Published on PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen) (https://pepak.sabda.org)

Home > Printer-friendly

Online Books

Buku: Biarkanlah Anak-anak Datang Padaku

Pasal I-Harga Kehidupan Anak

A. Hidup manusia dibagi dalam 3 masa:

  1. Masa kanak-kanak: antara 1 th - 12 th.
  2. Masa remaja : antara 13th - 24 th.
  3. Masa dewasa/tua : antara 25th - 100th.

Dari ketiga masa ini yang terpenting ialah masa kanak-kanak, sebab:

  1. Masa ini menjadi dasar bangunan yang menentukan kehidupan kanak-kanak itu di kemudian hari.
  2. Pada masa ini perasaan dan ingatan mereka paling terang.
  3. Daya menerima dan daya meniru mereka sangat besar.
  4. Masa ini ialah masa mereka sangat rindu dan haus akan pengajaran.

Masa ini secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ingatan mereka, tentang kelakuan, moral, watak, keinginan dan tujuan hidup mereka, apa yang masuk dahulu dalam hidup mereka sudah menjadi akar yang mendalam.

Ada pendapat ahli-ahli bahwa pengajaran seorang ibu kepada anaknya sebelum anak tersebut berumur 3 tahun, telah menentukan setengah dari pekerjaan pendidikan. Dalam sejarah gereja banyak tokoh-tokoh besar bertobat pada masa kanak-kanak, misalnya:

  1. Merry Slessor (7 tahun): Pengajar Injil di Afrika.
  2. Issac Watts (9 tahun): Penulis lagu-lagu.
  3. Catherine Booth (6 tahun): seorang tokoh pembangun rohani
  4. Polycarpus (9 tahun): tokoh yang mati syahid
  5. Jonathan Edwards (7 tahun): seorang cendikiawan, ahli politik theologia, filsafat dan penggembala gereja.
  6. Mathew Henry (10 tahun): Penulis tafsir

Di dalam Alkitab juga banyak tokoh-tokoh yang dimulai dari kanak-kanak sudah bertobat:

  1. Musa
  2. Daniel
  3. Daud
  4. Samuel
  5. Obaja
  6. Timotius
Anak-anak Yahudi sejak kecil telah diajar untuk menghafal Taurat. Pada umur 12 tahun mereka sudah harus dapat menghafal dan diperbolehkan mengikuti acara-acara di Bait Allah. Maksudnya supaya mereka tetap memegang teguh Taurat dan bertanggung jawab sendiri atas Taurat itu.

B. Keistimewaan dalam hidup anak-anak:

  1. Hati anak-anak adalah murni. Pada masa mereka belum dipengaruhi dengan kebiasaan-kebiasaan buruk dan pikiran dosa dan akibat-akibat dosapun belum kelihatan, sebab itu: HARUS MENGAJAR MEREKA MEMBENCI DOSA (dasar dosa telah ada pada mereka, namun belum dinyatakan keluar)

  2. - Matius 18:3; Amsal 20:11, dsb.

  3. Dalam hati anak-anak tidak ada tipu daya, apa yang dikatakan dan dilakukan sesuai dengan hati pikiran mereka, dapat menjadi contoh untuk orang dewasa dalam hal kejujurannya.
  4. Berfungsi menjadi teladan kehidupan manusia.

C. Anak-anak adalah suatu bangunan yang dapat dibentuk:

Terjadinya pembentukan watak dan kepribadian seorang anak tidak hanya dibatasi oleh faktor keturunan, melainkan juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Yang dimaksud dengan keadaan lingkungan ialah:
  1. Rumah tangga
  2. Sekolah
  3. Pergaulan
  4. Gereja

Faktor dari kehidupan masyarakat, keadaan lingkungan 1-3 seringkali gagal dalam pembentukan watak yang baik, sebab itu adalah tugas daripada gereja untuk mengatasi kegagalan tersebut. Kita yakin dengan keteguhan hati, kita dapat membentuk hidup yang baik dengan firman yang kita isikan dalam hati anak sebagai dasar yang kokoh dan teguh dalam bangunan kerajaan Allah, supaya mereka menjadi warga surga yang baik.

D. Hubungan Yesus Kristus dengan Anak-anak:

  1. Yohanes 1:14, Firman itu telah menjadi manusia... Yesus menjelma menjadi manusia. Yesus sendiri menjalani masa anak-anak dan menjadi besar menurut peraturan manusia. Ini berarti bahwa Ia mementingkan masa ini.
  2. Yesus menjadikan anak-anak teladan dari kerajaan Surga.
  3. Yesus sendiri mementingkan pekerjaan anak-anak.

Dari sudut negatif:
Ia tidak membiarkan orang-orang meremehkan, menghalangi anak-anak untuk datang kepadaNya. Matius 18:3-14; 19:13-15, ini menandakan bahwa anak-anak ada kemungkinan sesat.

Dari sudut positif:

  1. Ia menyuruh membawa anak-anak kepadaNya.
  2. Ia menyuruh memelihara/menggembalakan anak-anak - Yohanes 21:5M
  3. Ia bekerja sama dengan anak-anak - Yohanes 6:1-15
  4. Ia menyambut dan menyembuhkan anak-anak:

  5. Membangkitkan anak Yairus: Markus 5:41-42; Menyembuhkan anak pegawai istana - Yohanes 4:46-54; Menyembuhkan anak perempuan Kanani - Matius 15:22-28; Menyembuhkan anak yang gila babi Matius 17:14-21.

Pasal II-Kepentingan Pekerjaan Sekolah Minggu

A. Keistimewaan pekerjaan sekolah Minggu
  1. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling murni.
  2. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang membentuk bangunan yang kokoh.
  3. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mempunyai nilai kekal.
  4. Pekerjaan ini adalah pelayanan yang sukar.
B. Kepentingan pekerjaan anak-anak:
  1. Pekerjaan anak-anak adalah pekerjaan Tuhan dan Pesan Tuhan. Tuhan sendiri mementingkan pekerjaan ini.
  2. Pekerjaan anak-anak adalah pengajaran Alkitab. Amsal 22:6,15. 23:13-14; 29:17; Ulangan 11:18-19 ; Masmur 78:3-4,6.
  3. Membantu kekurangan pengajaran dalam rumah tangga.
  4. Membentuk orang Kristen yang baik bagi gereja.
  5. Anak-anak mempunyai hidup yang seluruhnya mengikut Tuhan.
  6. Anak-anak adalah penyebar Injil yang paling baik.
  7. Anak-anak paling mudah menerima Injil.

Pasal III-Sejarah Sekolah Minggu

A. Rumah sembahyang orang Yahudi :

Sebelum ada Sekolah Minggu, pendidikan agama Yahudi menghendaki anak-anak Yahudi membaca Alkitab di rumah sembahyang dan mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh rabi-rabi. Rabi Green berkata: "Tidak ada bangsa yang lebih mementingkan pengajaran agama terhadap anak-anak daripada bangsa Yahudi." Josephus berkata: "Semua prinsip yang kami pentingkan ialah pengajaran terhadap anak-anak."
Dari hal ini kita tahu bahwa pengajaran orang Yahudi terhadap anak-anak demikian dipentingkan, sehingga di kota Yerusalem saja ada 700 rumah sembahyang. Hal ini menyebabkan kepercayaan orang Yahudi menjadi suatu benteng yang tidak dapat dirobohkan.

B. Permulaan Gereja :

Yesus sendiri disebut Rabi dan guru yang baik. Ia sendiri mengajar. Ia juga menyuruh/memesan kepada murid-muridnya untuk pergi ke seluruh muka bumi, supaya seluruh umat manusia menjadi murid-muridNya. Kisah Rasul 2:39; Kisah Rasul 5:42. Dari ayat-ayat ini kita mengetahui bahwa mengajar itu lebih penting daripada mengabarkan Injil. Dalam Alkitab `MEMBERITAKAN INJIL` dipakai 143 kali sedangkan istilah `MENGAJAR` dipakai 217 kali. Mulai abad yang ke II gereja merasa sangat perlu mengajarkan Alkitab kepada anak-anak. Maka mulailah disusun doktrin tanya-jawab, dan mengajarkan kepada anak-anak. Orang Kristen mulai umur 7 tahun harus menerima pengajaran Alkitab di rumah sembahyang.

C. Masa Peralihan (Reformasi)

Pada masa Martin Luther gereja telah melalui zaman kegelapan selama masa itu. Ibadat hanya menjadi tradisi belaka. Pengajaran Alkitab diganti dengan pengajaran manusia, karena gereja telah melalaikan kebenaran Alkitab (sedikit sekali penuntutan kebenaran), sehingga pada waktu Martin Luther bangun dan memakukan suatu penetapan di muka pintu gereja yang kemudian menjadi dasar dari katholisasi. Pada tahun 1576 Gereja Scotland mengeluarkan ketetapan bahwa tiap gereja pada hari minggu harus diadakan kebaktian anak-anak, mengajar anak-anak kebenaran Alkitab. Pada waktu itu gereja Rum Katolik juga mulai mengembangkan pendidikan terhadap anak-anak. (Suatu kutipan dari Children`s Evangelism halaman 25 mengenai percakapan dari seorang Roma Katholik dengan seorang Bishop Protestant di Amerika beberapa tahun yang lalu. Iman Roma Khatolik itu berkata: Betapa menyedihkan dan bodohnya kamu, orang Protestan, kamu membiarkan anak-anak sampai mereka besar, dikuasai Iblis, kemudian kamu bekerja untuk mendapatkannya kembali dengan susah payah. Sebaliknya kami orang Katholik, mengetahui bahwa anak-anak adalah lemah seperti tanah liat ditangan kami dan kami menyerahkan/mengabdikan diri kami pertama-tama kepada mereka. Ketika mereka telah terlatih dan terintruksi dengan baik, maka kami tidak kuatir dengan hari depan mereka. Begitu juga St. Francis Zavier berkata: Berikan kepadaku anak-anak sampai berumur 7 tahun, kemudian siapapun boleh mengambilnya dari padaku, aku tak akan takut kalau kepercayaan akan berubah."

D. Pendiri Sekolah Minggu

  1. Robert Raikers
  2. Asal berdirinya Sekolah Minggu di Chancester Inggris pada tahun 1780; Robert Raikers adalah seorang penerbit surat kabar, pada zamannya masyrakat Inggris berada dalam kegelapan moral. Anak-anak berumur 7-9 tahun telah keluar untuk bekerja. Mereka terlantar, kurang pendidikan, buta huruf dan hidup dalam dosa. Hari Minggu adalah kesempatan yang baik untuk berbuat dosa dan segala macam kejahatan. Pada suatu hari, ketika Robert Raikers pergi mencari pekerja bagi penerbitannya, ia mendapati anak-anak yang tidak terpelihara itu dan juga tingkah laku liar, maka ia tergerak hatinya untuk mendidik dan mengajar mereka. Kemudian ia menggunakan hari Minggu untuk mengajar anak-anak membaca Alkitab dan mengenal huruf. Tanpa pendidikan ini, mereka nanti akan tetap menjadi anak-anak yang suka akan berbuat dosa. Karena hari yang dipakai Robert Raikers untuk megajar adalah hari minggu, maka berdirilah istilah Sekolah Minggu. Ia mengajar seorang diri, dan yang diajarkan adalah: membaca, menulis, pendidikan kepribadian dan agama. Ia membawakan kabar ini dan segala keperluan Sekolah Minggu lewat surat kabarnya, supaya masyarakat dapat mendukung dan menaruh perhatian. Mula-mula gereja tidak mau membantu usaha ini, tetapi kemudian banyak orang-orang Kristen yang tergerak untuk membantu usaha ini dan telah diundang pembantu-pembantu untuk mengajar Sekolah Minggu tersebut. Pada tahun 1785 di London telah didirikan suatu dana untuk Sekolah Minggu.

  3. John Wesley:
  4. Pada waktu John Wesley melihat akan pentingnya dan perlunya pekerjaan Sekolah Minggu ini, ia berkata: "Saya dapat katakan, bahwa pekerjaan Sekolah Minggu ini adalah pekerjaan yang paling mulia di antara pendidikan-pendidikan di Eropa. Jika saya mengajar Sekolah Minggu dengan baik, maka hari depan Sekolah Minggu akan berkembang. Pendidikan Sekolah Minggu ini didukung oleh John Wesley dan J. Whitefield dan menjadi suatu gerakan kebangunan yang besar bagi negara Inggris, sehingga Inggris terhindar daripada nasib kehancuran dan masa kegelapan, dan mencegah gelombang pemberontakan dari Perancis.
    Robert Raikers pada tahun 1811 telah meninggal dunia, pada waktu itu murid-murid Sekolah Minggu sudah mencapai jumlah 400.000 anak. Pekerjaan ini juga segera dimulai di Amerika dan tahun 1880 Inggris dapat membuka sekolah dasar, dengan dana dari Sekolah Minggu. Baru pada tahun 1917 pekerjaan Sekolah Minggu lebih disempurnakan dengan menyesuaikan umur anak, menurut ilmu jiwa dan kemudian dibagi kelas. Tuhan telah memberkati pekerjaan Sekolah Minggu hingga kini. Saat ini lebih kurang ada 40.000.000 jiwa. Di Tiongkok pun didirikan Sekolah Minggu meskipun belum teratur, tetapi lambat laun berkembang juga hingga akhirnya dapat mencetak gambar-gambar sendiri.

Pasal IV-Hubungan Sekolah Minggu dengan Gereja

A. Kewajiban Gereja terhadap Sekolah Minggu:

  1. Harus mempunyai guru-guru Sekolah Minggu yang sudah dilahirkan baru.
  2. Harus memperhatikan guru-guru dan memberi kritik-kritik yang membangun.
  3. Harus memilih buku-buku pelajaran Sekolah Minggu yang mempunyai dasar kepercayaan benar.
  4. Harus menyediakan setiap kebutuhan Sekolah Minggu
  5. Harus mendoakan Sekolah Minggu.
  6. Harus menganjurkan anak-anak dari anggota gereja untuk mengunjungi Sekolah Minggu.

B. Kewajiban Sekolah Minggu terhadap gereja:

  1. Melaporkan dengan jujur segala keperluan dan hasil pekerjaan Sekolah Minggu.
  2. Memberi dasar iman kepercayaan dan pengabdian yang benar pada anak-anak.
  3. Mendidik/memelihara ibadat dan hati yang mau dipersembahkan kepada Yesus Kristus.
  4. Memimpin mereka untuk mengenal dan menerima Yesus sebagai juruselamat mereka pribadi dan kelak mereka dewasa akan menjadi anggota gereja.

C. Hasil Sekolah Minggu Terhadap Gereja:

  1. Anggota gereja bertambah besar.
  2. Gereja mempunyai anggota yang mempunyai dasar pengabdian yang benar.
  3. Dapat menjadi pengerja Tuhan, misalnya Guru Sekolah Minggu, anggota paduan suara dsb.
  4. Suasana kerohanian dapat dipelihara tetap dan persembahan serta peraturan gereja dapat diindahkan.

Pasal V-Tujuan Mengajar, Pengajaran Pokok

A. Tujuan Mengajar:

Apakah tujuan mengajar Sekolah Minggu? Mengajar Sekolah Minggu bukan untuk memberikan pengetahuan agama, melainkan untuk membentuk suatu hidup kekristenan yang mempunyai hubungan dengan hidup Kristen.
Roma 11:36, "Karena daripada-Nya dan olehnya dan kepadaNya ada segala sesuatu...." Tujuan dapat menetukan arah, arah dapat menentukan kerajinan (dalam pelayanan); rajin dapat menentukan hasilnya.

B. Pengajaran Pokok:

  1. Supaya anak-anak mengenal kasih anugerah Allah
  2. Mengenal Allah yang benar, khalik kita dan Pencipta langit dan bumi, keajaibanNya, hikmatNya, KuasaNya yang juga diberikan pada manusia, Allah yang mengasihi kebenaran, keadilan dan membenci dosa, jadi supaya anak-anak mempunyai pengenalan yang benar pada Allah.

  3. Supaya anak-anak menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat:
  4. Teranglah betapa penting dan berharga jiwa manusia yang bersifat kekal, telah dikuasai oleh dosa kejahatan hingga akhirnya binasa, tetapi ada keampunan melewati darah Kristus. Hingga barangsiapa yang percaya dan bertobat tidak akan binasa, melainkan mempunyai hidup yang kekal.

  5. Supaya anak-anak dapat menjalankan Kehendak Allah:
  6. Allah mempunyai rencana bagi tiap pribadi anak, karena itu tiap-tiap anak harus mempunyai hubungan dengan Tuhan, taat pada pimpinan Roh Kudus, berjalan di dalam rencana dan kehendak Allah yang ditentukan pada tiap pribadi dan menjadi orang yang ditentukan oleh Allah menurut rencanaNya. Dan mau mempersembahkan tubuhnya; serta memuliakan Tuhan senantiasa dalam hidupnya.

C. Kesimpulan:

Dengan pengenalan adanya Allah yang Esa, pengampunan dosa, hidup kekal (tujuan kita di Surga) biarlah semasa hidup, kita pergunakan hidup kita untuk berbakti dan memuliakan nama Tuhan, dan menjadi berkat bagi semua.

Pasal VI-Susunan Sekolah Minggu, Syarat-syarat Pengajar, Petunjuk-petunjuk bagi Pengajar dan Persiapan bagi Pengajar

A. Susunan Sekolah Minggu :

  1. Pendeta (penasehat/pengawas)
  2. Ketua Sekolah Minggu (dipilih)
  3. Para Pengajar
  4. Penulis
  5. Pembantu Umum
  6. Pemimpin Nyanyian.

B. Syarat-syarat Pengajar Sekolah Minggu:

  1. Hidupnya telah dilahirkan baru, hidup sebagai orang Kristen yang sungguh-sungguh. Mustahil bila hidupnya belum dilahirkan pula dapat mengeluarkan hasil (berbuah). Hidup kekristenan lebih penting daripada gelar-gelar, kedudukan dan sebagainya. Sedikit pengajar yang telah diselamatkan adalah lebih baik daripada sejumlah pengajar yang belum dilahirkan baru dan diselamatkan.
  2. Pribadinya harus menuntut kesucian. Seorang pengajar yang berhasil bukan semata-mata karena petah lidahnya, melainkan melalui pribadi pengajar. "It is not what you say or do, but what you are."
  3. Harus bersumber pada Alkitab apa yang kita kabarkan tentang: `Kebenaran Allah`. Alkitab setiap hari harus direnungkan, dipercaya, dan dijalankan. Karena Firman Tuhan mempunyai Kuasa.
  4. Tentang Pekerjaan:
    1. Harus penuh kasih. Kasih memberikan kesabaran, baru dapat mengatasi segala kesukaran dan tahan menghadapi segala sesuatu. Bila ada kasih dapat mengatur orang lain. Hanya dengan kasih pekerjaan kita dapat dilaksanakan. Tidak ada barang sesuatu yang dapat menggantikan kedudukan kasih ini. "SESEORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI KASIH TERHADAP ANAK, DIA TIDAK LAYAK JADI PENGAJAR SEKOLAH MINGGU"
    2. Harus mempunyai tanggung jawab:
    3. Kita harus senantiasa mempunyai gairah terhadap anak-anak, setiawan terhadap pekerjaan dan kewajiban. Mengetahui dan mempelajari tentang ilmu jiwa anak-anak dan cara mengajar.

C. Petunjuk-petunjuk bagi pengajar :

  1. Terhadap anak harus mempunyai gairah yang tidak putus-putusnya, dan selalu ingin mengetahui dan menyelami jiwa mereka.
  2. Harus memasuki dunia anak-anak, menjadi sahabat anak-anak; dan belajar bahasa anak-anak.
  3. Harus melayani dengan rajin, tekun dan sabar, kita menaburkan benih jangan tergesa-gesa hendak lekas menuai hasilnya.
  4. Jangan pilih kasih diantara anak-anak (membedakan satu dengan yang lain, baik dalam apa saja) sekali-kali kita jangan mengabaikan yang miskin, wajahnya yang jelek, maupun yang lemah sarafnya.
  5. Harus mempunyai iman, pengetahuan, perbuatan yang layak, perkataan yang murni. Jangan cepat-cepat mengeluarkan kata ancaman, janji-janji dan sebagainya. Apa yang pernah diucapkan harus ditepati.
  6. Harus mendidik anak-anak itu dengan akal budi (keras pada tempatnya).
  7. Pakaian pengajar harus bersih, rapi, sederhana.
  8. Pengajar harus datang seperempat jam sebelum kebaktian anak-anak dimulai.
  9. Pengajar jangan mengkritik pengajar lain dihadapan anak-anak.
  10. Kalau menghadapi keadaan yang krisis/kacau pengajar harus dengan tenang dan bijaksana mengatasinya.

D. Persiapan bagi pengajar :

  1. Harus banyak membaca, menyelidiki Alkitab, melihat tafsir Alkitab, sejarah Alkitab, Ilmu Bumi Alkitab, Latar Belakang ceritera Alkitab, adat istiadat bangsa pada waktu itu.
  2. Harus mempelajari cara mengajar sehingga lebih mengetahui kebutuhan mereka menurut umur mereka.
    1. Cara mengamati dan menyelidiki sendiri hidup anak-anak. Cara ini paling praktis untuk menyelidiki sendiri hidup anak-anak, tetapi juga paling sempit lingkungannya.
    2. Cara mengingat pengalaman masa kecil, cara ini praktis, tetapi sangat sempit dan ceroboh. Sebab keadaan latar belakang mereka belum tentu sama dengan latar belakang pengajar.
    3. Cara menyelidiki melalui buku-buku ilmu jiwa, cara ini baik; tetapi tidak praktis. Jika memakai cara ini, jangan hanya membaca satu buku tentang ilmu jiwa melainkan harus membaca banyak buku-buku dan mempertimbangkan sendiri, sebenarnya cara ini adalah cara terbaik.
    4. Harus banyak berdoa minta hikmat dan kuasa dari atas.
    5. Harus setia menyediakan pelajaran, memakai banyak waktu untuk memikirkan dan menyelidiki Alkitab.
    6. Harus benar-benar mengenal tujuan mengajar Sekolah Minggu.

Pasal VII-Dalil Hasil dari Mengajar

A. Prinsip Dasar Mengajar:

  1. Cara memaksakan dan mendesak (menghafal). Guru yang aktif dan muridnya pasif menerima pelajaran dalam otaknya/memasukkan segala pengetahuan ke dalam otak anak tersebut, guru aktif sementara murid pasif.
  2. Dengan cara memberi dorongan untuk memperkembangkan, supaya anak-anak ada penuntunan dalam kebenaran, ada kerja sama antara guru dan murid. Cara mengajar ini membuka pengetahuan anak-anak sehingga mereka dengan aktif dapat menerima pengajaran; dan memperkembangkan daya cipta dan keahlian mereka.

B. Beda cara berkotbah dan mengajar:

NO
KHOTBAH
MENGAJAR
1. Hanya suara pengkotbah Ada suara murid yang bertanya jawab.
2. Hanya mementingkan berceramah, menerangkan kebenaran. Harus memperhatikan penerimaan murid, supaya yang diajarkan dapat diterima dan dimengerti.
3. Hanya mempunyai kewajiban Selain bersedia juga harus dapat menerangkan sejelas-jelasnya supaya dimengerti, dan dapat dilaksanakan murid-murid.
4. Tidak diuji/ditanya kembali Ada ujian supaya diketahui derajat murid (dapat/tidaknya ditangkap)
5. Tidak ada urutan, tidak ada ketentuan yang teratur Harus ada ketentuan yang baik dan teratur.

C. Pengajaran Yesus Kristus :

Pengajaran Yesus Kristus mementingkan kesadaran dan penerimaan, maka besar daya pendorongnya. Yesus Kristus adalah pengajar yang paling besar dalam sejarah manusia, Ia mengajar dan memberikan manusia kesadaran hikmat dan membangkitkan manusia untuk mendengarnya, dan kuasa untuk bersungguh-sungguh.

D. Hasil dari Mengajar :

Pekerjaan Sekolah Minggu adalah pekerjaan menolong/mneyelamatkan jiwa. Sebab itu pekerjaan pengajar bukan untuk merusak atau menghancurkan melainkan untuk membangun. Yeremia 1:10

E. Pengajar yang berhasil, hasilnya terlihat dari murid-muridnya.

  1. Murid-murid dapat mengerti apa arti kebenaran.
  2. Murid-murid percaya kebenaran, dan dijalankan dalam hidupnya sehari-hari. Dan hidup mereka dapat merupakan pengabdian yang sungguh-sungguh.
  3. Murid-murid menjalankan kebenaran dalam hidupnya (mengeluarkan buah)

F. Tujuh Dalil Mengajar (John Milton Gregory)

  1. Dalil untuk mengajar.
  2. Pengajar harus tahu apa yang diajarkan, bahwa ia harus lebih banyak mengetahui dari orang yang diajar. Sebab itu harus lebih banyak menyelidiki Firman Tuhan, sehingga dapat memberi jawaban yang memuaskan bagi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid.

