. Jadi misalnya, cukup gambar ciri bajunya, atau ciri matanya, dan sebagainya.

Menggunakan Talenta yang Diberikan Tuhan

Ayat Hafalan: Roma 12:6

"Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita"

Cerita: Suatu hari, sekitar seabad yang lalu, seorang anak bernama Jean duduk di samping ayahnya sembari mereka menikmati matahari terbenam ke dalam gelombang laut. Keagungan pemandangan itu menggugah antusiasme kekanak-kanakannya dan ia pun mencurahkan isi hatinya dalam sukacita yang amat sangat. Ayahnya, dengan penuh takjub melepas topinya dan berkata kepada anaknya itu, "Anakku, itulah Tuhan." Bocah itu tak pernah melupakan kata-kata itu, "Itulah, Tuhan".

Mengampuni dan Menerima Kembali

Bahan Alkitab: Kejadian 45:1-28

Fokus

Apa yang akan kita lakukan jika disakiti orang lain, apalagi dengan sengaja? Ya, hampir dapat dipastikan kita akan merasa sakit hati dan bila ada kesempatan, kita ingin membalas perbuatannya. Tetapi Yusuf telah memberikan teladan yang baik dalam hal mengampuni. Meskipun ia mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari kakak-kakaknya, ia tidak mendendam. Bahkan ketika Yusuf memunyai kesempatan untuk membalasnya, Yusuf tidak mau melakukannya. Yusuf justru memberi yang terbaik untuk keluarganya pada masa kelaparan tersebut.

Bebas dari Dosa

Anak-anak akan membaca ayat-ayat yang menyebutkan berbagai macam dosa dan akan melepaskan kartu-kartu yang ditulisi berbagai jenis perbuatan dosa yang ditempelkan kepada seorang sukarelawan.