  3. Dalil untuk murid.
  4. Seorang murid harus mempunyai gairah untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan. Maka pengajar harus dapat menguasai pikiran murid, perasaan hati, gairah dan daya pemusatan murid. Untuk menguasai daya pemusatan murid harus diperhatikan beberapa hal:

    1. Mencari dan mengetahui jalan pikiran murid.
    2. Menyingkirkan segala hal yang dapat memecahkan perhatian murid.
    3. Menyesuaikan dengan penerimaan murid.
    4. Mengusahakan supaya murid ada bagian dalam pelajaran itu.
    5. Melupakan diri murid dan meleburkan diri dalam pelajaran itu.

  5. Dalil untuk bahasa pengantar:
  6. Bahasa adalah pengantar antara pengajar dan murid dalam pelajaran. Sebab itu bahasa mengajar harus disesuaikan dengan bahasa murid. Pengajar harus memakai bahasa murid, singkat, jelas, mudah dimengerti dan kalimat langsung. Juga sering menguji murid apakah bisa dimengerti.

  7. Dalil Pelajaran
  8. Harus memakai cara yang teratur dan sistematis. Membangun pelajaran yang baru diatas pelajaran yang lama. Berdasarkan kebenaran lama yang telah diterimanya, diberikan kebenaran baru. Jika mereka belum mengerti kebenaran yang lama, maka mereka sukar untuk mengerti kebenaran yang baru. Jika hal demikian terus berlangsung, maka murid tersebut makin lama, makin mengalami kesukaran sehingga menghilangkan gairah belajar.

  9. Dalil dari Cara Mengajar
  10. Supaya murid-murid bukan saja mendapat tetapi juga dapat menemukan kebenaran sendiri, hingga otomatis bisa mempelajari sendiri. Pengajar harus memimpin murid-murid untuk belajar sendiri, mencari kebenaran sendiri serta mengembangkan kebenaran itu. Dengan demikian mengajar mereka untuk mempraktekkan kebenaran dalam hidup mereka.

  11. Dalil dari Belajar
  12. Kebenaran yang dipelajari murid-murid haruslah hidup di dalam hatinya dan menjadi bagian dalam hidupnya. Seorang murid harus menerima kebenaran secara membabi buta, secara sadar dan mengerti dan dilaksanakan dalam hidupnya. Jadi kebenaran yang mereka terima harus: dimengerti, diterima, dilaksanakan.

  13. Dalil dari Belajar dan Ujian.
  14. Ujian dapat meneguhkan pekerjaan pendidikan. Belajar dapat mencapai pengertian terhadap kebenaran yang baru, supaya dapat mengingat dengan sempurna atas pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari.

KESIMPULAN:

Hasil dari pengajar bukan hanya bersandar atas cara dan bahan-bahan. Karena cara hanyalah alat untuk mencapai tujuan mengajar. Cara tidak dapat menyelamatkan jiwa. Jika pengajar hanya bersandar atas pengetahuan ilmu jiwa, cara dan pengalaman, maka pekerjaan ini tidak akan menyelamatkan jiwa anak. Cara ini harus diserahkan kepada Roh Kudus. Sebab itu dalil dari mengajar hanyalah bersandar atas penyertaan Roh Kudus. Zakaria 4:6. Cara dapat dan harus dipakai, tetapi tidak harus semata-mata bersandar atasnya dan terlebih lagi tidak boleh dimegahkannya.

Dr. Benson berkata: "Tidak ada seorang seperti Yesus yang demikian amat mementingkan cara mengajar dan tidak ada seperti Yesus yang seluruhnya bersandar akan Roh Kudus. Meskipun Yesus tidak menuliskan buku pelajaran tentang cara mengajar, tetapi dari pengajaran-pengajaranNya ternyata Ia adalah pengajar yang paling besar dan mempunyai cara mengajar yang paling baik dan paling berwibawa.

P A S A L VIII-Bagaimana Menyediakan Pelajaran

Cara Menyusun Pelajaran :

  1. Persiapan yang mendadak, karena pengajar yang bertugas mendadak tidak dapat datang, hal semacam ini mempunyai kebaikan, juga keburukan.
  2. Kebaikan : Supaya murid tidak memandang rendah pengajar.
    Keburukan: Tidak dapat memberikan kesan yang mendalam pada anak-anak.
  3. Persiapan menurut urutan.
    1. Menurut urutan kebenaran.
    2. Kebenaran-kebenaran yang akan diajarkan harus dikenal dahulu secara menyeluruh lalu disusun secara urutannya, harus disesuaikan dengan daya penerimaan murid dan bersandar pada pempinan Roh Kudus. Dalam pelajaran ini harus memakai cerita-cerita atau perumpamaan, supaya mudah diterima murid dan tidak membosankan.
    3. Menurut urutan sejarah.
    4. Cara ini menurut peristiwa sejarah, kita menceritakan peristiwa-peristiwa, fakta-fakta menurut waktu. Tentunya dalam cerita ini adalah mengandung kebenaran dan pengajaran. Cara ini mudah diterima murid, tetapi susunan kebenarannya kurang sempurna urutannya.
    5. Menurut dasar Ilmu Jiwa.
    6. Cara ini harus mendalam menyelidik ilmu jiwa anak-anak dulu dan mempelajari sungguh-sungguh, supaya dapat menguasai daya khayal murid, dan harus disesuaikan dengan pengalaman kehidupan anak- anak.
  4. Persiapan pokok pelajaran:
    1. Nats Alkitab.
      1. Menurut urutan yang teratur.
      2. Jangan terlalu pendek dan terlalu panjang.
      3. Harus banyak membaca dan hafal ayat Alkitab.
      4. Mengenai pelajaran doktrin harus disesuaikan dengan Firman yang bersangkutan. Jangan sembarangan mengambil ayat-ayat Alkitab yang tidak bersangkutan dan menerangkan kebenaran Alkitab dengan kesalahan.
    2. Judul.
      1. Jika sukar mendapatkan judul berdoalah.
      2. Lebih baik mencari perkataan dari ayat-ayat Alkitab.
      3. Judul jangan terlalu panjang, harus disingkat, bersifat rohani dan jangan terlalu umum.
      4. Harus yang menarik, supaya murid tertarik.
  5. Tujuan / Pokok Pelajaran:
  6. Kita harus sering memikirkan dengan cara bagaimanakah kita harus bercerita, supaya dapat meninggalkan kesan dalam pikiran murid dan dapat mempengaruhi hidup mereka. Tujuan/pokok pelajaran bukanlah untuk diucapkan saja tetapi supaya murid-murid dapat juga mendapatkan sendiri.

    Yang harus diperhatikan:

    1. Tujuan/pokok pelajaran harus sesuai judul.
    2. Harus mempunyai hubungan dengan anak-anak.
    3. Harus murni dan jelas.
    4. Jangan memberi terlalu banyak pelajaran dan permintaan yang terlalu tinggi terhadap murid. Cukup satu judul dan satu tujuan/ pokok pelajaran supaya murid dapat mengerti dan mudah menerima.

    Garis besar cerita:

    1. Harus cukup jelas dan mudah diingat-ingat.
    2. Jangan terlalu banyak pembagian-pembagian.
    3. Pembagian besar dan kecil harus mempunyai hubungan dan sesuai dengan judul.
    4. Bagian yang penting harus menuju yang tertinggi (klimak)
    5. Pada tiap bagian harus diberi judul/tanda, alat apa yang akan dipergunakan, cerita apa, contoh apa, pertanyaan apa yang akan dipakai.

  7. Penutup
  8. Yang terpenting ialah bahwa kalimat-kalimat penutup dapat mencapai tujuan, sebab itu:

    1. Penutup harus singkat dan jelas.
    2. Harus mudah dimengerti.
    3. Setelah mencapai tujuan, harus segera menutup. Jika tidak akan memecah perhatian murid-murid.
    4. Diakhiri dengan doa untuk menekankan kembali pelajaran tersebut dalam hati murid.
    Baik juga menutup dengan pertanyaan, setelah murid menjawab, lalu diberi anjuran. Misalnya:
    ** Siapakah sesamamu manusia?
    ** Perbuatlah demikian!
    ** Yang berkata dengan engkau itulah sesamamu manusia.

    Untuk penginjil dan pengajar penting untuk diperhatikan:

    1. How to stand up.
    2. How to speak up.
    3. How to shut up.

  9. Pendahuluan
  10. Fungsi dari pendahuluan ialah sebagai jembatan dari pengajaran/ kebenaran. Sebab itu banyak memikirkan memilih yang sesuai. Pengajar harus terlebih dahulu mengerti pelajaran apa yang akan disampaikan supaya dari pelajaran ini didapatkan titik pemandangan dan dari titik pemandangan di dapat titik permulaan. Itulah sebagai pendahuluan.

    Harus diperhatikan:

    1. Pendahuluan harus pendek, sederhana dan menyenangkan anak.
    2. Untuk pendahuluan boleh dipakai kata-kata yang menarik perhatian murid.
    3. Pendahuluan harus dapat menyatakan kebenaran dan pemusatan pemikiran murid sehingga menimbulkan rangsangan.
    4. Boleh memakai beberapa pertanyaan.
    5. Harus banyak memakai daya khayal.

P A S A L IX-Bahan Pengajaran Sekolah Minggu

Bahan Pengajaran Sekolah Minggu:

Empat unsur yang diperlukan dalam pekerjaan Sekolah Minggu:

  1. Pengajar
  2. Bahan Pelajaran
  3. Murid
  4. Perlengkapan/persediaan tempat: meja, kursi, alat-alat, dsb.

Dari keempat hal (unsur) terpenting ialah pengajar. Selain dari pada pengajar maka perlu juga bahan-bahan pelajaran. Bahan Sekolah Minggu harus mempunyai hubungan yang erat dengan kepercayaan Kristen, harus pengetahuan kebenaran dan dapat mempengaruhi untuk membentuk karakter murid.

Bahan-bahan Pelajaran:

  1. Alkitab :
  2. Alkitab ialah bahan yang paling penting. Tujuan pekerjaan Sekolah Minggu adalah untuk memperkembangkan kerohanian anak-anak; sedangkan semua bahan-bahan rohani bersumber pada Alkitab. Maka kita harus mengajar berdasar pada Alkitab saja.

    Alkitab adalah kebenaran rohani yang mempunyai kuasa terbesar untuk merubah dan membentuk karakter anak-anak. Cerita Alkitab tidak akan habis dan tidak akan menjemukan karena setiap kali dipergunakan akan didapati pelajaran rohani baru dan arti rohani yang baru. Setengah dari isi Alkitab berisikan ceritera-ceritera, maka cocok untuk memenuhi kebutuhan pengajar Sekolah Minggu Pada tiap bagian Alkitab mengandung perkara-perkara yang sangat berarti, penuh dengan daya tarik dan mendorong kerohanian anak. Tuhan memakai Alkitab untuk mewahyukan kepada manusia. Dalam Alkitab terdapat lebih kurang 400 cerita dan ditambah dengan perumpamaan-perumpamaan, maka mencapai kurang lebih 500 ceritera. Sebab itu jangan mengabaikan sumber rohani yang berharga ini. Firman Tuhan mempunyai kuasa, maka tentu berhasil bila kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Jika Yesus sendiri sering menggunakan Alkitab, maka terlebih bagi pengajar harus memakai dan mementingkan Alkitab. Selain Alkitab kita dapat juga menambahkan riwayat hidup orang-orang besar (tokoh-tokoh) dan kesaksian-kesaksian, perumpamaan dsb. untuk disesuaikan dengan Alkitab.

  3. Buku pelajaran:
  4. Harus hati-hati memilih buku-buku pelajaran, harus sesuai dengan kepercayaan yang murni dan kebutuhan anak-anak.

    1. Buku pelajaran yang disamakan seluruh kelas-kelas.
    2. Kebaikannya :
      Dalam kebaktian dapat memakai nyanyian yang sama dan mudah bagi persiapan guru.
      Keburukannya:
      Mungkin tidak sesuai dengan anak-anak semua umur dan mungkin mereka telah mengikuti SM bertahun-tahun, tetapi cerita Alkitab tidak dapat diterima secara baik dan teratur.
    3. Buku Pelajaran Menurut Umur.
    4. Kebaikannya :
      Dapat menimbulkan pengertian yang teratur; juga sesuai dengan kebutuhan setiap anak masing-masing umur.
      Keburukan :
      Ada kesukaran dalam kebaktian dan persiapan guru. Tiap tahun yang diajarkan sama saja.

    Memakai Buku Pelajaran harus diperhatikan:

    1. Selain buku pelajaran, Alkitab harus dipakai
    2. Sebab tidak ada satu buku pelajaran pun yang tepat maka dari umur anak yang diajar, ambilah pengalaman dan adakan perubahan.
    3. Jika isi terlalu banyak singkatlah.
    4. Jika terlalu pendek (sedikit) ditambah dengan perumpamaan.
    5. Perumpamaan dan ceritera yang diterjemahkan bila tidak tepat, jangan dipakai carilah yang lain.
  5. Bahan pandangan dalam pelajaran :
  6. Tugas pengajar ialah untuk memasuki kebenaran dalam hati anak-anak. Sebab itu hal-hal yang tidak berwujud harus dijadikan berwujud (dengan kata lain harus menghidupkan kebenaran-kebenaran Firman Allah Galatia 1:6; 3:1)
    Menurut penyelidikan ahli jiwa, bahwa anak-anak setelah mendengar suatu kebenaran mereka hanya dpat menerima hanya 10-20% saja. Setelah melihat mereka bisa menangkap dan menerima 50 %. Bila mendengar dan melihat dan mengatakan dapat menerima 70 %. Anak-anak yang mendengar, melihat, mengatakan dan menjalankan dapat menerima 90%. Pengajar harus memakai telinga, mata anak-anak dengan baik untuk mengajarkan kebenaran. Telinga dan mata ialah 2 indra untuk menerima segala pengetahuan dari luar, bila kita dapat menggunakan dengan baik, berarti pengajar dapat berhasil menanamkan benih-benih kebenaran dalam ladang hati anak-anak dengan berhasil.

    Kebaikan bahan pandangan / alat peraga:

    1. Dapat memusatkan perhatian dan pikiran anak-anak.
    2. Memperdalam ingatan anak-anak.
    3. Dapat menimbulkan gairah yang baru dan pandangan yang jelas.
    4. Dapat mengatasi kesulitan perkataan dari pengajar untuk menerangkan kebenaran dan juga dapat mengatasi hal-hal yang melebihi pengalaman dan emosi murid-murid. Bahan/alat peraga adalah alat pembantu bagi pengajar, sebab itu tidak boleh melalaikan persiapan mengajar dan tidak boleh meninggikan yang tidak berguna.
    5. Macam-macam alat yang dapat dipakai untuk bercerita:

      1. gambar
      2. model
      3. bahan nyata
      4. bahan simbolik
      5. gambar alam
      6. gambaran dalam film/slide
      7. Anggota badan - mimik

      1. Gambar:
        1. Gambar yang dipilih harus sederhana, jelas, tepat dan yang penting harus nyata. Perbandingan antara gambar dan kelas harus seimbang. Harus diperhatikan pada waktu apa gambar tersebut digantungkan dan pada waktu apa harus disingkirkan supaya tidak memecah perhatian murid. Gunanya: Banyak membantu murid mengenai ilmu bumi, latar belakang Alkitab dan sebagainya.
        2. Menggambar sendiri: tidak semua orang mempunyai bakat ini, tetapi semua pengajar SM harus berusaha untuk belajar menggambar. Pengajar harus menggambar dengan jelas, tepat, cepat dan sederhana. Yang penting harus digambar lebih dahulu. Sambil menggambar sendiri lalu menerangkan. Gambaran gabungan, yaitu menggabungkan beberapa gambaran yang berhubungan. Harus diperhatikan perbandingannya.
        3. Gambar Flannel. Gambaran ini paling menarik perhatian anak-anak, sebab bukan hanya bergerak, tetapi juga menurut urutan ceritera, dan dapat ditambah atau dikurangi. Tetapi diperhatikan latar belakang jangan terlalu menyolok dan sering diganti. Subjeknya harus tegas dan benar. Pakaian subjek harus sama dan memasangnya pun harus tepat. Sambil memasang, sambil menceritakan.
      2. Model
      3. Dapat dibuat sendiri, tidak terlalu baik tetapi harus tepat. Umpamanya: Bait Allah, rumah-rumah orang Yahudi, Taurat, Alkitab, kemah, kandang domba dan sebagainya.

      4. Benda-benda nyata
      5. Misalnya Yesus mengambil anak-anak sebagai contoh. Yeremia memakai tanah liat, mengajar dan berkotbah dengan memakai benda-benda nyata sangat mengesankan. Tetapi dalam kebaktian tidak praktis, dalam kebaktian kebangunan rohani yang berturut-turut boleh digunakan. (John Sung memakai anglo dan api)

      6. Benda Simbolik.
      7. Misalnya kulit kerang diumpamakan lautan. Pasir sebagai padang pasir. Beberapa ranting sebagai sebagai hutan yang lebat. Baterai, lilin sebagai terang dan hidup. Yesus dalam perjamuan malam mengambil roti dan anggur untuk memberikan gambaran tubuh dan darahNya.

      8. Alam.
      9. Memakai benda-benda dari alam utnuk mengadakan suatu kebaktian di alam terbuka (Yesus di atas bukit, di pantai dan sebagainya) Pohon ara yang mulai bersemi, tanda musim panas akan tiba. Burung-burung mempunyai sarang.... orang-orang yang percaya kepadaKu seperti: sumber air hidup dan sebagainya.

      10. Gambar Film/slide.
      11. Bahannya agak mahal dan juga harus ada orang yang mengurusnya. Waktu kelas-kelas digabung dapat dipergunakan. Jangan terlalu sering dipakai karena dapat menjadi kebiasaan. Sehingga bila tidak ada film anak-anak tidak mau datang.

      12. Anggota badan dan mimik.
      13. Ini adalah yang paling praktis, paling hidup dan paling berhasil di dalam pengajarannya. Pengajar harus dapat menyatakan (menggambarkan) misalnya: kesukaan, kemarahan, kesedihan, menirukan orang bisu, buta, tepok dsb. Maka anggota badan juga harus digunakan untuk menjelaskan. Gerak-gerik pengajar menyebutkan anak-anak diam dan kediaman pengajar menyebabkan anak-anak bergerak.

  7. Bahasa
  8. Berdasarkan 7 dalil di atas kita mengerti bahwa pengajaran doktrin adalah abstrak dan tidak mudah dimengerti. Oleh sebab itu, boleh memakai gerakan tangan dan dilakukan dengan perbuatan. Misalnya: Untuk menyatakan `kekal` dengan lingkaran atau garis lurus yang tidak terhingga, dan untuk dibenarkan - memakai kaca (kertas kaca) yang berwarna merah sekali, untuk melihat ke arah benda merah, maka benda tersebut akan nampak putih. Dan untuk `bertobat` dengan memanggil tiga anak. Seorang anak memegang tulisan "dosa", yang seorang dengan tulisan "salib". Dan seorang memerankan dengan berjalan mondar-mandir dari jalan dosa menuju ke jalan salib. Untuk anugerah dengan memberi hadiah cuma-cuma. Untuk `iman` orang yang ditutup matanya dan dipimpin oleh seseorang yang dipercaya lalu diperintahkan untuk duduk. Untuk tritunggal - matahari (yaitu bendanya, sinarnya dan panasnya) dsb.

  9. Tafsiran Alkitab
  10. Dapat melihat latar belakang Alkitab, Ilmu bumi, sejarah Alkitab, kondordansi, Ilmu Purbakala. Arti nama orang dan tempat - semua mempunyai manfaat yang baik.

Pasal X-Cara Berceritera

A. Bagaimana menyiapkan ceritera (Lihat pasal VIII)

Yang harus diperhatikan:

  1. Harus membaca Alkitab sampai jelas, sehingga mengtahui konteknya (hubungannya)
  2. Suatu peristiwa dalam Alkitab seringkali diceritakan beberapa kali. Dan oleh sebab itu harus menyelidiki dan memperbandingkannya sehingga bahan lebih jelas.
  3. Boleh memakai bagian lain dari Alkitab untuk menerangkan isi Alkitab.
  4. Isi cerita harus sesuai dengan daya penerimaan anak-anak.
  5. Harus banyak memakai daya imajinasi, supaya terhadap pelaku-pelaku cerita, kita dapat memberi tafsiran yang tepat.
  6. Baik kita mencari tempat yang sunyi untuk mempersiapkan ceritera.

B. Bagaimana berceritera

Bercerita adalah suatu seni, supaya anak-anak dapat menyadari kebenaran yang tidak terbatas dan dapat menyadarkan hati nuraninya. Kalau kita dapat berceritera dengan menarik, maka hal ini akan digemari anak-anak maupun orang dewasa dan tidak dibatasi oleh umur. Dan ini mempunyai daya tarik yang besar, sehingga ketika orang menerima pengajaran dari ceritera ini, maka secara otomatis dapat menceritakan kepada orang lain, bahkan turun temurun. Untuk dapat berhasil dalam berceritera haruslah kita perhatikan:
  1. Tempat berdiri harus ditempat yang tepat sehingga semua pendengar dapat melihat.
  2. Suara harus cukup besar (keras) dan jelas.
  3. Tangan tidak memegang apa-apa.
  4. Jangan memutus ceritera dengan teguran. Lebih baik memasukkan teguran itu dalam ceritera yang penting jangan terputus dan juga tidak memutus jalan pikiran anak yang sedang asyik mendengarkannya.
  5. Jangan tergesa-gesa.
  6. Harus memakai kata-kata yang langsung.

C. Cara Menarik Perhatian Anak :

Pengajar harus penuh semangat, harus dapat menarik perhatian anak-anak. Yang penting dalam hal ini ialah menarik perhatian dan mendapatkan hati mereka. Pengajar harus dapat menguasai kegemaran mereka dan mengontrol perkataan dan sikap anak-anak. Pengajar harus dapat membawa mereka memasuki ceritera. Dalam meyampaikan ceritera, pendahuluan harus singkat, isinya harus lebih banyak dan jelas. Pengajar sekali-sekali tidak boleh memajukan kemuka lagi bagian-bagian yang tadi lupa diceritakan. Kata-kata harus lancar, mudah dimengerti dan setindak demi setindak menurut peristiwa, sehingga pendengar makin lama makin menikmati dan lupa akan dirinya yang sedang mendengarkan ceritera. Suara harus jelas, keras lembut, cepat, perlahan, gerak dan mimik harus dinyatakan dengan jelas.

D. Cara Menimbulkan Perasaan :

Ada tidaknya daya tarik dari suatu ceritera dapat diketahui dari dapat tidaknya membangkitakan perasaan dari pendengar. Berceritera yang berhasil, yaitu bila dapat membawa pendengarnya untuk melihat, mendengarkan dan merasakan apa yang diceritakan. Misalnya: waktu senang juga merasakan senang, demikian juga keadaan susah; marah dan lain-lain lagi harus dapat dirasakan pula oleh pendengarnya. Untuk itu maka pengajar harus menghayati dirinya dalam ceritera itu dan menguasai suasana itu. Juga harus banyak memikirkan apa yang mungkin terjadi dalam ceritera tersebut. Misalnya: isi hati, perasaan, perkataan, keadaan suasana dalam ceritera tersebut. Juga dapat dipakai kata-kata yang diulang dengan keadaan-keadaan yang berbeda dan diterapkan sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan yang mendalam bagi pendengar.

E. Bagaimana Cara Melukiskan Pelaku

Harus banyak memikirkan dan mengetahui sifat dan perasaan si pelaku. Misalnya dua sahabat karib yang hidup dalam satu masa. Mengenal sikap pelaku waktu berbicara dan kemungkinan-kemungkinan, gerak-geriknya, mimiknya, pakaiannya, umurnya, besar-kecil badannya, dan sebagainya. Ini semua berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipercaya. Untuk menerangkan perbuatan, sifat pelaku waktu berbicara, tidak dapat kita menerangkan dengan banyak perkataan, sebab itu harus memakai banyak gerak yang dapat dinyatakan atau soal-soal yang umum dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata pelaku yang diucapkan yang terdapat dalam ceritera yaitu keras, lembut ... wibawanya, dsb. harus dinyatakan dengan suara yang berbeda-beda.

F. Cara memperpanjang ceritera :

Adakalanya ayat Alkitab yang akan diceritakan singkat dan pendek, tetapi mempunyai pengajaran yang penting. Ceritera itu apabila disampaikan hanya menurut ayat tersebut terlalu pendek, dan mungkin kurang menarik perhatian anak-anak. Hal ini sayang sekali. Pengajar haruslah dapat mengungkapkan kebenaran-kebenaran yang tersembunyi.

Caranya:

  1. Memikirkan dari tiap aspek dan menyadari perkembangan ceritera tersebut dan pengaruh yang menyebabkan akibat-akibat tertentu.
  2. Disesuaikan dengan bagian-bagian yang lain dari Alkitab.
  3. Dapat digabungkan dengan kejadian-kejadian serupa yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Menjelaskan Ilmu bumi, latar belakang dan adat istiadat dari bangsa pada waktu itu.

G. Cara untuk Memperpendek ceritera :

Adakalanya ayat Alkitab yang akan diceritakan sangat lengkap, tetapi waktu dan penerimaan murid tidak mencukupi, maka harus diperpendek.

Caranya :

  1. Pentingkan bagian yang besar dan buanglah yang tidak perlu.
  2. Tiap bagian jangan diceritakan semua.
  3. Buang pelaku dan latar belakang yang tidak penting, tetapi jangan sampai mempengaruhi tujuan dan pengajaran yang penting.

Pasal XI-Cara Memberi Pertanyaan

Cara memberi pertanyaan adalah cara pengajar yang tidak boleh dilalaikan. Cara memberi pertanyaan adalah untuk membangun pemikiran dan reaksi anak- anak. Untuk menguji apakah anak-anak mengerti akan pelajaran yang telah diajarkan dan faedah dari pelajaran tersebut. Juga untuk mengetahui gagal dan tidaknya diri si pengajar sendiri. Dengan memberi pertanyaan bukan hanya satu alat atau senjata dalam pengajaran, melainkan harus diberikan secara tepat. Dalam pengajaran Kristus, Tuhan ternyata adalah seorang ahli penanya. Dari pertanyaan-pertanyaan dalam pengajaran Yesus yang mempunyai nilai pembangunan yang tinggi. Jumlah pertanyaan Yesus banyak sekali. Sejak dari masa mudanya Yesus berada di Bait Allah, Ia telah memakai cara ini untuk menyelidiki, membangun, dan mengajar kebenaran. Di dalam catatan pekerjaannya yang singkat, pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan lebih dari 100 kali. Yesus setiap kali mengeluarkan pertanyaan, dan meliputi satu kebenaran. Hal ini untuk menyediakan pikiran dan hati yang baik dari manusia untuk menerima kebenaran dan pengajaran yang penting.

  1. Hasil dari memberi pertanyaan:

    1. Memusatkan pikiran. Pertanyaan yang bersifat menarik dapat dipakai untuk membuat pikiran murid yang tidak terpusat akan dapat terpusat kembali.
    2. Membangun pikiran. Pertanyaan yang menarik adalah seumpama umpan untuk menarik perhatian murid dan mudah pula untuk menghubungkan pikiran anak dengan pikiran si pengajar.
    3. Memimpin pikiran. Pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai urutan dan hubungan satu dengan yang lain, dapat membawa pikiran murid pada jalan yang sebenarnya.
    4. Mengemukakan pikiran:
      1. Memberikan kesempatan pada anak untuk mendapat bagian dalam ceritera itu.
      2. Dapat mengetahui sampai di mana murid dapat menerima ceritera itu.
      3. Supaya si pengajar mengetahui berhasil atau tidaknya pelajaran itu.
  2. Macam-macam pertanyaan:
    1. Pertanyaan yang dapat menimbulkan kehausan. Pertanyaan ini untuk menyediakan hati anak-anak supaya rindu akan mengetahui jawabannya. Misalnya Markus 4:30 : "Bagaimanakah kerajaan surga dapat diibaratkan atau diumpamakan. Apa yang dapat diterangkan dalam hal ini?" Pertanyaan Yesus ini menyebabkan hati pendengarnya haus untuk mengetahui. Yohanes 6:5 "Dari manakah dapat kita membeli roti, supaya orang banyak dapat makan?" Yesus mengeluarkan pertanyaan ini bukan sebab Dia tidak mengetahui, tetapi supaya mereka mengetahui keadaannya.
    2. Pertanyaan yang bersifat menentang. Si pemberi pertanyaan harus mempunyai pengertian yang mutlak, dan keputusan yang mutalak tentang hal itu. Juga harus memunyai wibawa yang tidak boleh ditentang, sehingga orang yang mendengar mau tidak mau harus menurut. Yohanes 8:46 "Pernahkah orang memetik buah anggur dari pokok onak?" Matius 16:26 " Apakah untungnya kepada seseorang, jikalau ia beroleh segenap dunia, tetapi jiwanya binasa? Atau apakah yang patut diberi orang akan menebus jiwanya?
    3. Pertanyaan yang bersifat memutuskan sendiri. Supaya yang mendengar dapat mengadakan putusannya sendiri terhadap kebenaran. Dengan demikian meneguhkan pengetahuan dan imannya.
      • Matius 19:17 : Pertanyaan orang kaya.
      • Matius 17:25 : Dari hal membayar dirham untuk Bait Allah.
      • Matius 11:26 : memberi kebenaran dahulu baru bertanya.
    4. Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Matius 21:25; 22:17; 41-46; Yohanes 8:5-7 Dari ke empat hal tersebut bisa diketahui motif orang yang bertanya.
      1. Menurut kebenarankah?
      2. Membanggakan dirikah?
      3. Meminjam senjata untuk membunuh orangkah?
      4. Mempunyai motif yang tidak baik (mau mencobai).
  3. Pertanyaan yang tidak boleh dipakai
    1. Pertanyaan yang sudah dapat dimengerti.
    2. Pertanyaan yang sudah meliputi jawaban. Misalnya: Tuhan yang suci, apakah berdosa?
    3. Anak Allah Yesus Kristus apakah Allah? Pertanyaan yang jawabannya boleh ya dan tidak. Misalnya: Orang berdosa bolehkah masuk ke Surga?
    4. Apakah Yesus orang biasa? Pertanyaan yang perkataannya terlalu panjang. Pertanyaan yang meliputi beberapa jawaban. Misalnya:
    5. Waktu apa, mengapa, di mana Zakheus bertemu dengan Tuhan? Pertanyaan yang mengandung pertanyaan: Misalnya: Dapatkah kita mengetahui bahwa Yesus telah mengalahkan iblis?
    6. Pertanyaan yang terlalu luas. Misalnya: Apakah pekerjaan Yesus di dunia? Dalam 6 hari Allah menciptakan apa?
    7. Siapa penebus itu? Pertanyaan yang mempunyai pendangan yang salah. Misalnya: Mengapa iblis menyalibkan Yesus?
  4. Hal-hal yang harus diperhatikan waktu memberi pertanyaan:
    1. Tidak boleh mengulang-ulang pertanyaan yang sama.
    2. Jangan memanggil nama murid dulu baru memberi pertanyaan, sehingga yang lain tidak memperhatikan.
    3. Jangan membiarkan pertanyaan dijawab dua kali.
    4. Jangan bertanya menurut urutan murid tertentu.
  5. Keistimewaan dalam pertanyaan
    1. Seringkali dipakai kata: mengapa; dimana; kapan; apa; siapa?
    2. Perkataan dalam pertanyaan harus singkat.
    3. Jangan menghinan jawaban murid yang salah, sebaiknya harus menganjurkan supaya murid dapat memberi jawaban yang benar.
    4. Jangan memberi pertanyaan dari hal-hal yang belum diterangkan atau dari hal-hal yang murid-murid belum dapat dijawab.
    5. Jika dalam pelajaran ada pertanyaan yang belum diterangkan atau dari hal-hal yang murid-murid belum dapat menjawab, jangan tunggu jawaban melainkan teruskan berceritera. Lain kali kalau kita sudah tahu jawabannya haruslah dikatakan.
    6. Menghadapi pertanyaan murid-murid harus diperhatikan:
      1. Jangan meringankan pertanyaan anak-anak, melainkan dengan sikap yang mengindahkan dan memberi jawaban.
      2. Jangan sembarangan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak diketahui dengan jawabannya.
      3. Yang menjawab pertanyaan harus mempunyai pengetahuan yang jelas.

Adakalanya, dalam mengajar, pengajar dapat membacakan sedikit pembacaan Alkitab supaya mereka dapat dengar; menangkap susunan perkembangan ceritera, kemudian baru menguji perhatian penerimaan mereka, dengan cara memberi pertanyaan. Dapat pula menyuruh mereka membaca Alkitab sendiri, kemudian memberi pertanyaan kepada mereka. (Cara ini boleh dilakukan di kelas remaja.)

Pasal XII-Bagaimana Memimpin Menyanyi

Nyanyian dapat menggerakkan hati orang dan dapat menimbulkan perasaan puji syukur yang aktif dalam hati manusia. Orang dapat merasakan karena mendengar musik rohani dan timbul perasaan kasih pada Tuhan, memasuki dalam suasana rohani serta mengerti banyak kebenaran. Jika seseorang telah suka menyanyi, maka nyanyian itu dapat menjadi satu bagian yang tidak boleh kurang dalam kehidpannya. Nyanyian juga telah menjadi bagian yang penting di dalam kebaktian.

  1. Sikap yang harus ada pada waktu anak-anak Sekolah Minggu menyanyi:
    1. Harus teratur, tidak boleh cepat-cepat, atau lambat-lambat semaunya sendiri.
    2. Semua harus turut menyanyi.
    3. Harus tertib tidak boleh berteriak-berteriak.
    4. Harus khidmad.
    5. Harus lincah dan bersuka hati.
    6. Jangan terlalu banyak berkata-kata atau komentar.
    7. Semua harus tepat ada pimpinan.
  2. Yang memimpin nyanyian atau paduan suara harus memperhatikan:
    1. Jangan mengajarkan nyanyian yang dia sendiri tidak bisa.
    2. Harus bersehati, bekerja sama dengan pemain musik.
    3. Tempo lagu harus tepat, jika tidak akan kacau.
    4. Harus bersemangat dan lincah, tetapi dengan cara sederhana.
    5. Boleh dengan cara menyanyi bergiliran antara anak-anak perempuan dan anak laki-laki; kiri-kanan.
    6. Telah menyanyikan dengan suara keras, lambat cepat perlahan; di ubah-ubah setiap waktu menurut pemimpin supaya mereka penuh perhatian terhadap nyanyian.
    7. Boleh merubah kata-kata dalam nyanyian tetapi harus sesuai dengan kebenaran Alkitab dan sesuai dengan notnya.
    8. Jangan terlalu lama menyanyikan not, karena perhatian lebih penting.
    9. Jangan terlalu banyak mengajar nyanyian baru, harus mengulang nyanyian-nyanyian lama.
    10. Nyanyian yang diajarkan harus dihafalkan.
    11. Waktu mengajar nyanyian jangan terlalu lama menerangkan. Waktu hendak mengulangi nyanyian sebaiknya pada waktu nyanyian-nyanyian belum berakhir; segera beri aba-aba, misalnya, nyanyi sekali lagi, atau yang kanan menyanyikan dsb., supaya tidak menghilangkan semangat mereka.
    12. Pemain musik jangan terlalu banyak bervariasi sebab akan menghilangkan suasana kebaktian, juga menyebabkan anak-anak memperhatikan musik dan tidak memperhatikan maksud nyanyian.
    13. Tiap pengajar harus dapat turut menyanyi.
    14. Suara pemimpin nyanyian harus cukup keras.
    15. Bila anak-anak tidak mau menyanyi, pemimpin tidak boleh marah, melainkan harus mencari cara supaya semua anak-anak dapat ikut menyanyi.
  3. Memilih nyanyian
    1. Jangan terlalu panjang.
    2. Perkataan jangan yang sukar dimengerti.
    3. Isi nyanyian harus sesuai dengan Alkitab.
    4. Nyanyian harus sesuai dengan pelajaran.
    5. Kelas remaja harus memilih nyanyian yang dipakai dalam kebaktian umum supaya waktu mereka masuk kebaktian umum, tidak asing lagi.
    6. Tinggi rendah nyanyian harus sesuai dengan nada suara anak-anak. Jangan melampaui nada suara anak-anak. Biasanya nada suara anak-anak dari kunci a-c.
    7. Bila dalam suatu nyanyian tidak dituliskan nada suaranya, maka nyanyian nada yang tertinggi 6=f; 7=E; 1=d; 2=C dsb.

Pasal XIII-Berdoa dan Memberi Persembahan

Peraturan dalam kebaktian anak-anak:
  1. Berdoa
  2. Menyanyi bersama-sama lagu Sekolah Minggu (ditentukan)
  3. Berdoa untuk firman Tuhan.
  4. Latihan menyanyi, lagu-lagu lama dan lagu-lagu baru.
  5. Firman Tuhan.
  6. Berdoa.
  7. Menyanyi untuk persembahan.
  8. Absensi.
** Bila kelas dibagi, maka setelah menyanyi bersama baru dibagi ke kelasnya masing-masing.

BERDOA:

Berdoa bukan membaca, bukan suatu acara atau peraturan, melainkan dengan wajar berkata-kata kepada Allah. Berdoalah di dalam penyembahan. Ini mempunyai harga yang sama dengan memuji Tuhan. Di dalam berdoa biarlah anak-anak mempunyai ingatan akan menyembah Tuhan, pengucapan syukur, mengakui dosa, persekutuan dengan Allah, dsb.

Sikap pengajar waktu berdoa tidak boleh:
  1. Mata tidak boleh terbuka untuk mengawasi anak-anak.
  2. Berdoa dengan suara yang tidak khidmat.
  3. Sikap tangan yang tidak sopan. Misalnya mengusap mata, menguap, main-main dengan tangan, memainkan jari tangan, menutup mata/muka dengan tangan, bertolak pinggang, memutar-mutar badan, dsb.
** Semua ini akan merusak suasana (mengganggu kekhidmatan selama kebaktian berlangsung) dan menjadi teladan yang buruk sekali. Sikap pengajar harus memberikan kesan "SOPAN" dan menghargai Allah. Apa yang harus diperhatikan waktu berdoa:
  1. Kata-kata singkat dan jelas.
  2. Perkataan boleh banyak sedikit, tetapi jangan terlalu panjang, sehingga anak-anak mulai bergerak-gerak karena tidak sabar. (Nasehat yang diberikan sebelum doa juga jangan terlalu panjang)
  3. Waktu berdoa jangan melupakan:
    1. Doa itu harus dapat dimengerti oleh anak-anak.
    2. Pengalaman dalam hidup anak-anak. Misalnya: Pelajaran mereka, pergaulan mereka di rumah (masyarakat), dsb.
    3. Jangan bersifat mendalam (terlalu rohani)
  4. Seharusnya pengajar berdiri di pihak anak-anak, jangan menggunakan kata `mereka` melainkan `kami`.
  5. Berdoa bagi hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak, orang tua mereka, sekolah, supaya mereka menjadi contoh untuk kawan-kawan mereka dan dapat menarik kawan-kawan lain ke Sekolah Minggu.
  6. Jangan berdoa dalam keadaan yang tergesa-gesa.
  7. Anak-anak yang tidak disiplin, berlututnya/berdirinya baik ditunggu sampai mereka mempunyai sikap yang benar. Bila perlu anak-anak yang nakal dapat dikeluarkan sebentar.
  8. Cara berdoa boleh diubah-ubah, misalnya mereka menirukan doa guru, menyuruh seorang anak, lalu dilanjutkan oleh guru, dsb.
  9. Harus menerangkan istilah-istilah: demi nama Yesus, amin, harus menutup mata, lipat tangan, dsb.
  10. Harus dapat menghafal doa Bapa Kami.
  11. Harus dapat bersaksi dengan doa-doa yang dikabulkan.
  12. Dapat menyanyi dahulu sebelum doa, atau berdoa dengan nyanyian.
PERSEMBAHAN:
  1. Harus diterangkan apa arti persembahan. Persembahan bukan uang sokongan, bukan gaji guru, bukan pembeli gambar, bukan penabungan untuk natal, dsb. Tetapi sebagai ucapan syukur kepada Allah.
  2. Lebih baik menganjurkan mempersembahkan uang saku, atau uang tabungan mereka sendiri, memupuk mereka untuk mempunyai hati yang mau mempersembahkan.
  3. Saat persembahan sesuai dengan suasana kebaktian dan pilih nyanyian yang cocok. Jangan membiarkan mereka ribut dan bertengkar.
  4. Menerima persembahan ini jangan terlalu lama, hal ini dapat menyukarkan anak-anak kecil.
  5. Jangan memakai uang persembahan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, hingga membuat mereka meremehkan uang persembahan.
  6. Uang persembahan ini dapat dipakai untuk membantu anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang miskin. Dan bila mendapat balasan, sebagai ucapan terimakasih mereka, baiknya surat itu dibacakan di hadapan anak-anak, supaya mereka mengerti betapa bermanfaatnya persembahan mereka untuk orang-orang yang berada dalam keadaan kekurangan.
MENGHAFAL AYAT-AYAT ALKITAB.

Firman Tuhan dalam kehidupan manusia mempunyai kuasa yang besar dan pengaruh, pertolongan, wahyu yang tidak ternilai harganya. Seorang pengajar harus menghafal ayat-ayat dan mengajar anak-anak untuk bisa menghafal juga. Dengan demikian pengajar bertanggung jawab atas segala yang ia anjurkan kepada anak-anak Sekolah Minggu.

Yang harus diperhatikan:
  1. Ayat-ayat singkat dan berarti.
  2. Terangkan ayat tersebut dan hubungan dengan kehidupan kita.
  3. Nama Alkitab tidak boleh disingkat, pasal dan ayatnya juga harus dihafal.
  4. Anak kelas kecil menghafal yang singkat dan kelas agak besar bisa agak panjang, menurut kemampuan mereka kita berikan ayat itu untuk dihafal.
  5. Cara yang menarik untuk menghafalkan ayat:
    1. Dengan suara yang keras dan perlahan.
    2. Dengan cara menyanyi.
    3. Dengan cara menghafal sambil menghapus kata-kata satu demi satu.
    4. Dengan cara memakai kapur berwarna.
    5. Harus sering-sering menghafal.

Pasal XIV - Cara Menguasai Anak

Anak yang lincah adalah wajar, kecuali mereka sakit atau pendiam. Kebanyakan semua anak nakal-nakal, hati mereka mempunyai keinginan yang keras untuk mengetahui segala sesuatu dan daya khayal. Seringkali mereka tidak dapat menahan diri dan sewaktu-waktu mereka menyatakan keinginannya atau daya khayalnya dengan memakai perkataan atau gerak- gerik mereka. Pengajar harus memimpin ke aktifitas mereka secara wajar dan mengembangkan kesanggupan mereka ke arah yang benar, sehingga berguna. Pengajar sendirilah yang menjadikan dirinya `contoh` bagi anak-anak.

A. Menerima diri sendiri.

  1. Apakah saya mengajar secara sia-sia, sembarangan, kurang persiapan, sehingga tidak dapat memuaskan murid, bahkan murid-murid sudah kehilangan gairah lagi.
  2. Apakah saya sering terlambat, melanggar peraturan, sehingga murid-murid kehilangan ketertiban?
  3. Apakah saya cukup bertanggung-jawab, berdoa bagi mereka dan mengajar kasih sayang?
  4. Apakah karena perkataan atau sikap yang kasar, tidak menjadi teladan mereka, sehingga kehilangan penghargaan murid?
  5. Apakah pribadi saya tidak dipercayai murid? Misalnya tidak adil, tidak jujur, suka mencela orang, meremehkan, membohongi murid-murid atau perkatan dan perbuatan saya tidak sesuai? Pengajaran dan kelakuan saya senonoh?

B. Seorang pengajar harus mengerti hati anak-anak:

  1. Anak yang kehilangan kasih (diagrace) Anak-anak semacam ini merasa rendah dirinya, kekurangan dan sering dihinakan orang. Misalnya:
    1. Anak yang berpenyakit.
    2. Pertumbuhan badannya tidak normal.
    3. kehilangan ayah dan ibu.
    4. sangat teraniaya.
    5. berwajah aneh, terlalu buruk.

    Keadaan hati mereka: selalu sedih, terhina, rendah hati, dsb. Maka sering ia memakai perbuatan-perbuatan yang aneh-aneh atau mengacau supaya menarik perhatian orang lain, supaya orang memperhatikan dia. Sehingga dengan demikian pengajar harus memperhatikan dan bersimpati kepadanya. Jika hal-hal kecil bisa menyuruhnya untuk membantu sehingga ia merasakan bahwa ia berguna dan masih ada orang yang memperdulikan dia.

  2. Anak yang bersifat luar (extern)
  3. Gerak-gerik atau kenakalan anak-anak adalah wajar, bukan sengaja atau mengacau, melainkan pembawaan sejak lahir. Kita tidak boleh menindas perkembangan pembawaan ini. Seringkali anak ini senang membela diri. Kita harus mejelaskan kepada mereka, pada waktu apa harus diam, waktu apa boleh bergerak, jika dapat dalam waktu-waktu pengajaran beri mereka kesempatan untuk bergerak. Jangan di muka kelas menegur, hingga menyebabkan anak itu berbantah-bantah. (tegur bila perlu, jangan berulang-ulang kali)

  4. Anak yang kurang ajar. Anak macam ini kebanyakan anak-anak yang terlantar, tidak terdidik dengan baik oleh karena tidak mempunyai orang tua, yang dapat mendidik. Ibu mereka kurang bijaksana, tidak mengalami pendidikan rumah tangga, atau hidup dalam suasana yang kurang baik, sehingga segala keburukan menjadi kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya kasar. Keadaan hati mereka sangat bebas, sewenang- wenang dan tidak mengenal peraturan. Menghadapi anak-anak semacam ini, kita tetap dengan pengasihan dan lemah-lembut menasehati supaya mereka tahu hal-hal yang mereka tidak mengerti dan memasuki pengertian; kewajiban moral, supaya berubah dan bertobat. Pengajar haruslah menjadi pembimbing dan teladan mereka dengan sikap dan karakter pengajaran yang baik.
  5. Anak-anak yang sengaja mengacau. Anak-anak semacam ini suka menguji gurunya, menguji kepandaian, kesabaran, dsb. Maka sikap pengajar harus teguh, tenang dan bijaksanan menghadapi/menguasai mereka. Jangan takut, jangan menakut-nakuti atau mengancam mereka. Jangan menampakkan diri kita tidak dapat berbuat apa-apa/tidak dapat bertindak pasti akan menyebabkan kita dihina.
  6. Ingatlah bahwa:
    1. Kita yang akan mau menguasai mereka, bukan sebaliknya.
    2. Kita adalah pengajar, mereka yang diajar.
    3. Kita yang memimpin mereka, bukan sebaliknya.
  7. Anak-anak yang mendadak gelisah (bukan biasanya)
  8. Mungkin karena anak itu sakit, atau perubahan hawa. Keadaan kelas yang kurang hawa, gelap, ruang sempit atau duduknya tidak teratur.

C. Prinsip untuk mengajar:

  1. Dengan kesucian dan kasih sebagai motif.
  2. Dengan pribadi yang baik sebagai teladan.
  3. Dengan kebijaksanaan sebagai cara menguasai.

Dalam mengajar harus diperhatikan:

  1. Dengan cara diam-diam menunjukkan segala macam dosa, dan akibatnya yaitu kejahatan-kejahatan, dan sebagainya.
  2. Dengan sering-sering bercakap-cakap secara pribadi mengetahui latar-belakang dan isi hati, kesukaran mereka.
  3. Dengan mendorong menasehatkan mereka, supaya mereka maju dan menuntut kesucian.
  4. Dengan cara jujur memuji kebaikan mereka, dengan kasih menegur segala kesalahan dan dosa-dosa mereka, karena inilah obat dari pada kesalahan mereka.
  5. Jangan dengan mudah menerima pengaduan mereka. Jika ada seseorang yang mengadu marahilah dia, kemudian menyelidiki sendiri dengan teliti.
  6. Boleh mempergunakan anak-anak nakal yang berbakat memimpin untuk menjaga ketertiban dan mengerjakan sesuatu.
  7. Harus memberitahukan mereka bahwa keselamatan yang diperolah dengan cuma-cuma dan untuk mencapai kemenangan harus berkorban. Masuk ke dalam pintu keselamatan hanya satu kali, menjalani dalam jalan keselamatan adalah seumur hidup. Hidup bersandar pada anugrah, kehidupan didasarkan atas kelakuan. Orang Kristen harus bersandar pada Kristus, setelah diselamatkan seumur hidup mengikut Tuhan dan berjalan dalam jalan yang suci sambil memikul salib.

D. Menguasai dengan keadilan dan kasih (harus seimbang)

Keteguhan dari kuasa dan kedudukan seseorang tergantung dari pengaduan tingkat keadilan dan kasihnya. Seseorang yang tidak adil dalam pekerjaannnya selamanya tidak mungkin dihormati orang. Seseorang yang tidak mempunyai kasih dalam ajarannya maka pelayanannya tidak akan berhasil. Keadilan adalah pengenalan yang dalam terhadap dosa, kasih adalah pengakuan yang luas bagi orang yang berdosa. Kedua hal ini harus berpadu pada satu oknum dan perpaduan ini menentukan besar/kecilnya kuasa seseorang. Allah dengan dasar keadilan dan kasihnya, menguasai semesta alam ini. 2Petrus 1:14 ... ada bagian di dalam sifat Ilahi. Melakukan pekerjaan yang suci harus memakai kuasa ini. Kita adalah wakil Allah dan setiap pekerjaan dan perbuatan yang kita lakukan adalah pesan dari Allah. Kesejahteraan berbuat dengan kasih dan keadilan akan menentukan berhasilnya atau gagalnya seorang hamba Tuhan. Kasih dan keadilan Allah telah berpadu di atas salib. Perkataan Yesus yang pertama di atas kayu salib menyatakan kasih Allah. Perkataan Yesus yang keempat di atas kayu salib menyatakan keadilan Allah yang dalam, dan menyatakan kasihNya yang dalam pula kepada manusia. 1Korintus 4:20 Karena kerajaan Allah itu bukannya berujud atas perkataan, melainkan atas kuasa. Ayat 21-- rotan: keadilan, hati yang lembut, kasih. Kekerasan dan kasih adalah prinsip dari pekerjaan pengajar. Jika hanya memberatkan kasih dan meringankan keadilan maka kasih akan berlebih-lebihan dan tidak berharga. Jika memberatkan keadilan dan meringankan kasih maka keadilan menjadi kekejaman, dan tidak berguna. Jika anak-anak mengasihi dan juga takut kepada kita, berarti bahwa kita menjadi pengajar yang sukses.

E. Fungsi kelebihan yang tidak seimbang:

  1. Jangan terlalu mengasihi.
    1. Terhadap anak yang baru, jangan cepat-cepat menyatakan kasih.
    2. Terhadap anak yang sudah diperingatkan jangan terlalu kasih.
    3. Terhadap anak yang perbuatannya disengaja dan melampui batas sehingga mempengaruhi anak.
    4. Terhadap anak yang sikapnya merusak, menghujat kebenaran.
    5. Terhadap anak yang mencobai pengajar.

  2. Akibat terlalu mengasihi.
    1. Anak mengira mempunyai kebaikan sehingga layak untuk dikasihi. Hal ini menyebabkan ia sangat memperhatikan kebaikannya, menjadi sombong dan tidak mengetahui kesalahannya.
    2. Anak menganggap guru mempunyai maksud apa-apa yang lain.
    3. anak akan mengira bahwa kebenaran adalah terlalu biasa, kemudian di dalam hati timbul keragu-raguan.
    4. Anak mengira guru takut kepadanya.

  3. Jangan Terlalu keras.
    1. Terhadap anak yang bersalah dengan tidak sengaja.
    2. Terhadap anak yang merasa rendah diri.
    3. Terhadap anak yang belum mengerti kesalahannya dan tidak sering bersalah.

  4. Akibat terlalu keras.
    1. Anak mengira semua perbuatannya salah, tidak berpengharapan tidak percaya pada diri sendiri.
    2. Anak menjadi bosan ke Sekolah Minggu, bosan juga akan Firman Tuhan.
    3. Anak itu menjadi terlalu diam, pasif dan penakut.
    4. Anak-anak akam menjadi nakal, bahkan semakin nakal.

Pasal XV-K U N J U N G A N

Kunjungan bukan saja untuk mencari domba yang sesat, juga dapat membina hubungan erat dengan guru dan guru lebih mengenal dan memperhatikan hidup anak-anak. Kunjungan ialah pekerjaan kerohanian, sebab itu banyak berdoa, supaya Tuhan memberi sikap, motif yang benar, dan kesempatan yang tepat. Perkunjungan yang berdasarkan kasih dapat menyebabkan anak-anak lebih mengenal kita dan mengasihi Tuhan.

Dalam hal perkunjungan harus diperhatikan:

  1. Kunjungan bukan untuk menegur, maka tidak boleh menunjukkan sikap yang berwibawa, supaya anak-anak tidak menjadi jemu.
  2. Waktu kunjung jangan terlalu lama.
  3. Mengunjungi bukan untuk menghakimi.
  4. Mengunjungi bukan menggembalakan orang tua, anak.
  5. Mengunjungi bukan menarik anak Sekolah Minggu lain ke gereja.
  6. Mengunjungi bukan berkotbah.
  7. Mengunjungi tidak boleh pilih kasih, harus mengunjungi tiap-tiap anak Sekolah Minggu. Jangan hanya anak-anak tertentu.

Kunjungan Istimewa:

  1. Pada waktu anak sakit.
  2. Anak yang sakit harus banyak dikunjungi, maka kita akan mendapati hati anak itu (terutama anak nakal). Dari kesakitannya, kita dapat mengembalikan kasihnya kepada kita, sehingga ia mau tunduk kepada kita, sebab:
    1. Pada waktu sakit mudah disadarkan hati nuraninya.
    2. Dalam keadaan sakit memerlukan belas kasihan dan sangat menghargai perhatian dan kasih orang lain.
    3. Pada waktu sakit mudah membedakan persahabatan yang benar dan persahabatan yang palsu.
    4. Dalam keadaan yang paling lemah, maka mudah menurut.
    5. Dalam keadaan yang lemah dan susah, pandangan terhadap jiwa dan roh sangat serius.

  3. Terhadap anak-anak yang orang tuanya bukan Kristen.
  4. Jika orang tuanya melarang anak-anaknya ke Sekolah Minggu, jangan mengunjungi mereka, supaya jangan menimbulkan akibat yang tidak baik. Kita dapat menemui/menemuinya untuk menyatakan kasih kita pada kesempatan lain/ dirumah anak yang lain.

  5. Dalam rumah tangga yang sedang sibuk atau ada kejadian yang tidak baik jangan campur tangan atau tinggal terlalu lama. Datang pada kesempatan yang lain.
  6. Ada kalanya mengirim kartu bergambar kepada anak-anak untuk menanyakan keadaannya. Tetapi harus diperhatikan, jangan terlalu sering dan kartu bergambar jangan terlalu bagus.

Pasal XVI-Pos Kebaktian Anak-anak (cabang Sm)

Tujuan:

Membawa Injil ke tempat-tempat yang terpencil dan memasuki segala tingkat masyarakat.

Cara:

  1. Mengadakan persiapan dan doa yang cukup.
  2. Menyelidiki daerah yang penting.
  3. Memilih rumah tangga yang rohani dan cocok.
  4. Misalnya: Memiliki rumah yang mempunyai kesaksian yang baik bersemangat dalam mencari jiwa, mengasihi jiwa-jiwa.
  5. Surat izin baik dari pemerintah maupun gereja.
  6. Pilih dahulu pemimpin yang bertanggung jawab.
  7. Tiap tahun supaya dapat berkumpul dengan cabang lain.

P E N U T U P

Penghargaan gereja ada di dalam diri anak-anak. Sebab itu gereja harus mempunyai perhatian yang besar terhadap PI kepada anak-anak, sehingga gereja jangan sampai kehilangan jiwa anak-anak, karena itu biarlah gereja menyadari akan hal ini. Dan pekerjaan yang mulia dan kudus ini telah Tuhan percayakan kepada kita. Dari zaman ke zaman betapa besar kerugian gereja yang tidak dapat diperhitungkan karena gereja melalaikan pekerjaan ini. Dan iblis telah memenangkan jiwa anak-anak yang murni ini. Puluhan ribu anak tiap hari hilang bagaikan air yang mengalir. Betapa menyedihkan kejadian ini.

Siapakah yang mau mengasihi Tuhan dan yang mau setia di dalam pekerjaan yang kecil ini?
Siapakah yang mau dengan segenap hati dan tulus ikhlas berjuang mati-matian untuk generasi baru gereja?
Siapakah yang mau mementingkan perkara yang telah diremehkan banyak orang?
Siapakah yang mau mengasihi anak-anak yang murni ini?
Siapakah yang menghitung hasil-hasilnya, hanya menabur dan membajak menjadi guru Sekolah Minggu yang taat kepada Kristus?
Siapakah yang mau menjadi guru-guru Sekolah Minggu yang mau mendoakan anak-anak.
Siapakah yang rela mempersembahkan diri untuk pekerjaan yang hina di mata manusia namun mulia di hadapan Allah?

Tuhan Yesus berkata:

"Jikalau engkau mengasihi Aku, gembalakanlah domba-dombaKu"
"Aku tidak mau siapapun dari yang kecil ini binasa: Jikalau engkau melakukan hal ini dari pada apa yang terkecil ini berarti engkau melakukan atas tubuhKu"
"Jikalau seseorang mempunyai seratus ekor domba dan hilang satu bagaimana pendapatmu?

Materi Pengajaran Batita

Bulan I-Allah Pencipta

Tema : Allah Pencipta
Tujuan :
1. Anak mengetahui bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta dan seluruh isinya.
2. Anak mengerti bahwa Tuhan menyediakan makanan bagi manusia (sayur, buah, daging).
3. Anak menyadari bahwa mereka dapat membantu Tuhan memelihara ciptaanNya.
4. Anak memahami bahwa mereka harus mengasihi dan menghormati orang-orang yang Tuhan tempatkan didalam kehidupan mereka (ayah, ibu, saudara, pembantu, dan lain-lain).

Daftar Lagu :

  1. Siapa buat "bunga"? Saya tidak bisa.
    Siapa buat "bunga"? Hanya Tuhan saja.
    (kata "bunga bisa diganti dengan ciptaan lain, seperti: "anjing", "gunung", "jagung", dan sebagainya)
  2. Kambing embek embek, kucing meong meong,
    katak teot teblung teot teblung.
    Tetapi anak Tuhan selalu bergembira,
    Pujilah haleluya!
  3. Belalai gajah yang panjang,
    sayap burung dara,
    ikan yang pandai berenang.
    Tuhan penciptanya.
  4. Matahari bersinar t"rang,
    burung berkicaulah senang
    Harum semerbaklah bunga di padang.
    Semuanya mengajak kepada kita
    "Kan memuji nama Tuhan yang Esa (2X)

Lagu umum :

  • Pelangi, pelangi alangkah indahmu, dst
  • Little little twinkle star, dst
  • Bulan II-Allah Maha Kuasa

    BULAN II - ALLAH MAHA KUASA Tema : Allah Maha Kuasa Tujuan : 1. Anak mengetahui bahwa Tuhan maha kuasa / sanggup melakukan perbuatan-perbuatan ajaib yang tidak dapat dilakukan manusia. 2. Anak mengerti bahwa Tuhan menggunakan kekuasaanNya untuk melakukan perbuatan baik bagi manusia.

    Bulan III-Allah Maha Hadir

    BULAN III - ALLAH MAHA HADIR

    Tema : Allah Maha Hadir
    Tujuan :
    1. Anak mengetahui bahwa Tuhan senantiasa "melihat" mereka
    2. Anak menyadari bahwa Tuhan juga selalu menyertai, melindungi, dan menolong mereka

    Pertumbuhan Melalui Disiplin

    Bahan PA: Pertumbuhan Melalui Disiplin (Riggs, PPA, 30 bab) Buku yang disusun oleh Charles Riggs dengan judul Growth trough Discipline:30 Steps to Christian Maturity, berisi tigapuluh topik pembahasan dengan 6 ayat untuk dibahas dalam masing-masing topik. Buku ini dipakai luas sebagai bahan pembimbingan tindak-lanjut dari KKR Billy Graham. Diterjemahkan oleh Paul Hidayat, diterbitkan oleh Persekutuan Pembaca Alkitab.

    Pola - untuk Pelajaran 1

    POLA (Pelajaran 1)

    1. BUKALAH PERTEMUAN DENGAN DOA (2 menit)

    2. BAHAS RENCANA (3 menit)

    Walaupun buku pelajaran anda ini terdiri atas beberapa pelajaran, usulkan suatu jangka penyelesaian sekitar 6 sampai 8 minggu. Semoga sesudah mereka terlibat, mereka ingin meneruskannya sampai melewati jangka penyelesaian tadi. Waktu yang diperlukan untuk tiap pertemuan mingguan adalah sekitar satu jam.

    3. KETERLIBATAN (10 menit)

    Sesudah pemimpin, hendaknya masing-masing anggota memperkenalkan nama, hobby dan suatu pokok doa. (Pokok doa itu harus bersifat pribadi yang tentangnya anda ingin orang lain mendoakannya sepanjang minggu itu.)

    CATATAN:

    Sementara masing-masing pribadi mengungkapkan, nama dan pokok doa harus dicatat pada Perjanjian Kelompok

    4. TINJAUAN DAN PENANDATANGANAN PERJANJIAN (5 menit)

    5. DISKUSIKAN PELAJARAN PERTAMA (30 - 40 menit)

    1. Secara lambat bacalah dengan suara keras keenam ayat itu. Minta kelompok melingkari kata-kata atau bagian-bagian kunci, sambil ayat dibacakan.
    2. Beri 3 atau 4 menit tambahan pada kelompok untuk membaca ulang ayat-ayat dan melingkari kata-kata tambahan.
    3. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tertera dalam boks. Apa yang kita pelajari tentang:
      1. Keselamatan - Mereka harus menuliskan 7 atau 8 hal di tepi halaman.
      2. Menjadi anak Allah - tulis 2 atau 3 fakta.
      3. Hidup kekal - tulis 2 atau 3 fakta.
    4. Lakukan penelahaan ayat dari Yohanes 3:16*.
      1. Beri batasan arti "percaya" dan "hidup kekal."
      2. Kalimatkan dengan kata-kata sendiri: Yohanes 3:16*. Minta tiap anggota membagikan hasil pengalimatan masing-masing.
      3. Tuliskan penerapannya. Apa yang dikatakan ayat ini kepadaku? Minta tiap peserta membagikan penerapan mereka.
    5. Tanyakan: "Apa manfaat pelajaran seperti ini?"
    6. Adakan persekutuan doa berantai.
    7. Berikan tugas untuk pertemuan berikutnya.

    Usul-usul untuk Pekerjaan Rumah

    USUL-USUL UNTUK PEKERJAAN RUMAH (Pelajaran 2)

    1. Minta anggota membaca seluruh pasal yang dari dalamnya diambil ayat-ayat untuk pelajaran ini dan buat catatan tambahan di tepi ayat-ayat tersebut.
    2. Minta setiap peserta menuliskan pertanyaan yang muncul (Pertanyaan yang tidak dapat dijawab hanya dengan "Ya" atau "tidak").
    3. Tugaskan ayat yang harus dihafal.
    4. Tugaskan sebuah ayat untuk ditelaah, misalnya: Filipi 1:6*
    5. Sebagai pemimpin, tanyakan pertanyaan-pertanyaan di dalam boks dan siapkan 2 atau 3 pertanyaan tambahan. Misalnya: "Bagaimana anda menjelaskan Filipi 1:6* pada orang lain?"
      CATATAN: Jika kelompok anda cukup dewasa, anda dapat memberi dua tugas sekaligus.

    Pola bagi Pelajaran Selanjutnya

    POLA BAGI PELAJARAN SELANJUTNYA
    (Pelajaran 2 dan berikutnya)
    1. DOA
    2. TINJAUAN AYAT HAFALAN
    3. DISKUSIKAN PELAJARAN
    4. DOA BERANTAI
    5. PEKERJAAN RUMAH

    Perjanjian Kelompok

    Dengan bergantung kepada Allah, aku membuat perjanjian dengan para anggota kelompok ini untuk mengikuti disiplin-disiplin berikut:

    1. Untuk mementingkan hadir di pertemuan-pertemuan kelompok kecuali ada halangan yang tak terhindari.
    2. Untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan rumah, penghafalan ayat dan penelaahan ayat, dengan setia.
    3. Untuk berperan-serta dalam diskusi kelompok secara bebas. (Apa yang anda bagikan sangat penting, walaupun anda seorang pemula. Tolak keinginan untuk menguasai percakapan. Jangan berusaha mengatur).
    4. Untuk mencari berbagai macam cara menyaksikan imanku dalam Kristus pada orang-orang lain.
    5. Untuk mendoakan masing-masing anggota kelompok setiap hari (daftarkan dalam ruang yang tersedia) selama minggu-minggu pertemuan kelompok).

    Tandatangan : _________________________________

    Tanggal : _____________________________________

    NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK                 POKOK DOA
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________
    _________________________  _________________________  

    Keselamatan

    Keselamatan adalah kelepasan dari dosa dan akibat-akibatnya. Pikirkan dan renungkan kebenaran ini sampai anda dapat berkata dengan pasti, "Aku tahu aku kini telah selamat ... Aku telah dilahirkan ke dalam keluarga Allah sebagai Anaknya ... Kini aku memiliki hidup kekal."

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.

    Matius 1:21
    Roma 5:8
    Efesus 2:8-9
    Roma 10:13
    Yohanes 1:12-13
    Yohanes 3:16
    Yohanes 3:16

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Jawab secara singkat, apa yang kita pelajari dari ayat-ayat di atas tentang:
    • Keselamatan
    • Menjadi anak Allah
    • Hidup kekal
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Yohanes 3:16

    Isian untuk Penelaahan

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _______________________________________

    _______________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _______________________________________

    _______________________________________

    Kepastian

    Memiliki kepastian berarti memiliki ketetapan dalam pikiran dan bebas dari keraguan. Salah satu tipu daya Iblis ialah ingin membuat orang beriman meragukan keselamatan mereka. Renungkan ayat-ayat berikut, agar anda dimungkinkan mendapat kemenangan atas keraguan-keraguan anda.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Efesus 1:7
    1Petrus 1:5
    Roma 8:38-39
    Yohanes 10:27-27

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang kepastian dalam (jawab secara singkat):

    Efesus 1:7
    1Petrus 1:5
    Roma 8:38,39
    Yohanes 10:27-29
    1Yohanes 5:13
    Filipi 1:6
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Filipi 1:6.

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ______________________/p>

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ______________________

    Batasan atau arti ____________________________

    ______________________________________________

    Kata kunci ___________________________________

    Batasan atau arti ____________________________

    ______________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ______________________________________________

    ______________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ______________________________________________

    ______________________________________________

    Ketuhanan Kristus

    Ketika kita menaruh iman kita dalam Yesus Kristus, Dia bukan saja menjadi Juruselamat kita, tetapi juga Tuhan dan pengatur hidup kita yang berdaulat. Kita ada di bawah pemilikan yang baru. Kita hanya dapat menikmati hidup baru kita dalam Kristus, apabila tiap hari kita mencari kehendakNya dan mengikuti Dia dalam ketaatan.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    1Korintus 6:19-20
    Matius 22:37,38
    Mazmur 37:4,5
    Matius 6:33
    Yohanes 15:5

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Dari bagian Firman Tuhan di atas, apa yang kita pelajari tentang (jawaban secara singkat):

    • Kepemilikan baru
    • Ketaatan
    • Hal-hal utama
    • Manfaat-manfaat
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Mazmur 37:4,5.

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci __________________________

    Batasan atau arti _______________________________

    _________________________________________________

    Kata kunci ______________________________________

    Batasan atau arti _______________________________

    _________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Percaya dan Takut Akan Tuhan

    [Indeks]

    Sementara anda mempelajari Alkitab, anda akan mendapatkan berkat sebagai akibat menaruh percaya penuh di dalam Allah. Ayat-ayat Firman Tuhan berikut berbicara tentang "takut" akan Tuhan dan apa akibatnya jika kita memiliki sikap hormat sedemikian terhadap kedaulatanNya.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Mazmur 25:14
    Mazmur 33:18
    Mazmur 34:8,10
    Mazmur 145:19
    Amsal 1:7; 9:10
    Amsal 22:4

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apakah yang kita pelajari tentang iman yang takut pada Tuhan dalam (jawab secara singkat):

    Mazmur 25:14
    Mazmur 33:18
    Mazmur 34:8,10
    Mazmur 145:19
    Amsal 1:7; 8:10
    Amsal 22:4
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Mazmur 34:8,10

    Kemuridan

    Lukas 14:27
    Lukas 14:33
    Yohanes 15:8
    Yohanes 13:35
    Yohanes 8:31
    Matius 10:24

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang kemuridan dalam (jawab secara singkat):

    Lukas 14:27
    Lukas 14:33
    Yohanes 15:8
    Yohanes 13:35
    Yohanes 8:31
    Matius 10:24
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Lukas 14:27

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ____________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ________________________________

    Batasan atau arti _________________________

    ___________________________________________

    Kata kunci ________________________________

    Batasan atau arti _________________________

    ___________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ___________________________________________

    ___________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ___________________________________________

    ___________________________________________

    Bersaksi

    Ketika kita menjadi anak Allah melalui iman dalam Yesus Kristus, kita bertanggungjawab menyaksikan Kristus kepada orang lain. Yoh 3:16 dapat kita sebut sebagai "Injil ringkas." Hafalkan ayat tersebut dan bersiaplah menyaksikan iman anda pada orang lain.

    Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Matius 4:19
    Matius 5:16
    1Petrus 3:15
    Kisah 4:20; 16:31
    Kisah 1:8
    2Korintus 5:20

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang tanggungjawab kita sebagai saksi Kristus (jawab secara singkat):

    Matius 4:19
    Matius 5:16
    1Petrus 3:15; Kisah 1:8
    Kisah 4:20; 16:31
    2Korintus 5:20
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan 1Petrus 3:15

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ____________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ________________________________

    Batasan atau arti _________________________

    ___________________________________________

    Kata kunci ________________________________

    Batasan atau arti _________________________

    ___________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ___________________________________________

    ___________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ___________________________________________

    ___________________________________________

    Alkitab

    Untuk membantu kita mempermuliakan Allah melalui hidup kita dan menjadi saksi-saksiNya yang berhasil, kita perlu mengetahui dan mentaati Alkitab. Biasakan diri membaca, merenungkan dan menghafal ayat-ayat Alkitab setiap hari.

    Lingkari kata dan bagian kunci ayat-ayat berikut ini:

    Mazmur 1:2,3
    Mazmur 119:105
    Mazmur 119:130
    Mazmur 119:165
    2Timotius 3:16,17
    Yakobus 1:22

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang nilai Alkitab dalam (jawab secara singkat):

    Mazmur 1:2,3
    Mazmur 119:105
    Mazmur 119:130
    Mazmur 119:165
    2Timotius 3:16,17
    Yakobus 1:22
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Yakobus 1:22

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ___________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________

    Batasan atau arti ________________________

    __________________________________________

    Kata kunci _______________________________

    Batasan atau arti ________________________

    __________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    __________________________________________

    __________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    __________________________________________

    __________________________________________

    Ketaatan

    Allah memberikan FirmanNya bagi kita, bahkan hanya untuk menambah pengetahuan kita tetapi untuk merubah hidup kita. Hanya jika kita menerapkan kebenaran ke dalam hidup kita, yaitu mentaati Firman Tuhan, perubahan hidup yang berarti baru akan terjadi.

    Lingkari kata dan bagian kunci ayat-ayat berikut ini:

    Lukas 6:46
    Pengkhotbah 12:13
    Ulangan 6:5,6
    Yohanes 14:21
    1Yohanes 5:3
    1Yohanes 2:4

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang ketaatan dalam (jawab secara singkat):

    Lukas 6:46
    Pengkhotbah 12:13
    Ulangan 6:5,6
    Yohanes 14:21
    1Yohanes 5:3
    1Yohanes 2:4
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Ulangan 6:5,6

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________

    ________________________________________

    Iblis Si Penggoda

    Sejak saat anda menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, anda masuk ke dalam peperangan rohani. Musuh anda ialah si jahat dan dia akan berusaha sekuat tenaganya untuk mengecilkan hati anda, membuat anda ragu dan kalah. Bersiagalah terhadap tipu dayanya dan percayalah dalam Tuhan yang menang.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Lukas 4:1,2
    Lukas 22:31,32
    Matius 26:41
    1Petrus 5:8
    Yakobus 4:7
    Efesus 6:11

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang Iblis dan pencobaan dalam (jawab secara singkat):

    Lukas 4:1,2
    Lukas 22:31,32
    Matius 26:41
    1Petrus 5:8
    Yakobus 4:7
    Efesus 6:11
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Matius 26:41

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ____________________________

    Batasan atau arti _____________________

    _______________________________________

    Kata kunci ____________________________

    Batasan atau arti _____________________

    _______________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _______________________________________

    _______________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _______________________________________

    _______________________________________

    Kemenangan

    Seperti yang akan anda pelajari dari ayat-ayat berikut, semua orang percaya mengalami pencobaan. Kemenangan dapat anda peroleh jika anda memakai sumber-sumber yang tersedia.

    Lingkari kata dan bagian kunci dari ayat-ayat berikut:

    1Korintus 10:13
    1Yohanes 4:4
    1Yohanes 5:3,4
    Galatia 5:16
    Mazmur 119:11
    2Korintus 2:14

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang kemenangan dalam (jawab secara singkat):

    1Korintus 10:13
    1Yohanes 4:4
    1Yohanes 5:3,4
    Galatia 5:16
    Mazmur 119:11
    2Korintus 2:14
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Mazmur 119:11

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ______________________________

    Batasan atau arti _______________________

    _________________________________________

    Kata kunci ______________________________

    Batasan atau arti _______________________

    _________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________

    _________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________

    _________________________________________

    Pengampunan Allah

    Walaupun Allah menginginkan tiap orang beriman menghayati hidup Kristen berkemenangan, Dia tahu bahwa ada saatnya mereka akan menyerah kepada dosa dan pencobaan. Dalam kemurahanNya, Dia telah menyediakan bagi kita jalan keluar, yaitu pengakuan dosa, agar kita kembali diampuni dan disucikan dari segala dosa.

    Lingkari kata atau bagian kunci dari ayat-ayat berikut:

    1Yohanes 2:1
    Ibrani 4:15,16
    Amsal 28:13
    1Yohanes 1:9
    Mazmur 32:5
    Mazmur 103:12

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang pengampunan dalam (jawab secara singkat):

    1Yohanes 2:1
    Ibrani 4:15,16
    Amsal 28:13
    1Yohanes 1:9
    Mazmur 32:5
    Mazmur 103:12
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan 1Yohanes 1:9

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________

    ________________________________________

    Doa

    Doa adalah saluran hidup kita kepada Allah. Buatlah kebiasaan memulai tiap hari dengan doa, dan kemudian belajarlah berdoa sepanjang hari itu setiap kali datang kebutuhan.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Yohanes 16:24
    Matius 7:7
    Yeremia 33:3
    Efesus 3:20
    Yakobus 1:5
    1Yohanes 5:14,15

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang doa dalam (jawab secara singkat):

    Yohanes 16:24
    Matius 7:7
    Yeremia 33:3
    Efesus 3:20
    Yakobus 1:5
    1Yohanes 5:14,15
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Yohanes 16:24

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________

    ________________________________________

    Rintangan terhadap Doa

    Allah mendengar dan menjawab doa. JawabNya tidak selalu "ya," dan kadang-kadang lama baru dijawab. Ada beberapa perintang doa seperti yang ditunjukkan ayat-ayat berikut.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Mazmur 66:18
    1Yohanes 3:21,22
    Yohanes 15:7
    Yakobus 1:6,7
    Yakobus 4:2,3
    2Tawarikh 7:14

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang rintangan-rintangan terhadap doa dalam (jawab secara singkat):

    Mazmur 66:18
    1Yohanes 3:21,22
    Yohanes 15:7
    Yakobus 1:6,7
    Yakobus 4:2,3
    2Tawarikh 7:14
    2 Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Yakobus 4:2,3

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ______________________________

    Batasan atau arti _______________________

    _________________________________________

    Kata kunci ______________________________

    Batasan atau arti _______________________

    _________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________

    _________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________

    _________________________________________

    Pujian dan Syukur

    Seperti yang akan anda lihat dalam Firman Tuhan, menyediakan waktu untuk pujian dan syukur, menyukakan hati Allah. Terkadang kita harus mengambil seluruh waktu doa kita untuk mengungkapkan rasa syukur kita atas semua yang Allah lakukan bagi kita.

    Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Mazmur 50:23
    Mazmur 69:31,32
    Mazmur 106:1
    Mazmur 107:8
    Filipi 4:6
    1Tesalonika 5:16-18

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang pujian dan syukur dalam (jawab secara singkat):

    Mazmur 50:23
    Mazmur 69:31,32
    Mazmur 106:1
    Mazmur 107:8
    Filipi 4:6
    1Tesalonika 5:16-18
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan 1Tesalonika 5:16-18

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________

    ________________________________________

    Roh Kudus di dalam Hati

    Allah tidak meninggalkan kita tanpa pertolongan dan sendirian dalam dunia ini. Dia mendiami kita oleh RohNya yang tiap saat melayani kebutuhan kita.

    Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Yohanes 3:8
    1Korintus 3:16
    Roma 8:16,17
    Roma 8:14
    Yohanes 14:26
    Roma 8:26

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang Roh Kudus dalam (jawab secara singkat):

    Yohanes 3:8
    1Korintus 3:16
    Roma 8:16,17
    Roma 8:14
    Yohanes 14:26
    Roma 8:26
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Yohanes 14:26

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________

    ________________________________________

    Karya Roh Kudus

    Roh Kudus yang diam di dalam kita akan memberikan kita kuasa untuk hidup dan menjadikan kita makin serupa dengan Yesus, jika kita mengizinkan Dia mengendalikan hidup kita.

    Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Efesus 5:18
    Kisah 4:31
    2Timotius 1:7
    Galatia 5:22,23
    2Korintus 3:18
    Galatia 5:25,26

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang Roh Kudus dalam (jawab secara singkat):

    Efesus 5:18
    Kisah 4:31
    2Timotius 1:7
    Galatia 5:22,23
    2Korintus 3:18
    Galatia 5:25,26
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Galatia 5:22,23

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ______________________________

    Batasan atau arti _______________________

    _________________________________________

    Kata kunci ______________________________

    Batasan atau arti _______________________

    _________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________

    _________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________

    _________________________________________

    Bimbingan

    Anda ingin luput dari banyak kekecewaan, pemborosan waktu, jalan buntu dan tindakan salam dalam hidup Kristen anda? Izinkan Allah mengarahkan jalan hidup anda sehari-hari. Dia melihat dari sudut pandang yang berbeda.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Mazmur 25:4,5
    Mazmur 25:9
    Mazmur 32:8
    Mazmur 143:8
    Amsal 3:5,6
    Yesaya 58:11

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang bimbingan Allah dalam (jawab secara singkat):

    Mazmur 25:4,5
    Mazmur 25:9
    Mazmur 32:8
    Mazmur 143:8
    Amsal 3:5,6
    Yesaya 58:11
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Amsal 3:5,6

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________

    ________________________________________

    Ujian Hidup

    Dalam banyak hal, hidup Kristen adalah suatu kehidupan yang diuji. Allah, melalui situasi-situasi sulit, memurnikan dan membuang hal-hal tertentu dalam hidup kita yang tidak menyukakanNya. Kita perlu bersiap menanti ujian hidup, tetapi jangan memandangnya sebagai hukuman.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Yakobus 1:2-4
    Roma 5:3,4
    Roma 8:28
    Ayub 1:21; 23:10
    2Korintus 4:8,9
    2Korintus 4:16,17

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang Ujian hidup dalam (jawab secara singkat):

    Yakobus 1:2-4
    Roma 5:3,4
    Roma 8:28
    Ayub 1:21; 23:10
    2Korintus 4:8,9
    2Korintus 4:16,17
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Roma 8:28

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    Kata kunci _____________________________

    Batasan atau arti ______________________

    ________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________

    ________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________

    _________________________________________

    Ajaran

    Tuhan membetulkan dan menertibkan anak-anakNya. Kadang-kadang Dia akan bertindak demikian karena kasihNya kepada kita.

    Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut:

    Ayub 5:17
    Mazmur 94:12
    Amsal 3:11,12
    Ibrani 12:5,6
    1Korintus 11:31,32
    Mazmur 119:67,75

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang ajaran Tuhan dalam (jawab secara singkat):

    Ayub 5:17
    Mazmur 94:12
    Amsal 3:11,12
    Ibrani 12:5,6
    1Korintus 11:31,32
    Mazmur 119:67,75
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan 1Korintus 11:31,32

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) _________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ______________________________________

    Batasan atau arti _______________________________

    _________________________________________________

    Kata kunci ______________________________________

    Batasan atau arti _______________________________

    _________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    ________________________________________________

    ________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    ________________________________________________

    ________________________________________________

    Penderitaan

    Rasul Paulus memiliki kelemahan jasmani menetap. Dia menderita akibat siksa dan pemenjaraan yang dialaminya. Ayub memiliki penyakit kulit dari kepala sampai telapak kakinya. Stefanus mati karena imannya. Kita pun harus sedia menderita. Namun demikian, kita tidak boleh menganggap penderitaan sebagai hukuman.

    Lingkari kata atau kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Filipi 1:29
    Filipi 3:10
    1Petrus 2:20,21
    1Petrus 4:12,13
    Roma 8:18
    1Petrus 5:10

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang penderitaan dalam (jawab secara singkat):

    Filipi 1:29
    Filipi 3:10
    1Petrus 2:20,21
    1Petrus 4:12,13
    Roma 8:18
    1Petrus 5:10
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Roma 8:18

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ___________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ________________________________________

    Batasan atau arti _________________________________

    ___________________________________________________

    Kata kunci ________________________________________

    Batasan atau arti _________________________________

    ___________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    Penyangkalan Diri

    Sebagai orang Kristen, kita memiliki dua sifat. Agar bertumbuh dalam Kristus, kita harus belajar berkata "tidak" kepada "daging", yaitu sifat dosa kita; dan berkata "Ya" kepada Kristus yang diam di dalam kita.

    Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut:

    Galatia 2:20
    1Petrus 2:11
    Efesus 4:22,24
    Roma 13:14
    Lukas 9:23
    1Korintus 9:27

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang penyangkalan diri dalam (jawab secara singkat):

    Galatia 2:20
    1Petrus 2:11
    Efesus 4:22,24
    Roma 13:14
    Lukas 9:23
    1Korintus 9:27
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Lukas 9:23

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Kemurahan-Hati

    Alkitab berkata, "Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." Kita tidak boleh memberi dengan alasan lain dari itu. Ayat-ayat berikut akan memberi kita banyak alasan tentang memberi dengan suka hati.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.

    1Tawarikh 29:14
    Amsal 3:9,10
    Amsal 11:24,25
    Lukas 6:38
    2Korintus 9:6
    Kisah 20:35

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang kemurahan hati dalam (jawab singkat):

    1Tawarikh 29:14
    Amsal 3:9,10
    Amsal 11:24,25
    Lukas 6:38
    2Korintus 9:6,7
    Kisah 20:35
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Amsal 11:24,25

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut:

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Pemeliharaan

    Dibalik segala ujian, pencobaan dan penderitaan, dalam kedaulatanNya Allah memelihara kita dan memenuhi setiap kebutuhan.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Yesaya 43:2
    Yesaya 41:10
    Mazmur 34:20
    Mazmur 55:23
    1Petrus 5:7
    Matius 11:28,29

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang pemeliharaan Allah dalam (jawab secara singkat):

    Yesaya 43:2
    Yesaya 41:10
    Mazmur 34:20
    Mazmur 55:23
    1Petrus 5:7
    Matius 11:28,29
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan 1Petrus 5:7

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Hati

    Kata "hati," "pikiran," "akal budi" atau "cinta" yang banyak digunakan dalam Alkitab, menunjuk pada satu hal yang sama. Apa yang kita lakukan tiap hari ditentukan oleh apa yang terdapat dalam hati kita, sebab isi hati kita akan membuahkan tindakan, baik atau kebalikannya.

    Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut:

    Yeremia 17:9
    Markus 7:20-22
    Amsal 4:23
    Mazmur 44:21,22
    Mazmur 139:23,24
    Mazmur 51:12

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang hati dalam (jawab secara singkat):

    Yeremia 17:9
    Markus 7:20-22
    Amsal 4:23
    Mazmur 44:21,22
    Mazmur 139:23,24
    Mazmur 51:12
    2. Lakukan penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Mazmur 139:23,24

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Kasih

    Yang dibutuhkan dunia adalah kasih! Banyak orang di sekitar kita haus akan kasih sayang. Semoga kasih kita mendorong kita menolong kebutuhan yang ada, di sekitar kita.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.

    Yohanes 13:34
    Roma 12:9,10
    Efesus 4:2,3
    1Yohanes 3:14
    1Yohanes 3:17,18
    Kolose 3:14

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang kasih dalam (jawab secara singkat):

    Yohanes 13:34
    Roma 12:9,10
    Efesus 4:2,3
    1Yohanes 3:14
    1Yohanes 3:17,18
    Kolose 3:14
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Roma 12:9,10

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ___________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ________________________________________

    Batasan atau arti _________________________________

    ___________________________________________________

    Kata kunci ________________________________________

    Batasan atau arti _________________________________

    ___________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Kejujuran

    Percaya dan dapat dipercaya adalah unsur hakiki dalam membangun hubungan yang erat. Keadaan dapat dipercaya ini khususnya sangat penting dalam kesaksian kita. Jika hidup kita tidak menopang kesaksian kita, sedikit saja akibat yang akan terjadi.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.

    2Korintus 4:2
    Kolose 3:9
    Roma 12:17
    2Korintus 8:21
    Amsal 11:1,3
    Amsal 12:13,17

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang anda pelajari tentang kejujuran dalam (jawab secara singkat):

    2Korintus 4:2
    Kolose 3:9
    Roma 12:17
    2Korintus 8:21
    Amsal 11:1,3
    Amsal 12:13,17
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan 2Korintus 8:21

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Kerendahan Hati

    Adalah wajar bila seseorang menginginkan pengakuan dan keberhasilan dalam hidup ini. Ayat-ayat berikut akan memberikan anda petunjuk tentang bagaimana ini dapat dicapai.

    Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut.

    Amsal 13:10; 16:18
    Amsal 29:23
    Lukas 14:11
    Yakobus 4:6,10
    Amsal 22:4
    Yesaya 66:2

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang kerendahan hati dalam (jawab secara singkat):

    Amsal 13:10; 16:18
    Amsal 29:23
    Lukas 14:11
    Yakobus 4:6,10
    Amsal 22:4
    Yesaya 66:2
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Yakobus 4:6,10

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) ___________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci ________________________________________

    Batasan atau arti _________________________________

    ___________________________________________________

    Kata kunci ________________________________________

    Batasan atau arti _________________________________

    ___________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    Lidah

    Dari ayat-ayat berikut, akan anda pelajari bahwa lidah, walaupun hanya satu anggota tubuh yang kecil, memiliki kuasa besar untuk yang baik maupun yang jahat, dan harus dikendalikan terus menerus.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Yakobus 3:7,8
    Amsal 12:18,25
    Amsal 21:23
    1Petrus 3:10
    Amsal 13:3
    Kolose 4:6

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang lidah dalam (jawab secara singkat):

    Yakobus 3:7,8
    Amsal 12:18-25
    Amsal 21:23
    1Petrus 3:10
    Amsal 13:3
    Kolose 4:6
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Kolose 4:6

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkap iisian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Menantikan Kedatangan Tuhan

    Suatu hari kelak, kita tidak tahu kapan tepatnya, Yesus Kristus akan datang kembali untuk menjemput kita hidup bersama Dia selamanya. Alkitab dengan jelas mengajar kita bagaimana kita harus hidup tiap hari, sementara kita menantikan kedatanganNya.

    Lingkari kata atau bagian ayat-ayat berikut.

    Titus 2:12,13
    Filipi 3:20
    Kolose 3:4,5
    1Yohanes 2:28
    1Yohanes 3:2,3
    Yohanes 14:1-3

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang menantikan kedatangan Tuhan dalam (jawab secara singkat):

    Titus 2:12,13
    Filipi 3:20
    Kolose 3:4,5
    1Yohanes 2:28
    1Yohanes 3:2,3
    Yohanes 14:1-3
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Titus 2:12,13

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    __________________________________________________

    __________________________________________________

    Mengampuni Orang Lain

    Jika anda ingin diampuni dan berhubungan baik dengan Allah dan sesama anda, belajarlah mengampuni orang lain. Sikap tak mau mengampuni akan membawa anda kepada kehancuran.

    Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:

    Lukas 23:34
    Matius 18:21,22
    Lukas 6:37
    Markus 11:25
    Efesus 4:32
    Kolose 3:13

    PETUNJUK BELAJAR

    1. Apa yang kita pelajari tentang mengampuni orang lain dalam (jawab secara singkat):

    Lukas 23:34
    Matius 18:21,22
    Lukas 6:37
    Markus 11:25
    Efesus 4:32
    Kolose 3:13
    2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
    3. Hafalkan Efesus 4:32

    ISIAN UNTUK PENELAAHAN

    Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.

    1. Ayat (catat dari mana) __________________________

    2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    Kata kunci _______________________________________

    Batasan atau arti ________________________________

    __________________________________________________

    3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)

    _________________________________________________

    _________________________________________________

    Petunjuk bagi Pemimpin

    1. Tujuan tiap pelajaran dan penelaahan ayat ialah menemukan apa kata Firman Allah, mengerti dan menerapkannya ke dalam hidup ini.
    2. Pemimpin jangan bicara lebih dari 1/5 waktu yang ada. Bimbing percakapan secara cekatan dengan menggunakan pertanyaan. Ingat, jangan berkhotbah.
    3. Diskusi untuk pelajaran dan penelaahan ayat membutuhkan waktu satu jam. Pemimpin membagi waktu itu untuk pertanyaan-pertanyaan dan penelaahan ayat. Lalu, sambil memperhatikan jalannya waktu, tuntun percakapan kelompok dari pertanyaan kepenelaahan ayat. Katakan saja, "Nah, kita harus maju ke bagian berikutnya." Teruskan sampai seluruh pelajaran selesai.
    4. Petunjuk belajar bagi tiap topik dicetak di bagian bawah halaman. Mulailah dengan soal nomor dua dan kumpulkan beberapa kemungkinan jawaban untuk tiap ayat. Lemparkan pertanyaan-pertanyaan tambahan berdasarkan ayat-ayat tersebut:
      1. agar diskusi berjalan terus.
      2. untuk menjernihkan kesalah-mengertian yang ada, atau
      3. untuk membawa diskusi itu kepada kesimpulan yang berarti.
      Pertanyaan-pertanyaan yang baik ditandai oleh beberapa hal:
      1. Tidak dapat dijawab hanya dengan "Ya" atau "Tidak."
      2. Dikalimatkan sederhana, padat dan mudah dimengerti.
      3. Memiliki beberapa kemungkinan jawaban.
    5. Menujukan pertanyaan kepada orang tertentu, tidak bijaksana. Juga tidak bijaksana meminta mereka menjawab ganti berganti bergiliran. Tujukan pertanyaan kepada kelompok dan biarkan semua anggota kelompok terlibat dalam pola diskusi yang spontan.
    6. Izinkan saat diam! Jangan takut bila orang mengambil waktu untuk berpikir. Jika suasana diam itu agak lama, tanyakan, "Apakah semua kita mengerti?" Jika tidak, bacakan ayat Firman Tuhan dan tanyakan ulang. Izinkan beberapa orang memberi jawaban.
    7. Bertahanlah pada pola pelajaran dan topik yang dibahas. Jika percakapan mulai menyimpang, katakan saja, "Kita dapat menyelidiki hal itu lain waktu. Sekarang mari kita pikirkan pelajaran ini." Sesudah itu mulai kembali diskusi yang baik.
    8. Pertanyaan-pertanyaan diskusi bisa mendapatkan banyak jawaban. Sesudah suatu jawaban diutarakan, katakanlah, "Baik, bagaimana pendapat yang lain?" Pertanyaan ini dapat diulang beberapa kali, terutama bila diperlukan untuk mendorong semua anggota kelompok menjawab pertanyaan.
    9. Jika seseorang menguasai pembicaraan dengan berbicara terlalu banyak, nantikan sampai dia menyelesaikan kalimatnya dan katakan, "Silahkan yang lain memberikan pendapatnya tentang hal ini!"
    10. Anjurkan masing-masing anggota agar membuat penerapan dalam hidup mereka. Mulailah dengan menyaksikan masalah dan kebutuhan anda sendiri dan bagaimana anda menemukan kuasa Firman Tuhan untuk masalah hidup anda itu.

    Siapakah Yesus Kristus?

    Kata Pengantar

    SIAPAKAH YESUS KRISTUS?
    KATA PENGANTAR
    DAFTAR PA
    1. Yesus Sahabat Sampah Masyarakat
    2. Perjamuan yang Mengejutkan
    3. Diagnosis Kristus Tentang Manusia
    4. Tujuan dan Nasib Kehidupan
    5. Identitas Yesus Kristus
    6. Perikemanusiaan Menurut Yesus
    7. Yesuskah Jawaban Hidup Ini?
    8. Penyaliban Yesus
    9. Mengapa Kristus Mati?
    10. Kebangkitan Kristus
    11. Kristus dan Pemberian Roh Kudus
    12. Kebangkitan dan Kemuliaan Kristus

    Menjadi seorang Kristen, hampir sama seperti memasuki pernikahan yang menuntut penyerahan penuh dari masing-masing pihak. Karena itu kita perlu memperhatikan fakta-fakta dasar, seperti siapakah Kristus, tuntutan-tuntutan yang diajukan-Nya, dan apa akibat, tuntutan-tuntutan itu bagi hidup kita.

    Dalam masyarakat kita, kekristenan sering disalahartikan. Untuk mendapat pengertian yang jernih tentang kekristenan, kita perlu mempelajari hidup Kristus itu sendiri. Dengan demikian kita dihadapkan kepada seorang Pribadi yang hidup, Kristus yang bangkit, yang menawarkan kepada kita persahabatan pribadi dengan diri-Nya.

    Pelajaran-pelajaran berikut adalah pengantar kepada beberapa bagian Alkitab yang mengandung pengertian-pengertian tentang Kristus. Kiranya Roh Kudus memberikan kita pengertian dan perubahan hidup melalui pelajaran ini. Orang-orang Kristen akan makin melihat akibat-akibat dari mengenal Kristus; orang-orang yang bukan Kristen akan menemukan Kristus sebagai sumber kehidupan yang baru. Untuk maksud itulah buku ini ditulis.

    A. Bagaimana Memulai Pelajaran Ini?
    B. Bagaimana Menggunakan Buku Ini?

    1. Yesus Sahabat Sampah Masyarakat

    Lukas 18:35-19:10


    Tujuan : Memperlihatkan sikap Kristus terhadap mereka yang membutuhkan sesuatu, misalnya: Dia sangat memperhatikan mereka yang mempunyai kebutuhan nyata, tak peduli siapa mereka. Tindakan-Nya memperlihatkan kasih-Nya kepada mereka.


    Persiapan Pemimpin

    1. Bacalah bahan di atas sambil memohon agar Tuhan memimpin pikiran dan pengertian Saudara.
    2. Tuliskan orang-orang (perorangan atau kelompok) yang terdapat dalam bagian ini, dan catat reaksinya satu terhadap yang lain.
    3. Bandingkan Yesus dan orang banyak dalam hal:
      1. Sikap mereka terhadap orang buta
      2. Sikap mereka terhadap Zakheus
      3. Tindakan-tindakan yang diambil dalam kedua kejadian tersebut.
    4. Periksa diri Saudara dalam hal:
      1. Kepekaan akan kebutuhan orang di sekitar Saudara.
      2. Sikap terhadap mereka yang tidak diterima masyarakat.
      3. Tindakan terhadap mereka. Apakah Saudara lebih menyerupai sikap Yesus atau orang banyak?

    Memperkenalkan bahan PA

    1. Lukas 18:35-43 : Mintalah setiap orang membaca bahan ini dalam hati, dan minta seorang menceritakannya kembali, seolah ia pernah menyaksikan peristiwa tersebut. Kemudian pakailah pertanyaan-pertanyaan untuk bagian ini.

    2. Lukas 19:1-10 : Mintalah satu orang membaca cerita ini dengan suara yang keras. Sebelum Saudara mulai dengan pertanyaan-pertanyaan diskusi dari bagian ini, jelaskan mengapa pemungut cukai dibenci oleh orang Yahudi. (Pemungut cukai adalah orang Yahudi yang mengumpulkan pajak bagi pemerintah penjajah Romawi, dan mereka sering mengumpulkan jumlah pajak secara paksa dan tidak jujur dari bangsanya sendiri.) Ingat bahwa Zakheus adalah kepala pemungut cukai/pajak.

    Pertanyaan: (Lukas 18:35-43)

    1. Bagaimana orang buta itu sampai bertemu dengan Yesus? Berapa besar inisiatif berasal dari pengemis itu? Berapa besar inisiatif dari pihak Yesus?
    2. Bagaimana sikap orang banyak terhadap orang buta itu?
    3. Apa akibat-akibat dari pertemuan ini:
      1. bagi orang buta,
      2. bagi orang banyak,
      3. bagi Kristus?
    4. Bagaimana sikap Kristus terhadap pengemis yang tidak disukai orang banyak itu? Mengapa Ia memperdulikannya?

    Pertanyaan: (Lukas 19:1-10)

    1. Bandingkan Zakheus dengan orang buta ini dalam:
      1. Kedudukan mereka dalam masyarakat.
      2. Kesadaran tentang kebutuhan mereka.
    2. Bagaimana Zakheus sampai berhubungan dengan Yesus? Berapa besar inisiatif berasal dari Zakheus? Berapa bagian inisiatif berasal dari Yesus? Bagaimana perbedaannya dengan peristiwa pertemuan dengan pengemisi?
    3. Bagaimana seharusnya sikap Yesus terhdap Zakheus menurut orang banyak?
    4. Mengapa Yesus menyatakan ingin ke rumah Zakheus? (Ingat sikap orang Yahudi terhadap orang berdosa.)
    5. Apa perbedaan sikap Yesus terhadap kedua orang ini dengan sikap orang banyak? Bagaimana sikap orang zaman sekarang bila terjadi hal yang sama?
    6. Menurut Saudara, mengapa Kristus mau berhubungan dengan orang seperti pengemis buta dan Zakheus dngan mengorbankan reputasi-Nya?

    Pertanyaan dan Saran-saran Tambahan

    1. Apakah hubungan antara perhatian dan tindakan Kristus dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan sosial orang ini dengan pemenuhan rohaninya?
    2. Alasan-alasan apa yang menyebabkan kita mempelajari hidup Yesus Kristus? Kebutuhan apa yang dipenuhi-Nya?
    3. Buatlah daftar ciri-ciri Yesus yang dapat Saudara temukan dalam bagian ini.

    2. Jamuan Makan yang Mengejutkan

    Lukas 7:35-50


    Tujuan : Memperlihatkan sikap Kristus terhadap orang berdosa, kasih-Nya dan kesediaan-Nya mengampuni mereka; bukan karena perbuatan atau keadaan orang itu, tapi karena iman mereka kepada-Nya.


    Latar belakang

    Pada zaman Kristus hidup, terdapat kebiasaan melepaskan sandal sebelum makan, dan para tamu bersandar pada lengannya dengan kaki ditekuk ke belakang. Mulai ayat 44, Yesus menyebutkan tiga tindakan penghormatan yang biasa dilakukan oleh tuan rumah ketika menerima tamu yang dihormatinya: membasuh kaki tamunya di pintu (karena perjalanan yang mengotori kaki), menyambut dengan ciuman (seperti jabat tangan sekarang), dan mengurapi kepala tamu dengan minyak (untuk menyatakan rasa hormat). Wanita itu melakukan ketiga tanda penghormatan tadi yang seharusnya dikerjakan oleh Simon. Pastikan bahwa tiap peserta tahu jelas bahwa orang Farisi adalah pemimpin agama yang menyombongkan diri dengan mentaati Taurat secara kaku dan umumnya merasa dirinya sangat benar.

    Persiapan pemimpin

    1. Bacalah seluruh bagian. Catatlah orang-orang yang ada dan perhatikan reaksi mereka satu sama lain.
    2. Berdoalah agar mengerti, sementara Saudara mempelajari bagian ini.
    3. Perhatikan wanita itu dan Simon:
      1. Sikap mereka terhadap diri mereka sendiri.
      2. Sikap mereka terhadap Yesus.
      3. Bagaimana Yesus memperlakukan mereka masing-masing?
    4. Tempatkanlah diri Saudara sebagai:
      1. Yesus
      2. Wanita itu
      3. Simon Dan tanyakan:
        1. Apa persamaan saya dengan orang ini?
        2. Apa perbedaan saya dengan orang ini?
        3. Dalam hal-hal apa saya perlu berubah?

    Pendekatan

    1. Diskusikan bagaimana perasaan Saudara bila tidak diterima sepenuhnya oleh orang-orang di sekitar Saudara. Anjurkan kelompok untuk mencari sikap dan tindakan Yesus menghadapi situasi sosial yang tegang dalam bagian ini.

    2. Seberapa jauh lingkup pergaulan seseorang mempengaruhi reputasinya? Apakah lingkungan yang baik merupakan tolok ukur tentang kehormatan seseorang? Anjurkan kelompok untuk mencari pendapat terhadap masalah dalam bagian ini. Bacalah bagian ini dengan suara keras.

    Pertanyaan: (Lukas 7:35-40)

    1. Mengapa Simon mengundang Kristus untuk makan? Petunjuk-petunjuk apa yang menyebabkan kita menyimpulkan bahwa Dia kurang disambut dengan baik?
    2. Mengapa Kristus menerima undangan ini?
    3. Bagaimana sikap wanita itu terhadap Kristus? Bagaimana hal itu dinyatakan melalui tindakannya?
    4. Mengapa Yesus membiarkan gangguan itu berlangsung terus? Mengapa Yesus tidak menyuruh wanita itu meninggalkan-Nya untuk menemui-Nya pada kesempatan lain?
    5. Apa yang menyusahkan Simon?
    6. Apa yang dimaksudkan Yesus dengan "orang berdosa"? (ayat 39,wanita bermoral rendah)
    7. Bagaimana Yesus memperlihatkan pada Simon bahwa ketidaktahuan yang membuat Kristus mengijinkan wanita itu menjamah-Nya?
    8. Minta seorang untuk menceritakan kembali perumpamaan itu dengan kata-katanya
    9. sendiri. Apa inti perumpamaan ini?
    10. Mengapa sikap Kristus terhadap wanita itu berbeda dengan sikap Simon? Seperti Kristus atau Simonkah kebanyakan orang masa kini akan bersikap terhadap wanita seperti ini?
    11. Bandingkan sikap dan tindakan wanita ini terhadap Kristus dan tindakan Simon terhadap Kristus?
    12. Apakah reaksi tamu lain dalam situasi ini?
    13. Tuturkan dengan singkat sikap Kristus terhadap orang berdosa.

    Pertanyaan dan saran tambahan

    1. Dalam hal apakah cap yang diberikan masyarakat kepada orang-orang yang bergaul dengan para "sampah masyarakat" merintangi kita memenuhi kebutuhan orang-orang semacam itu?
    2. Apa yang mendorong kita untuk mengasihi Yesus? Bagaimana kasih itu dapat dinyatakan terhadap Dia yang tidak kelihatan?
    3. Apa yang Saudara artikan dengan kata "orang berdosa"? Bagaimana kita disadarkan akan dosa kita? Apakah Yesus secara tidak langsung mengajarkan tingkatan dosa?
    4. Buatlah daftar sifat Yesus Kristus yang dapat Saudara temui dalam bagian ini.

    3. Diagnosis Kristus tentang Manusia

    Markus 7:1-23


    Tujuan: Mempertimbangkan pendefinisian Kristus tentang dosa, dan pendapat-Nya tentang orang-orang yang lebih mengikuti tradisi manusia daripada Firman Allah.


    Latar belakang

    Orang Farisi dan ahli Taurat adalah pemimpin-pemimpin agama di zaman Yesus. Seringkali Yesus menyalahkan kemunafikan mereka, seperti yang Ia lakukan dalam bagian ini (lihat Lukas 11:39 dan Lukas 12:1). Peraturan mencuci tangan yang mereka tekankan, bukan untuk tujuan kesehatan tapi untuk membersihkan diri dari sentuhan-sentuhan yang tidak disengaja dengan orang-orang atau benda-benda yang dianggap kurang suci. Mereka juga membedakan antara makanan yang halal dan yang haram, tetapi Yesus mengatakan bahwa semua halal (ay Lukas 12:29). Dalam agama Yahudi terdapat kewajiban bersumpah memberikan uang untuk kas Bait Allah dan yang pembayarannya dapat diangsur sampai kematian. Jadi seseorang dapat mengatakan pada orang tuanya bahwa ia tak punya uang untuk menolong orang tuanya ketika mereka dalam kesusahan karena "korban", yang artinya sudah dipersembahkan di bawah sumpah. Dengan cara ini tradisi "agama" dipakai untuk melarikan diri dari hukum-hukum Allah. Benar bahwa Yesus di sini tidak memakai kata "dosa", tapi jelas Dia menyebut adanya ketidaktaatan kepada Allah, kenajisan dan dalam ayat Lukas 12:21-22, Ia mendaftarkan sejumlah "dosa." Topik yang dinyatakan-Nya, jelas tentang dosa.

    Persiapan pemimpin

    1. Berdoalah supaya Allah dengan jelas memperlihatkan pada Saudara penilaian-Nya tentang dosa.
    2. Bacalah bagian ini dan catat hasil yang paling ditekankan orang Farisi. Apa beda Yesus dengan mereka.
    3. Baca Matius 22:37-40. Pelajari dosa-dosa khusus dalam Markus 7:1-37, dan catat bagaimana setiap dosa berhubungan erat dengan hukum utama.
    4. Periksa diri Saudara sehubungan dengan setiap perbuatan dosa yang disebut. Bagaimana bila Saudara juga memasukkan soal motif penilaian Saudara tentang diri sendiri.
    5. Setelah mempelajari semua ini, bagaimana Saudara mendifiniskan dosa?

    Pendekatan

    1. Dalam pelajaran kita sebelumnya Yesus berbicara tentang "dosa dan orang berdosa." Carilah apa yang dimaksudkan-Nya dengan dosa dalam Markus 7:1-37.
    2. Kalau seseorang menyebut istilah dosa, apa yang timbul dalam pikiran Saudara? Dalam Markus 7, kita melihat dua ide yang berbeda tentang dosa. Carilah sambil Saudara membacanya.

    Pertanyaan: (Markus 7:1-23)

    1. Perbuatan apa saja yang dikritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan murid-murid Yesus?
    2. Mengapa ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir bahwa masalah ini penting?
    3. Menurut Yesus sikap apa yang salah pada mereka? (ay Markus 7:6-8)
    4. Perintah Allah yang manakah yang tidak ditaati oleh ahli Taurat dan orang Farisi? Apa yang menyebabkan manusia sering memutarbalikkan perintah Allah? (lihat latar belakang)
    5. Bagaimana Yesus meringkaskan perintah-perintah Allah? (lihat Matius 22:37-40)
    6. Apa perintah ini berhubungan dengan tindakan nyata atau motif dan keinginan batin? Di mana penekanannya? Di mana orang Farisi memberi penekanan?
    7. Mengapa tradisi-tradisi manusia begitu penting bagi mereka?
    8. Dari bagian ini, bagaimana orang Farisi mendefinisikan dosa?
    9. Bacalah dosa-dosa yang disebutkan Kristus. Diskusikan bagaimana masing-masing melanggar salah satu atau kedua hukum utama. Perbedaan apa yang dibuat Yesus antara dosa besar dan dosa kecil?
    10. Ringkaskan pandangan Yesus tentang sumber dosa.
    11. Dapatkah kita mengatasi dosa dengan mendisiplinkan dan mengontrol tingkah laku kita? Kalau tidak, apa yang dapat kita lakukan terhadap keadaan kita ini?

    Pertanyaan dan saran tambahan

    1. Pada masa kini dosa umumnya dianggap relatif. Bagaimana anggapan ini dibandingkan dengan pengajaran Yesus.
    2. Dapatkah seseorang mengasihi Allah tanpa mengasihi sesamanya atau diri sendiri? Bagaimana hubungannya?
    3. Daftarkan sifat-sifat Yesus Kristus yang Saudara temukan dalam bagian ini.

    4. Tujuan dan Nasib Kehidupan

    Yohanes 8:12-47


    Tujuan : Untuk melihat keunikan Yesus Kristus dalam asal usul-Nya, pengetahuan-Nya tentang diri-Nya sendiri, ketentuan hidup-Nya yang Ilahi dan hubungan-Nya dengan Bapa.


    Persiapan pemimpin

    1. Berdoalah agar memperoleh pengertian dan hubungan yang jelas antara bagian tersebut dengan hidup Saudara dan orang-orang lain dalam kelompok PA Saudara.
    2. Baca bagian tersebut sampai menemukan arti penjelasan Yesus tentang diri-Nya sebagai Terang Dunia.
    3. Alasan-alasan apa yang diberi Yesus kepada orang-orang Yahudi agar mempercayai Dia?
    4. Bandingkan Yesus dengan orang-orang Yahudi dalam hal:
      1. Asal usul mereka
      2. Nasib kekal mereka
      3. Hubungan mereka dengan Allah.
    5. Apakah akibat percaya bahwa Yesus Kristus adalah Terang Dunia? Perbedaan apa yang diakibatkannya dalam hidup Saudara?

    Pendekatan

    1. Diskusikan tentang fungsi terang.
    2. Bacalah bagian ini dan temukan bagaimana Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Terang itu.

    Pertanyaan : (Yohanes 8:12-47)

    1. Bagaimana orang Farisi menanggapi pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Terang dunia?
    2. Fakta-fakta apa saja yang Yesus berikan untuk membuktikan pernyataan-Nya?
    3. Mengapa Yesus berkata mereka tidak dapat ke tempat Ia akan pergi?
    4. Dapatkah mereka menangkap maksud-Nya?
    5. Apa yang Yesus katakan pada mereka mengenai:
      1. Asal usul mereka
      2. Nasib mereka
      3. Jalan keluar mereka.
    6. Bagaimana Yesus menyatakan diri-Nya?
    7. Apakah respon mereka?
    8. Apa yang diharapkan Yesus dari pengikut-Nya di samping percaya pada pribadi-Nya? (ayat Markus 8:31)
    9. Menurut Saudara, apa yang Ia maksudkan dengan "tetap dalam Firman-Ku"? Menuju ke manakah kepercayaan semacam ini? (ayat Markus 8:32) Bagaimana tanggapan orang-orang Yahudi yang hanya memiliki kepercayaan intelektual itu?
    10. Siapa yang diperbudak dosa? Dapatkah orang bukan Kristen menikmati kepercayaan intelektual itu?
    11. Petunjuk-petunjuk apa yang ada dalam bagian ini yang menyatakan bahwa asal-usul Yesus adalah berbeda dari asal-usul pendengar-pendengar-Nya?
    12. Terang menyatakan sesuatu sebagaimana adanya. Terang juga memberi arah. Bagaimana Yesus menerangi orang-orang Yahudi tentang:
      1. Mereka sendiri
      2. Yesus sendiri
    13. Arah mana yang Ia berikan kepada mereka?
    14. Bila seseorang menanggapi Yesus Kristus sebagai Terang bagaimana hal ini mempengaruhi:
      1. Asal-usul orang tersebut
      2. Keadaan orang itu sekarang; dan
      3. Nasib kekalnya.

    Pertanyaan dan saran tambahan

    1. Bagaimana Yesus mempengaruhi pengertian kita tentang diri kita sendiri dan nasib kita? Bagaimana Ia menolong kita untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya? Kesalahpahaman apa saja yang kita punyai seperti orang Yahudi.
    2. Apakah sumber utama kebebasan manusia? Bagaimana kita dapat mengerti kebenaran? Bagaimana kita dapat mengerti kebebasan?
    3. Temukanlah semua sifat-sifat Yesus dalam bagian ini.

    5. Identitas Yesus Kristus

    Lukas 5:17-26


    Tujuan : Menyelidiki jati diri Yesus Kristus.

    Latar belakang

    Ini mungkin berguna bila didiskusikan secara singkat di tempat yang tepat.

    1. Penyakit yang diderita orang itu adalah semacam kelumpuhan.
    2. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat telah datang dari "tiap kota di Galilea, Yudea dan Yerusalem" (Luk 5:17) dengan melintasi jarak 75 mil atau lebih.
    3. Ahli-ahli Taurat adalah para pemelihara dan penafsir Taurat, ahli dalam masalah-masalah masyarakat maupun agama. Orang-orang Farisi adalah sekelompok orang yang mengabdikan diri pada pemeliharaan hukum-hukum agama mereka secara ketat.

    Persiapan pemimpin

    1. Berdoalah supaya Saudara dapat mengerti dengan jelas arti pertanyaan-pertanyaan Yesus dalam bagian ini.
    2. Sementara Saudara membaca, catatlah orang-orang yang disebutkan dalam bagian ini dan reaksi mereka satu dengan yang lain.
    3. Apakah jawaban terhadap pertanyaan Yesus dalam ayat Lukas 5:23?
    4. Catatlah semua sifat-sifat Yesus Kristus yang Saudara temui dalam bagian ini, terutama dalam hal:
      1. Pendapat-Nya tentang diri-Nya sendiri
      2. Pengertian-Nya tentang orang banyak; dan
      3. Kuasa-Nya.

    Pendekatan

    1. Daya tarik untuk berada di tengah banyak orang, sering muncul karena adanya macam-macam reaksi orang-orang satu terhadap yang lain dan terhadap pusat perhatian masing-masing. Dalam Lukas 5:1-39, Yesus berada dalam rumah yang dipenuhi orang. Ketika Saudara membaca tentang apa yang terjadi, perhatikan bermacam-macam emosi dan reaksi mereka.
    2. Bacalah bagian ini keras-keras dalam terjemahan yang berbeda.
    3. Untuk membuat tiap orang mengenal dengan baik bagian ini, ringkaslah tiap kejadian utama menjadi satu rangkaian yang terdiri dari tiga-empat kata, misalnya: Yesus mengajar orang banyak; orang membawa si lumpuh; orang banyak menghalangi pintu, dan seterusnya. Ini dapat dilakukan sebaik-baiknya dengan memberi beberapa menit agar tiap orang dapat menyusun daftarnya sendiri, kemudian membacakan 2-3 daftar pada kelompok.

    Pertanyaan: (Lukas 5:17-26)

    1. Berapa besar keinginan orang-orang itu menemui Yesus bersama teman mereka yang sakit? Apakah yang mendorong mereka sehingga membuat lubang di atap untuk menemui Kristus?
    2. Apakah reaksi pertama ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Mengapa mereka menolak kata-kata Yesus? Tidak setujukah Yesus dengan pertanyaan mereka bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa?
    3. Bandingkan sikap Yesus dengan sikap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat terhadap si sakit dan teman-temannya. Bila kejadian ini terjadi di kampus Saudara, apakah sikap seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi akan terulang kembali.
    4. Mengapa penilaian Yesus tentang diri-Nya sendiri berbeda dengan penilaian ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Menurut dugaan Saudara mengapa mereka tidak mau menerima apa yang dikatakan-Nya tentang diri-Nya?
    5. Diskusikan maksud ayat Lukas 5:23 dari kemungkinan manusia, dan dari kemampuan Allah. Menurut ayat Lukas 5:24-25, apakah arti masalah ini bagi Yesus?
    6. Untuk menyimpulkan diskusikan:
      1. Orang-orang macam apa saja dalam bagian ini yang mengeluarkan pendapatnya tentang Yesus.
      2. Apa yang Ia nyatakan tentang diri-Nya sendiri.

    Pertanyaan dan saran tambahan

    1. Apakah hubungan mujizat-mujizat Yesus dengan pengajaran-Nya? Apakah Yesus hanya memikirkan kepentingan rohani manusia?
    2. Apa yang membuat orang-orang Yahudi sukar percaya bahwa Yesus adalah Allah? Alasan-alasan apa yang diberikan Yesus agar mereka percaya? Bagaimana orang Yahudi dapat menerangkan kata-kata dan karya-karya Yesus bila mereka tidak menerima-Nya sebagai Allah? Apakah di kampus masa kini, Saudara menemukan situasi-situasi yang mirip, yang disebabkan oleh ketidakpercayaan meskipun ada bukti yang penjelasannya tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan pada manusia Allah, Yesus Kristus?

    6. Perikemanusiaan Menurut Yesus

    Lukas 18:18-30


    Tujuan: Menunjukkan bahwa aktivitas keagamaan tidak memadai untuk mendapat hidup kekal.


    Persiapan pemimpin

    1. Mintalah Allah membimbing pikiran dan pengertian Saudara ketika mambawa bagian ini.
    2. Tulislah semua yang Saudara ketahui tentang:
      1. Pemimpin muda yang kaya; dan
      2. Kristus.
    3. Bagaimana bagian ini dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan Saudara secara pribadi?

    Pendekatan

    1. Bila seseorang bertanya kepada Saudara bagaimana caranya mendapat hidup yang kekal, apa yang akan Saudara katakan? Dalam bagian ini, seorang pemuda bertanya pada Yesus tentang hal ini? Apa jawabannya?
    2. Mungkin menganggap Yesus sebagai seorang guru yang baik? Cobalah temukan apa yang dipikirkan orang muda itu tentang Yesus?

    Pertanyaan: (Lukas 18:18-30)

    1. Mengapa pemuda ini datang pada Yesus? Mengapa ia merasa bahwa Yesus mau menolongnya?
    2. Mengapa Yesus mula-mula menangkis pertanyaan? Mengapa Ia menarik perhatian pada diri-Nya sendiri? Apakah Ia berkata bahwa Ia tidak pantas disebut "baik"?
    3. Kekuasaan apakah yang Yesus pakai untuk menjawab pertanyaan orang ini? Yang mana dari 10 hukum yang Ia pilih sebagai dasar komunikasi dengan penanya-Nya?
    4. Bagaimana si pemuda mengevaluasi dirinya? Apakah ia sombong, tertipu, atau dengan jujur dapat menguji diri sendiri?
    5. Apa tindakan khusus yang menurut Yesus perlu dilakukannya? Catat dua tindakan atau serangkaian tindakan. Apakah Allah perlu menuntut permintaan yang sama terhadap tiap orang yang mencari hidup yang kekal? Apa sebenarnya yang Yesus minta?
    6. Apa yang ditunjukkan oleh respon si pemuda tentang sikapnya terhadap:
      1. dirinya
      2. Yesus Kristus; dan
      3. sesama manusia.
    7. Mengapa Yesus membuat syarat murid yang begitu sukar bagi orang muda-kaya yang sungguh ini, yang mungkin dukungannya dapat menjadi pertolongan besar bagi rencana-Nya?
    8. Apa yang kita pelajari tentang Yesus dari bagian ini?
    9. Dapatkah kita percaya pada Yesus sebagai guru yang baik tapi bukan sebagai Allah sendiri?
    10. Bagian ini membuat kita bertanya: "Apakah sikap kita terhadap hidup yang kekal; diri kita sendiri, sesama kita dan Yesus Kristus?

    Pertanyaan dan saran tambahan

    1. Bila Yesus bukan Allah, apakah Ia guru yang baik?
    2. Bandingkan bagian ini dengan Lukas 10:25-37 tentang:
      1. Motivasi si penanya
      2. Jawaban Yesus
      3. Wibawa yang dipakai
      4. Hasil-hasil (bila disebutkan).
    3. Tulislah semua sifat-sifat Yesus Kristus yang dapat Saudara temukan dalam bagian ini.

    7. Yesuskah Jawaban Hidup Ini ?

    Yohanes 14:1-31


    Tujuan: Menyadari bahwa Yesus Kristus sangat diperlukan bila kita ingin mengenal Allah dan kehidupan dalam dunia ini dan dunia yang akan datang.


    Persiapan pemimpin

    1. Bacalah supaya melalui PA ini Allah Roh Kudus akan memperdalam kesadaran Saudara tentang siapakah Kristus itu?
    2. Catatlah semua orang dalam bagian ini. Apa yang Saudara dapatkan tentang tiap orang?
    3. Tulislah semua pertanyaan-pertanyaan yang dibuat Yesus untuk diri-Nya sendiri. Apakah arti tiap pertanyaan untuk hidup Saudara?

    Pendekatan

    1. Diskusikan bagaimana perasaan Saudara ketika membuat suatu pernyataan yang pasti, tiba-tiba seseorang bertanya lagi tentang sesuatu yang telah dijawab dalam pernyataan Saudara sebelumnya. Hal ini juga terjadi dalam bagian ini. Carilah reaksi-reaksinya ketika Saudara membaca.
    2. Diskusikan kebutuhan-kebutuhan hakiki (bukan jasmaniah) masyarakat sekarang, misalnya tentang arah/tujuan, motivasi, kekuatan, kesadaran akan nasib dan kebenaran. Pertimbangkankanlah kebutuhan utama mereka akan pengetahuan tentang Kristus dan kehadiran Allah bersama mereka. Dalam bagian ini Yesus berbicara tentang beberapa dari subyek ini. Selidikilah sambil Saudara membaca.
    3. Catat pertanyaan-pertanyaan dan permintaan para murid, ketika Yesus berbicara dengan mereka dalam Yohanes 14:1-11

    Pertanyaan Yohanes 14:1-31

    1. Dalam bagian ini kita membaca dua murid Yesus; Tomas dan Filipus. Apakah minat masing-masing?
    2. Bagaimanakah Yesus menjawab Tomas?
    3. Apakah akibatnya bila Yesus berkata, "Aku akan menunjukkan kepadamu jalan, Aku akan memberimu kehidupan", dan bukan apa yang telah dikatakan-Nya? Mengapa Yesus kelihatannya mengarahkan orang banyak pada pribadi-Nya sendiri dan bukan pada pengajaran-Nya?
    4. Apakah permintaan Filipus?
    5. Bagaimana Yesus menjawabnya?
    6. Bagaimana jawaban ini dibandingkan dengan jawaban-Nya pada Tomas? Apakah hubungan antara menemukan arah, kebenaran dan hidup, dan menemukan Allah sendiri?
    7. Apakah Yesus menyatakan diri hanya sebagai manusia yang saleh seperti Allah atau sebagai Manusia yang juga adalah Allah? Firman yang mana yang mendasari jawaban Saudara?
    8. Hubungan apakah yang yang dimiliki-Nya dengan Allah menurut Yesus?
    9. Mengapa ia berharrap Filipus dan murid-murid lain percaya kepada-Nya?
    10. Apa yang dimaksudkan ketika Ia berkata, "Aku adalah jalan"? Apa yang dimaksudkan-Mya ketika Ia berkata, "Aku adalah kebenaran"? Pada dasarnya dapatkah semua kebenaran dianggap terpisahkan dari Dia yang adalah kebenaran? Apakah arti "Aku adalah Hidup"? Jika Ia adalah Hidup, dan Hidup ada di dalam Dia, dapatkah kita hidup terpisah dari Dia?
    11. Bagaimana persamaan hubungan antara Bapa dan Anak (ay 10) dengan hubungan yang Kristus inginkan dengan kita? (lihat ayat 28)
    12. Bila Yesus adalah seperti Dia yang Ia katakan, dan kita sampai pada hubungan pribadi dengan Dia, bagaimana pengaruhnya dalam hidup kita?
    13. Mungkinkah berhubungan erat dengan hidup Kristus dan pengajaran-Nya tanpa sungguh-sungguh mengenal Dia? Mengapa?

    Pertanyaan dan saran tambahan

    1. Dalam mendiskusikan hubungan Kristus (yang merupakan Allah Anak) dengan Allah Bapa, doktrin tentang TRINITAS timbul. Kebenaran yang dahsyat ini tidak akan pernah dimengerti benar-benar di dunia ini oleh akal yang fana. Tapi kita diperhadapkan dengan fakta-fakta ini: pertama, bahwa Tuhan Allah kita adalah "Allah yang Esa" dan kedua, bahwa ketiga pribadi mempunyai sebutan Allah; Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Karena itu bersama dengan Gereja segala abad, kita menyimpulkan adanya Satu keberadaan tapi tiga Pribadi yang berbeda: ada bersama, sama derajat, satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Bagaimana ini dapat terjadi, kita tidak mengerti. Namun demikian, kita menerima fakta-fakta yang dinyatakan Alkitab secara jelas, dan meminta Allah menunjukkan makna-Nya bagi kita. Misalnya, kita membangun konsep tentang kepribadian dari keAllahan, bahwa akhir dari kepribadian bukanlah perorangan tetapi kesatuan. Seperti Kristus satu dengan Bapa-Nya, kita juga harus menjadi satu dengan Dia dan berrsama yang lain dalam Dia. Tidak ada kesatuan bila hanya satu. Dua atau lebih diperlukan untuk kesatuan.

    2. Dalam bagian ini Yesus terus-menerus menunjuk pada pribadi-Nya sendiri sebagai sumber hidup dan kebenaran. Ia menyatakan bahwa bersekutu dengan Dia menghasilkan kedekatan dengan Allah, pengetahuan dan kekuatan hidup yang kita butuhkan. Bagaimana pengajaran ini membuat Kristus berbeda dari guru-guru agama yang lain?

    8. Penyaliban Yesus

    Lukas 23:26-56


    Tujuan : Mempelajari kejadian-kejadian pada waktu penyaliban Kristus, terutama yang dicatat dalam ayat 33-49.

    Latar Belakang

    Pelajaran ini berpusat pada fakta-fakta sekitar penyaliban Yesus. Mengapa Dia mati akan dibicarakan secara khusus dalam pelajaran kita selanjutnya. Namun, bukan berarti kita boleh mempelajari kejadian-kejadian yang menakjubkan ini tanpa sentuhan hati sedikit pun. Sementara kita berusaha mengerti bagian Alkitab ini, kita ingat bahwa Ia adalah Yang Diurapi Allah, Pilihan-Nya, Tuhan semesta alam (Za 13:7), yang dalam keadaan daging dan darah seperti kita, hidup, menderita dan mati dalam kematian yang memalukan di depan umum sebagai seorang penjahat. Dia yang disiksa, dihina, dan disia-siakan ini adalah Singa suku Yehuda (Wahy 5:5), gambar dari Allah yang tidak kelihatan (Kol 1:15), dan Domba Allah yang mengangkut dosa seisi dunia (Yoh 1:29)

    Persiapan pemimpin

    1. Bacalah bagian ini berulang-ulang, dengan pikiran yang tidak bercabang pada hal-hal lain. Hayatilah bagian ini sampai meresap.
    2. Baca laporan penyaliban dalam injil-injil lain dan dalam Mazmur 22:1-31, 69:1-36.
    3. Roh Allah mewahyukan penggambaran-penggambaran mendetil tentang penyaliban di dalam Mazmur yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kejadian itu terjadi. Mintalah Dia untuk menerangkan Firman Allah yang ditulis bagi Saudara sekarang, dan untuk kepentingan orang-orang dalam kelompok PA Saudara.

    Pendekatan

    1. Minta tiap orang dalam kelompok membaca bagian ini dalam hati. Kemudian mintalah seorang menceritakan kejadian penyaliban itu seakan-akan ia juga menyaksikannya.
    2. Bacalah bagian ini dengan masing-masing anggota dan kelompok memerankan bagian narator, dan peran-peran dari orang-orang yang terlibat dalam bagian ini.

    Pertanyaan

    1. Apa teriakan pertama Yesus di kayu salib? Apa yang dinyatakan-Nya tentang Kristus, bahkan di tengah-tengah penderitaan-Nya yang dahsyat?
    2. Tiga jam pertama dari penyaliban itu dipenuhi macam-macam aktivitas. Apa yang terjadi di bawah salib (ayat Lukas 23:34)?
    3. Apa tindakan-tindakan orang-orang yang berkumpul di sana (ayat Lukas 23:35)?
    4. Menurut Saudara, perasaan apakah yang paling menguasai orang banyak "yang berdiri melihat"? Prihatin atau masa bodoh? Apakah Saudara menganggap sikap terhadap Kristus itu mirip dengan sikap zaman ini, terutama di kampus Saudara sendiri.
    5. Mengapa para pemimpin (pemimpin agama) sangat membenci Yesus? Apakah ada tempat dalam agama mereka untuk Kristus yang ilahi dan tersalib itu? Apakah situasi ini berhubungan dengan situasi sekarang?
    6. Tiga kali Kristus ditantang untuk menyelamatkan diri-Nya seperti Ia telah
    7. menyelamatkan yang lain. Bila ia menerima tantangan itu, apa yang terjadi
    8. pada:
      1. Hubungan-Nya terhadap kepatuhan yang sempurna kepada Bapa
      2. kata-kata-Nya; dan
      3. pada kita.
    9. Apa respon Yesus terhadap olok-olok para penguasa, tentara dan pencuri yang mengejek-Nya?
    10. Apakah Ia berdiam diri terhadap teriakan minta ampun dari pencuri yang lain? Menurut Saudara, apakah yang membawa pencuri ini pada penyesalan dan iman yang mengherankan, mengingat keadaan waktu itu? Apakah Yesus memberi apa yang dipintanya - atau lebih daripada itu, dalam jaminan-Nya akan keselamatan yang penuh? Bagaimana mungkin Yesus menawarkan keselamatan ini kepada seorang penjahat dengan semudah itu?
    11. Meskipun Allah tidak campur tangan untuk membuat Anak-Nya tidak terlalu menderita di atas kayu salib, bukti apa yang Saudara temui dalam bagian ini menunjukkan Allah juga bekerja di Golgota?
    12. Sarankan istirahat untuk diskusi kedua

    13. Apa yang terjadi pada jam keenam (jam 12.00 siang)? Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan "matahari menjadi gelap" atau "sinar matahari tidak menerangi"? Kegelapan itu berlangsung selama tiga jam, padahal gerhana terpanjang hanya berlangsung beberapa menit. Dapatkah kejadian ini dianggap kejadian biasa? Pertimbangkan juga bahwa penyaliban terjadi selama hari Raya Paskah, yang selalu diadakan pada waktu bulan purnama di mana gerhana matahari tidak mungkin terjadi.

    14. Saudara menemukan bahwa dalam bagian ini tidak banyak dilaporkan kejadian yang luar biasa itu, ketika Terang Dunia akan meninggal. Injil Lukas tidak mencatat adanya aktivitas dari pukul 12.00 hingga pukul 15.00. Apakah Saudara menduga bahwa kegelapan itu berfungsi untuk menutup Dia dari saksi-saksi mata sehingga merasa tidak melihat dukacita-Nya yang selalu tidak akan dapat kita pahami? Dari peristiwa ini simbol lain apa yang mungkin ditampungnya?

    15. Apakah arti terbelahnya tirai bait Allah? Tirai tersebut menutupi ruang yang Mahakudus, yang tidak boleh dimasuki seorang manusia pun kecuali imam besar dengan membawa darah penebusan dan asap dupa setahun sekali. Perhatikan bahwa terbelahnya tirai ini di tengah-tengah (ayat Lukas 23:45) menjadi dua bagian, dari atas ke bawah (Mat 27:51), terjadinya bersamaan dengan kematian Yesus. Ini terjadi pukul 15.00 waktu untuk memulai persembahan korban sore hari, dan saat imam-imam mulai bekerja di muka tirai Bait Allah.

    16. Lihatlah Ibrani 10:18-22. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini kepada Saudara mengenai arti terbelahnya tirai Bait Allah?

    17. Perhatikan bahwa Yesus berteriak "dengan suara yang nyaring" sebelum mati. Apakah teriakan kemenangan ini yang Saudara harapkan akan terdengar dari seorang yang dibuat tak berdaya oleh penderitaan spiritual yang tak terlukiskan dan penderitaan kematian melalui penyaliban?

    18. Apakah arti pernyataan "Ia menyerahkan Roh-Nya" (ayat Lukas 23:46)? Beberapa penerjemah modern mengatakan bagian ini: "Ia mati", tetapi semua penginjil dengan sengaja menghindari ekpresi ini. Kata-kata Yunani yang mereka pakai berarti suatu tindakan sukarela dan penuh maksud: "Ia menyerahkan hidup-Nya." Kematian-Nya adalah kerelaan dalam arti mutlak. Bandingkan dengan Yohanes 10:17-18.

    19. Markus 15:39 melaporkan bahwa ketika kepala pasukan melihat Yesus berteriak dan menyerahkan Roh-Nya, ia berkata, "Orang ini benar Anak Allah." Dapatkah Saudara menerangkan sebabnya?

    20. Bagaimana Saudara dapat menerangkan perubahan sikap orang banyak dari ayat Lukas 23:35 ke ayat Lukas 23:48*? Apa yang mereka rasakan sekarang? Mungkinkah mereka mulai memahami arti yang dilakukan dan dialami Kristus, sedangkan murid-murid-Nya sendiri pun tidak tahu? Seberapa banyakkah mereka menyadari hal itu?

    21. Sementara Saudara memperhatikan kematian Tuhan, apakah Saudara merasa bahwa kejadian-kejadian luar biasa yang menyertainya menunjukkan sifat unik dan supernatural kematian itu? Setelah meninjau kembali, Apakah Saudara setuju dengan kepala pasukan yang mengatakan, "Orang ini benar-benar Allah?"

    9. Mengapa Kristus Mati ?

    Yesaya 52:13; 53:12


    Tujuan: Menyadari pentingnya kematian Kristus bagi kita, dan mengerti nilainya yang personal, menentukan, menetap dan kekal.

    Latar Belakang

    Dalam PA yang baru lalu, kita melihat beberapa kejadian yang melaluinya Allah membuktikan dan menafsirkan arti kematian Anak-Nya. Kita melihat dengan mengikuti kejadian-kejadiian ini, bahwa orang banyak memukul dada mereka, sebagai penggenapan Zakharia 12:10: "... mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti menangisi anak sulung." Seperti kepala pasukan Roma dan pencuri yang bertobat, orang-orang ini akhirnya menyadari bahwa Yesus tidak bersalah, benar, dan Ilahi. Setidaknya pasti mereka telah merasa bersalah terhadap penyaliban-Nya.

    Apakah kematian Yesus merupakan kesalahan tragis atau kekeliruan pelaksanaan hukum manusia? Mengapa Kristus mati? Kematian Kristus merupakan berita inti iman Kristen. Untuk dimengerti, kematian Kristus harus dilihat bersama kebenaran-kebenaran lain dalam Alkitab. Salah satunya adalah keterasingan manusia dari Allah karena dosa, perlawanan manusia terhadap pencipta-Nya, pemberontakannya terhadap Tuhan alam semesta. Bila dosa dipandang sebagai khayalan agama saja dan bukan fakta penyebab kematian, maka salib menjadi tidak bermakna dan tidak relevan. Kebencian Allah terhadap dosa, kekudusan-Nya serta keadilan-Nya yang tak memungkinkan dosa terlepas dari hukuman; semua sifat-sifat Allah termasuk kasih-Nya yang luar biasa itu bertemu di salib Kristus. Di sana Allah melalui Kristus menyerahkan diri-Nya kepada kita, sebagai korban yang sempurna demi kepuasan dan memenuhi tuntutan keadilan Allah.

    Persiapan pemimpin

    1. Berdoalah supaya Allah memberi pengertian baru tentang salib dan artinya bagi Saudara.
    2. Bacalah bagian ini dengan hati-hati. Cari semua ayat yang menggambarkan penderitaan yang dialami Kristus selama hidup-Nya.
    3. Mintalah supaya Tuhan menolong Saudara membagikan kebenaran-Nya kepada kawan-kawan yang lain. Berdoalah untuk setiap anggota kelompok Saudara, terutama bagi mereka yang mungkin belum mengenal kasih Kristus.
    4. Sementara Saudara melihat Yesus yang merupakan "pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan dosa kita saja, tetapi juga seluruh dunia", berdoalah supaya arti 1Yohanes 2:2 ini menjadi nyata bagi setiap anggota kelompok.

    Pendekatan

    1. Mintalah kelompok membaca bagian Yesaya dalam hati.
    2. Mintalah dua orang ikut membaca ayat ini dengan keras. (Beritahukan jauh hari sebelumnya, sehingga jauh hari sebelumnya, sehingga ada waktu untuk mempersiapkan dan membacanya dengan pengertian.) Karena Allah dan manusia yang diperdamaikan yang bercakap-cakap di sini, maka mintalah orang yang pertama membaca Yesaya 52:13-15 dan orang kedua, Yesaya 53:1-10*, kemudian orang pertama kembali Yesaya 53:11-12.

    Pertanyaan: (Yesaya 52:13-53:12)

    1. Dalam catatan Lukas tentang penyaliban (PA yang lalu), sejumlah detil yang telah dinubuatkan Yesaya dalam ayat-ayat yang baru saja dibaca, dipenuhi dengan tepat. Dapatkah Saudara menunjukkan nubuat-nubuat tersebut?
    2. Dari ayat-ayat mana dalam Yesaya 53:1-12 kita dapat menegaskan bahwa kematian Yesus bukan tak terduga atau kebetulan saja?
    3. Mintalah kelompok membaca Kisah 2:22-23. Bagaimana kepentingan Allah dan manusia bertemu dalam kematian Yesus? Bandingkan dengan Lukas 22:22.
    4. Perhatikan Yesaya 53:10. "Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan Dia yang kesakitan." Bahwa salib merupakan bagian tujuan Allah yang kekal terlihat dalam penunjukkan Yohanes Pembaptis kepada Yesus sebagai "Domba yang telah disembelih" (Wahy 13:8). Tetapi apakah manusia Yesus Kristus tahu bahwa pelayanan-Nya di dunia ini harus diakhiri dengan kematian yang penuh kekerasan? Lihat Yohanes 3:14, 8:28, Markus 10:32-34, 35.
    5. Apakah Kristus lebih dari sekedar hamba yang pasif dan patuh seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 53:1-12? Apakah Ia juga pelaku yang aktif memilih jalan mahal yang mendamaikan kita dengan Allah? Mintalah anggota kelompok membaca Mazmur 40:7-8; Yesaya 50:6; Ibrani 12:2, dengan suara keras.

      Catatan:

      Penting untuk diingat bahwa Kristus bukanlah orang ketiga yang datang di antara Allah yang kudus dengan manusia yang berdosa. Dia sendiri adalah Allah yang membayar harga dosa. Ia juga manusia, yang menyamakan diri-Nya dengan manusia, untuk mengalami bagi kita suatu kematian yang sebenarnya harus dijatuhkan kepada kita, bukan Dia.

      Sebagai manusia Allah yang Unik, Ia dapat mewakili kedua pihak, dan hanya Dia yang dapat melakukan hal itu. Karena itulah mengapa "Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" (1Tim 2:5). Tidak ada yang lain. Hanya Dia. Dia sendiri sudah cukup.

    6. Baca Roma 5:8 dan mintalah seorang melihat 1Korintus 15:3*. Untuk siapa dan untuk apa Rasul Paulus mengatakan Kristus sudah mati?
    7. Hubungkan kalimat-kalimat sederhana ini: "Kristus mati untuk kita dan untuk dosa-dosa kita" - dengan bagian-bagian pararel dalam Yesaya 53:1-12. Cocokkanlah penilaian rasul dengan nabi.
    8. Apakah Saudara menemukan suatu persamaan antara perubahan reaksi orang banyak pada waktu penyaliban "kita" dari Yesaya? Perhatikan dalam catatan Yesaya bahwa pertama-tama banyak orang heran penderita mendapat hukuman Allah seakan-akan karena dosa-Nya sendiri. Kemudian muncullah kesadaran bahwa Ia tidak berdosa dan makna kematian-Nya adalah untuk mereka.
    9. Dalam Yesaya 53:6, bagaimana Allah mendefinisikan kelaliman yang menyebabkan kematian-Nya? Perhatikan apakah akhir tak terelakkan dari semua dosa atau kejahatan? Lihat Roma 6:23.
    10. Bila Allah tidak membuat Yesus menjadi korban dosa, dapatkah orang banyak dibenarkan (Roma 6:10-11)? Apakah Allah akan melihat benih-Nya (keturunan rohani-Nya: orang tebusan Allah) atau kerinduan jiwa-Nya, dan menjadi puas? Atas dasar apakah kata "sebab itu" dalam Roma 6:12 dinyatakan? Perhatikan juga kata "karena" dalam Roma 6:12 dan anak-anak kalimatnya yang mengikutinya. Apakah yang Saudara simpulkan dari ini semua?

      Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.

    11. Bacalah 2Korintus 5:21 keras-keras. Terangkan dengan kata-kata Saudara sendiri perubahan lengkap yang dihasilkan Allah melalui salib. Dapatkah Saudara menerangkan pernyataan dalam Efesus 1:4-6, "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita...untuk menjadi anak-anak-Nya...di dalam Dia yang dikasihi-Nya."
    12. Mintalah seseorang membaca Kolose 1:21-22. Dapatkah Saudara mengatakan dari Kolose 1:22 bahwa kehendak Allah tidak hanya membuat kita diterima tetapi dapat diterima. Akan menjadi siapakah kita? Lihat Roma 8:29.
    13. Korban tubuh Kristus sekali untuk selamanya, sebagai korban dosa-dosa untuk segala zaman (Ibr 10:10, 12) mempunyai banyak akibat khusus. Di antaranya adalah akibat-akibat yang ditunjukkan dalam bagian Alkitab ini.

      Baca dan perhatikan masing-masing terpisah:

      1Yohanes 1:7, 2:2: Kuasa kematian Kristus yang menyelamatkan dan berlangsung terus.

      Ibrani 9:12-14 : Keselamatan kita adalah kekal dan memungkinkan kita melayani Allah yang hidup.

      Efesus 2:8-10 : Kita adalah buatan Allah, diciptakan untuk melakukan pekerjaan yang telah direncanakan-Nya bagi kita.

      Efesus 5:1-2, : Hidup kita harus menjadi hidup yang penuh kasih,

      Roma 12:1, dan seperti hidup-Nya. Kasih ini meliputi pengorbanan

      1Yohanes 3:16 untuk Allah dan untuk sesama manusia.

      Wahyu 12:11 : Kemenangan-kemenangan hamba-hamba Allah secara pasti terikat pada kematian-Nya.

      Kolose 1:19-20 : Lingkungan kematian Kristus yang mendamaikan bukan saja mencakup dunia manusia, tetapi juga semua ciptaan.

    14. Menurut Alkitab, kematian Kristus adalah untuk bangsa-Nya, Israel, untuk orang-orang kafir, untuk semua orang, untuk semua bangsa, untuk seluruh dunia. Apakah faedah pengorbanan-Nya tersedia bagi semua orang? Lihat Yohanes 3:16.
    15. Alkitab juga mengatakan kepada kita (Mat 26:26-28; Luk 22:19-20; 1Korintus 11:23-26 bahwa pada malam yang sama waktu Ia dikhianati, Yesus mengambil roti, dan Ia mengucap syukur. Ia memecahkannya dan berkata, "Ambil dan makanlah, inilah tubuh-Ku, yang dipecah-pecahkan? (dan anggur dicurahkan?) Apa arti simbol roti yang dipecah-pecahkan? Bandingkan dengan Yohanes 6:33-35. Apa yang harus dilakukan Sang Roti dari Allah dengan hidup-Nya supaya dapat memuaskan "lapar" manusia untuk selama-lamanya?
    16. Menurut Saudara, mengapa Yesus saat memberikan kepingan roti kepada murid-murid-Nya dan memerintahkan: "Ambil; makanlah"?
    17. Mintalah seseorang membaca Galatia 2:20. Dapatkah orang yang sungguh-sungguh percaya kepada kematian dan kehidupan Kristus? Atas dasar pribadi siapakah Paulus mendasarkan identifikasinya.
    18. Apakah hidup dalam Kristus dipaksakan pada kita? Apakah faedah penebusan Kristus otomatis menjadi milik kita sepenuhnya dan tak terelakkan lagi?
    19. Dapatkah pengampunan terpisah dari Sang Pengampun - kehidupan terpisah dari Allah yang merupakan kehidupan? Mintalah seseorang membaca 1Yohanes 5:11-12 dengan keras, dan bandingkan dengan Yohanes 3:36.
    20. Doktrin penebusan dosa sering disingkat dalam kata-kata: "Melalui anugerah, demi Kristus, dengan iman." Berdasarkan PA ini, dapatkah Saudara menerangkan kata-kata tadi? Bacalah Roma 5:1-11, Efesus 2:4-10.

    10. Kebangkitan Kristus

    Lukas 24:1-53


    Tujuan : Mempertimbangkan beberapa bukti sejarah kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari antara orang-orang mati.

    Latar belakang

    Kebangkitan Kristus bukan sekedar kisah, atau simbol, tetapi merupakan pemenuhan dan bukti dari mujizat besar, fakta bahwa Kristus mati karena dosa-dosa kita, untuk membawa kita kepada Allah. Ia adalah bukti dari penebusan dosa, bukti bahwa Allah menerima Kristus, ketika Ia menempatkan diri di tempat kita melalui kematian-Nya, sehingga kita boleh mengambil bagian dalam hidup-Nya.

    "Yesus inilah," kata Petrus di depan beribu-ribu orang yang telah mengenal Yesus, di kota yang diluarnya Ia telah mati hanya beberapa minggu sebelumnya yaitu ditempat dan saat yang paling mudah untuk membuktikan benar tidaknya apa yang dia khotbahkan - "yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi..." (Kis 2:32).

    Perjanjian Baru tidak mengenal yang lain kecuali Seorang Juruselamat yang hidup. Injil-Nya tidak mempunyai puncak arti bila terpisah dari kubur kosong. Karena Ia adalah hidup yang tidak dapat dicengkeram maut (Kis 2:24). Roma 1:4* berkata, "dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa...."

    Persiapan pemimpin

    1. Berdoa dan bacalah berulang-ulang, tidak hanya Lukas 24:1-53, tapi juga bagian-bagian pararel dalam Injil-injil lain (Matius 28:1-20, Markus 16:1-20, Yohanes 20:1-30).
    2. Ketika Saudara membaca bagian-bagian ini, tempatkanlah diri Saudara sebagai wanita-wanita yang bersedih di kuburan dan sebagai murid-murid Kristus yang muram dan merasa kalah. Ingat, mereka masih belum mengerti pengajaran Yesus bahwa Ia akan bangkit dari kematian, maka cobalah mengerti sikap mereka mula-mula yang tidak percaya pada mujizat ini. Apa yang mereka alami ketika akhirnya mereka menyadari bahwa Tuhan mereka hidup?
    3. Berdoalah supaya fakta kubur yang kosong dan Juruselamat yang telah bangkit dan hidup kembali, makin lama makin nyata bagi Saudara. Mintalah supaya orang-orang yang belajar hal ini dengan Saudara dapat juga menerima kebenaran kebangkitan Tuhan.

    Pendekatan

    1. Sebelum mulai, mintalah 5 orang dalam kelompok untuk menyiapkan diri membaca bagian-bagian yang ditentukan dari bab yang panjang ini dangan suara keras.
    2. Pembagian yang disarankan adalah: ayat Lukas 24:1-12, 24:12-24, 24:25-35, 24:36-43, 24:44-53 Bacalah ayat-ayat ini bertahap sebelum pertanyaan-pertanyaan untuk bagian masing-masing dibahas. Jangan membaca seluruh bagian secara sekaligus.
    3. Mungkin baik juga Anda membagi PA ini menjadi 2 tahap, tahap kedua dimulai dengan peranyaan no. 10

    Pertanyaan: (Lukas 24:1-53)

    1. Lukas 24:1-12. Apa yang diharapkan para wanita itu ketika mereka sampai dikubur pada pagi hari yang merupakan hari Minggu Kristen pertama itu? Apakah Kristus yang mati yang kita puja?
    2. Bagaimanakah pertanyaan malaikat membantu para wanita mengerti? Pernahkah kita kecewa dalam pencarian rohani kita karena mencari sesuatu yang salah? Apakah kita mencoba membatasi kegiatan Allah dengan harapan kita sendiri?
    3. Apa yang harus diingat wanita-wanita? Apakah ada hubungan dalam ayat Lukas 24:8-9, antara kata-kata Yesus yang diingat, atau Firman Allah, dengan kepercayaan yang mulai timbul pada perempuan-perempuan itu? Bandingkan dengan Yohanes 2:22. Mulai dengan peristiwa ini, perhatikan dalam kisah kebangkitan betapa berbedanya Tuhan membawa setiap orang kepada iman yang penuh dalam diri-Nya. Tulislah cara-cara-Nya.
    4. Mintalah seseorang membaca Yohanes 20:11-16. Apakah tujuan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan malaikat-malaikat dan Yesus kepada Maria Magdalena? Kapan Maria mengetahui Tuhannya? Bandingkan dengan Yohanes 10:3, 27. Apa yang diceritakan Markus 16:9 tentang pengalaman Maria Magdalena mula-mula dengan Kristus? Apakah arti yang mungkin Saudara dapatkan melalui fakta bahwa setelah kebangkitan-Nya, Ia menampakkan diri pertama-tama kepada Maria? Apakah yang ditunjukkan kepada Saudara tentang Tuhan di sini?
    5. Perhatikan Lukas 24:9-11. Apakah murid-murid bergairah atau acuh menerima Laporan kebangkitan ini? Dapatkah dikatakan bahwa mereka mempunyai "kemauan untuk percaya"? Istilah yang dipakai dalam "kemauan untuk percaya"? Istilah yang dipakai dalam ayat Lukas 24:11 menerangkan bahwa bagi mereka kesaksian para "wanita" adalah omong kosong"?
    6. Sebutkan tindakan Petrus menurut ayat Lukas 24:12? Bagiamana Saudara menjelaskan fakta adanya kain lenan pembungkus mayat Yesus yang terletak di tempatnya? Andaikan teman-teman atau musuh-musuh telah dan dapat mencuri tubuh Yesus meskipun penjaga-penjaga Roma berkawal ketat di depan kubur yang kosong dan susunan kain yang seperti semula, percayakah Petrus atau heran? Apalagi yang dituntut Petrus? Lihat Lukas 24:34, 1Korintus 15:5*.
    7. Mintalah seseorang membaca Yohanes 20:1-8. Apakah makna penggambaran mendetail kain-kain kubur dalam ayat Lukas 24:7? Apakah ada petunjuk di sini bahwa kain-kain itu belum disentuh tangan-tangan manusia? Dalam ayat Lukas 24:8, apakah akibat bukti tersebut bagi Yohanes, murid yang dikasihi-Nya itu?
    8. Mintalah seseorang untuk membaca Matius 28:11-15. Apakah teori bahwa murid-murid mencuri tubuh Yesus dapat diterima? Terpisah dari bukti-bukti yang ada dalam ayat-ayat ini, apakah teori seperti itu secara psikologis atau etis dapat dipertahankan mengingat keadaan rasul-rasul waktu itu dan kemudian kesaksian mereka, hidup maupun mati?
    9. Teori lain yang berhubungan, dicatat dalam Yohanes 20:2. Pertama-tama Maria Magdalena menyimpulkan bahwa para penguasa atau musuh-musuh Yesus telah mengambil mayat-Nya dari kuburan. Bila memang mereka telah melakukan hal itu, apakah adegan yang dicatat dalam Matius 28:11- 15 dapat terjadi? Yang harus dilakukan para penguasa untuk membuktikan bahwa "bidat" kebangkitan yang menjengkelkan itu tidak benar, adalah menunjukkan tubuh Kristus kepada orang banyak!

      Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.

    10. Mintalah dua orang membaca Lukas 24:13-24,25-35. Perhatikan bahwa Lukas si tabib merupakan sejarawan yang luar biasa teliti. Ambillah waktu untuk menyelidiki gayanya dan catatan-catatan lain dalam Alkitab tentang kebangkitan. Apa yang dapat Saudara simpulkan melihat adanya unsur kemegahan dan keterbatasan masing-masing catatan? Bila Saudara yang menyusun kisah ini, apakah Saudara ingin agar Yesus menemui Maria Magdalena lebih dahulu atau memberikan kehormatan ini kepada ibu-Nya, Maria, atau kepada salah seorang murid yang "penting" itu? Apakah Saudara dengan diam-diam menghilangkan catatan tentang pertemuan Kristus dengan Petrus, murid-Nya yang telah mengkhianati Dia? Melalui pertimbangan-pertimbangan ini, apa kesimpulan dalam pengenalan Saudara tentang keautentikan catatan Alkitab?
    11. Dalam Lukas 24:24-25, bagaimana Tuhan Yesus (yang masih belum dikenal) menerangkan respon Kleopas dan temannya terhadap kebangkitan itu? Apa yang seharusnya cepat mereka percaya? Apakah yang ditunjukkan-Nya pada mereka; kejadian, pengalaman, atau Firman Allah yang tertulis? Menurut kesaksian Kristus sendiri, apakah Perjanjian Lama mengemukakan tentang Yesus? Lihat ayat Lukas 24:27, 44.
    12. Baca Lukas 24:36-43. Apakah murid-murid lebih percaya pada kesaksian murid-murid yang ke Emaus itu daripada laporan-laporan perempuan-perempuan itu? Bagaimana reaksi mereka (ayat Lukas 24:37) terhadap kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka? Bukti-bukti apa yang Tuhan berikan pada mereka tentang identitas-Nya? Apa yang ditulis di sini tentang perkembangan emosi dan keyakinan mereka?
    13. Lukas 24:44-53. Bandingkan keadaan rasul-rasul setelah kenaikan Yesus ke Surga (ayat Lukas 24:52-53) dengan keadaan mereka di pagi hari Kebangkitan-Nya lagi seperti yang mereka rasa waktu Dia mati? Gambarkan dengan kata-kata Saudara sendiri apa yang telah terjadi pada mereka.
    14. Perhatikan ayat Lukas 24:48. Apa pengertian murid-murid Tuhan itu? Apakah yang dimaksud dengan "semuanya ini"? Bandingkan dengan Kisah 1:21-22, 2:32, 1Korintus 15:1-8?
    15. Dalam pelajaran-pelajaran terdahulu tentang penyaliban dan artinya, kita melihat fakta bahwa "Kristus" mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan nats "Alkitab." Dalam 1Korintus 15:3-4, Paulus berbicara tentang dua fakta lain yang sangat penting. Apakah itu?
    16. Lihatlah lagi kenyataan kesaksian orang-orang Yahudi dan Roma yang tidak percaya, dan kesaksian murid-murid yang lambat percaya (yang kini sedang kita pelajari) bahwa Kristus yang mati dikubur dalam kubur yang kemudian didapati kosong. Pertimbangan bahwa Gereja lahir dalam wilayah dan waktu di mana fakta-fakta ini merupakan rahasia umum. "Hal ini tidak terjadi di tempat yang terpencil," kata Paulus (Kis 26:26).
    17. Lihatlah lagi penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit itu. Kepada Maria Magdalena, kepada kedua murid-Nya yang ke Emaus, kepada Petrus dan kepada murid-murid-Nya yang lain, kepada "Saudara-saudara yang lebih dari 500 orang", dan kepada Yakobus, Saudara Yesus yang tidak simpatik kepada-Nya yang kemudian menjadi kepala Gereja di Yerusalem dan menyaksikan Saudara kandungnya sebagai "Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia" (Yak 2:1).
    18. Bukti lain apakah yang Saudara dapatkan tentang kebangkitan Tuhan, sebagai tambahan pada bukti historis kontemporer dari Injil-injil itu? Misalnya, pertimbangan perubahan hari kebaktian dari Sabat, yang fanatik dipertahankan orang Yahudi, menjadi hari Minggu Kristen. Dapatkah Saudara menerangkan Minggu atau Paskah terpisah dari kebangkitan?
    19. Bila Saudara menghilangkan kebangkitan, dapatkah Saudara menerangkan perubahan revolusioner dalam diri rasul-rasul, dari kelompok orang-orang pengecut atau yang murung menjadi utusan-untusan Injil yang gagah berani yang menjungkirbalikkan dunia ini? Dapatkah Saudara menerangkan asal-usul gereja Kristen yang secara universal mulai di Palestina sekitar tahun 30 Masehi? Dapatkah Saudara menerangkan kesaksian-kesaksian orang Kristen sepanjang dua puluh abad mengenai pengalaman mereka tentang Tuhan yang sudah bangkit.

    11. Kristus dan Pemberian Roh Kudus

    Yohanes 16:1-15, Kisah 2:1-47


    Tujuan: Mempertimbangkan kembalinya Kristus keada Bapa-Nya dalam hubungan dengan kedatangan Allah Roh Kudus, dan arti dua peristiwa ini bagi< Gereja.

    Latar Belakang

    Untuk sementara kita akan meninggalkan kesukaan dan kemenangan kebangkitan, dan kembali kepada tulisan Yohanes mengenai percakapan-percakapan terakhir Tuhan dengan murid-murid-Nya sebelum pengadilan dan penyaliban-Nya.

    Dalam Yohanes 16:14-16, Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya yang sedih dan patah semangat. Manusia yang telah mengasihi dan memelihara mereka sedang bersiap-siap untuk meninggalkan mereka, tidak hanya kepada kedukaan pribadi yang pedih, tapi juga aniaya yang dahsyat. Waktunya akan tiba di mana mereka akan dibunuh oleh orang-orang yang menyangka diri berbakti kepada Allah (Yoh 16:2). Lagipula, Ia meninggalkan mereka untuk kematian yang hina dan ngeri yang tidak dapat mereka mengerti - suatu kematian yang merupakan langkah pertama kembali-Nya kepada Bapa. "Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa." (Yohanes 14:28).

    Dihubungkan dengan kepergian Kristus adalah janji-Nya kepada murid-murid-Nya - seorang Pemimpin, Penolong, penghibur, dan Pembela yang akan menjadi milik mereka dalam cara baru dan yang akan tinggal bersama mereka.

    Roh Anugerah dan Kekudusan ini dinjanjikan oleh Tuhan berabad-abad sebelumnya dalam bagian-bagian seperti Yehezkiel 1:19-20, 36:25-29. Ia diberikan dalam perjanjian yang baru menurut Yeremia 31:31-33, 32:38-40. Yesus adalah jaminan kepastian dari perjanjian ini (Ibr 7:22) dan pengantara (Ibr 9:15-16) suatu perjanjian yang dibeli dengan kematian, kematian di kayu salib.

    Persiapan pemimpin

    1. Bacalah Yohanes 16:14-16 dan Kisah 2:1-47*, sambil memohon Roh Kudus memberi pengertian.
    2. Berdoalah untuk PA ini dan untuk tiap orang yang akan menghadirinya.
    3. Mintalah dari Allah suatu pengenalan baru tentang pribadi, karya dan kasih Roh Kudus, yang adalah Allah, yang menunjukkan suatu kasih yang tidak kalah besarnya daripada kasih Sang Anak yang menjadi daging dan mati untuk kita, atau daripada kasih Bapa yang mencari kekekalan.

    Pendekatan

    1. Mintalah kelompok membaca kembali Yohanes 16:1-15 dalam hati.
    2. Sebelumnya masing-masing harus mempersiapkan diri dengan membaca Yohanes 14:1-31; 15:1-27; 16:1-33.
    3. Ada banyak topik dalam bagian-baian ini; cobalah untuk membatasinya pada topik Kristus dan Roh Kudus.

    Pertanyaan: (Yohanes 16:1-15, Kisah 2:1-47)

    1. Mengapa Kristus mengatakan sudah seharusnya - atau lebih berguna bagi murid-murid-Nya - Dia pergi?
    2. Dalam Yohanes 16:7; kalimat negatif mendahului kalimat berikut, "Jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia (Sang Penghibur atau Penguat) kepadamu." Apakah yang ditunjukkan di sini tentang Roh Kudus dalam kegiatan-Nya demi kita?
    3. Ayat Yohanes 16:7 berisi penegasan lain: "Bila Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." Siapa lagi yang juga dikirim, sekaligus datang dengan sukarela dan penuh kesukaan melakukan kehendak Bapa?
    4. Mintalah tiga orang dalam kelompok membaca Yohanes 14:16-26 dan Yohanes 15:26. Siapakah yang akan mengirim Roh? Karena ketiga Pribadi Allah - terlihat dalam pemberian, pengutusan dan pelaksanaan-Nya, bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap kemutlakan dari kedatangan dan misi Roh? Dapatkah kita dikatakan bahwa bila kita berdosa terhadap Roh Kudus, berarti kita berdosa terhadap segala dan kasih Trinitas?
    5. Dalam Yohanes 14:16, Roh diberikan secara cuma-cuma untuk kitaterima, bukan untuk kita usahakan. Pemberian lain apa yang mirip dengan pemberian Roh dalam hal ini? Bagaimana pemberian-pemberian itu harus diterima?
    6. Mintalah seseorang membaca Yohanes 16:26-27. Mengapa Kristus mengatakan Ia tidak mendoakan kita kepada Bapa? Karena Kristus tidak bersyafaat bagi kita disebabkan Bapa telah mengasihi kita, dapatkah kita menyimpulkan bahwa kasih Allah adalah sumber dan bukan akibat dari penebusan dosa itu? Lihatlah Yohanes 3:16, 1Yohanes 4:7-10.
    7. Bandingkan Yohanes 14:16. Mengapa Allah Anak meminta pemberian Roh Kudus bagi kita? Perhatikan saat Yesus berdoa sebelum melakukan kehendak Allah bagi Dia, yaitu memberikan diri-Nya bagi kita. Perhatikan juga saat Allah mencurahkan Roh Kudus sebagai jawaban doa Kristus setelah kenaikan-Nya dan pemuliaan-Nya (Kisah 2:1-47).
    8. Dalam Yohanes 16:8-11, apakah yang kita pelajari tentang peranan sang Pembela meneguhkan karya-karya Kristus di dunia?
      1. a. Ayat Yohanes 16:9: Ia membuktikan bahwa manusia berdosa. Dinyatakan sebagai apakah dosa itu? Apakah kita yang mengatakan tahu bahwa Kristus hidup, dalam segi tertentu hidup sebagai ateis praktis dalam tindakan-tindakan kita?
      2. b. Ayat Yohanes 16:10: Bukti apakah yang kita peroleh tentang Kristus melalui kebangkitan-Nya dan penerimaan Bapa terhadap Dia.
      3. c. Ayat Yohanes 16:11: Bagaimanakah kematian Kristus menyatakan tentang pengadilan yang akan datang? Jika dosa dapat berlaku tanpa diadili Allah, apakah Ia akan membiarkan Anak yang dikasihi-Nya menderita dan mati untuk dosa-dosa kita? Salib menunjukkan bahwa dosa sama sekali tidak mungkin bisa diabaikan begitu saja.
    9. Apa sajakah fungsi Roh Kebenaran menurut ayat Yohanes 16:13, 14? Perhatikan bahwa Tujuan Roh adalah memuliakan dan meninggikan Kristus, seperti halnya tujuan Anak adalah memuliakan dan meninggikan Bapa. "Ia akan memberikan kepadamu apa yang diterimanya daripadaKu" terutama berarti apa yang Yesus anugerahkan sebagai Juruselamat dan Pengantara. Melalui hidup dan matiNya, Yesus menjamin keuntungan-keuntungan yang dinjanjikan Bapa (hidup kebenaran, dan segala sesuatu).
    10. Mintalah seseorang membaca lagi Yohanes 14:26. Apalagi fungsi Roh yang diuraikan di sini? Apakah Saudara melihat suatu jaminan bagi inspirasi Injil? Karya Roh sampai akhir jaman adalah menyampaikan Firman Kristus ke pikiran dan hati kita, dan memenuhi kita dengan kebenaran-Nya dan kesukaan mengenai Dia.
    11. Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.

    12. Kembali kepada Kisah 2:1-47. Bacalah kembali pasal ini keras-keras, oleh 2-3 orang. Mintalah seseorang menyingkatkan fakta-fakta yang tertulis, dan Saudara sendiri siap untuk menambahkan detil yang penting jika terlupakan.
    13. Bagaimanakah Roh yang mewakili atau melaksanakan rencana Allah Tritunggal itu menyatakan diri-Nya pada hari Pentakosta? Apa yang menunjukkan bahwa Roh memberi dan mengontrol pelaksanaan karunia Tuhan kepada Gereja-Nya? Lihat juga 1Korintus 12.
    14. Apakah yang dijadikan Petrus sebagai dasar untuk menerangkan gejala yang terlihat pada hari itu?
    15. Bagaimanakah sampai Roh Kudus dianggap penggerak Gereja? Apakah akibat-akibat karya-Nya pada hari Pentakosta? Tentang peranan-Nya dalam pembangunan Gereja Tuhan dan menyatukan kita kepada Kristus dan kepada sesama, bacalah Efesus 2:18-22.
    16. Menurut Alkitab, apakah kegiatan-kegiatan Roh Kudus dalam hubungan dengan orang-orang percaya secara perorangan? Bacalah:
      1. a. Roma 8:2, 11. Roh kehidupan dalam Kristus Yesus membebaskan kita dari dosa dan kematian, kepada hidup yang taat karena kasih kepada Allah.
      2. b. Roma 8:15-16, Roh Kudus, sebagai Roh pengangkatan memberi kepada kita keyakinan bahwa kita adalah anak-anak Allah, yang diterima dalam Kristus oleh Bapa dan memungkinkan kita bersekutu dengan Allah Tritunggal.
      3. c. 1Korintus 2:9-12. Roh memberi kita pengertian tentang semua pernyataan Allah mengenai diri-Nya.
      4. d. Efesus 1:13-14, 4:30. Kita dimeterai oleh Roh Kudus perjanjian, ditandai Allah dengan cap Allah (diri-Nya sendiri) sebagai milik-Nya dan dijaga oleh-Nya sampai kita masuk ke dalam Warisan yang sudah dijanjikan itu.
    17. Apakah seharusnya respon kita terhadap Roh Kristus?
      1. a. Galatia 5:25. Kita harus berjalan dengan Roh, hidup dekat dengan Dia dalam kesadaran akan kehadiran-Nya dan tunduk kepada pimpinan-Nya.
      2. b. Roma 8:26-27. Kita harus mendapatkan persekutuan dengan Allah dan kuasa untuk berdoa melalui Dia.
      3. c. Efesus 4:30. Kita tidak boleh menyusahkan Dia, atau mendukakan Allah yang kehadiran-Nya diwakili dalam kita oleh Roh.
      4. d. 1Tesalonika 5:18. Kita tidak boleh memadamkan Dia, atau menolak karya-karya-Nya sebagai Roh Kebenaran, kuasa, kesucian dan anugerah.
      5. e. Kita harus memuliakan Dia yang merupakan Roh kemuliaan (1Pet 4:14) Allah yang kekal, Allah yang tinggi dan kudus yang mendiami kekekalan dan hati orang-orang kepunyaan-Nya (Yes 57:15).
    18. Apakah bukti dalam dan luar dari karya Roh Kudus dalam dan untuk kita? Mintalah seseorang membaca Galatia 5:22-23. Perhatikan bahwa kesembilan karunia-karunia ini dikatakan-Nya sebagai satu buah, bukan buah-buah (jamak) - bukan Roh atau buah terlarang (Ef 5:9). Asalnya dari satu akar, satu sumber, utuh dan cenderung menghasilkan kesatuan.
      1. a. Kasih kepada Allah dan manusia merupakan akibat dari kasih Allah (1Yoh 3:16). Kesukaan dan damai yang kita miliki juga berakar dalam Dia, bukan pada orang atau keadaan.
      2. b. Kasih, kesukaan dan damai di hati hampir selalu dinyatakan melalui kesabaran atau dalam kesediaan salib menanggung bila terjadi kesulitan di dalam hubungan, melalui kebaikan aktif dalam hubungan satu sama lain.
      3. c. Kesetiaan, kelembutan atau tidak menurut hak-hak sendiri, dan pengendalian diri juga akan menandai kelakukan kita.
    19. Bacalah bersama-sama Efesus 3:14-19.

    12. Kebangkitan dan Kemuliaan Kristus

    1Korintus 15:1-13 dan bagian-bagian yang dipilih dari kitab Ibrani dan Wahyu.


    Tujuan : Mempertimbangkan arti kebangkitan Kristus, dan arti hidup-Nya sekarang dalam kemuliaan, bagi kita.

    Latar belakang

    "Ia tidak di sini, Ia sudah bangkit." Demikian terdengar perkataan malaikat itu pada sekelompok perempuan yang mendekati kubur kosong dan mencari mayat Yesus. "Tapi sekarang Kristus sudah bangkit dari antara orang mati untuk menjadi buah sulung dari orang mati", begitulah dijelaskan Paulus dengan penuh kemenangan. Dan kita telah dilahirkan baru kepada harapan yang selalu hidup (1Pet 1:13).

    Diskusi tentang hidup Kristus tidak lengkap tanpa mempertimbangkan hidup-Nya sekarang, berada di sebelah kanan Allah. "Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan, dan tiap-tiap nama yang dapat disebut bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang" (Ef 1:21). Meskipun demikian Raja segala raja ini adalah Yesus yang pernah hidup selamanya menanggung tanda-tanda kematian bagi kita. Ia yang adalah "Tuhan kebenaran kita - Hidup kita", siap untuk memberi penolong bagi kita semua, yang kita butuhkan, dan juga yang mampu menyelamatkan kita sampai akhir.

    Persiapan pemimpin

      1. Bacalah 1Korintus 15:1-13, dan baca sebanyak yang Saudara bisa dari kitab Ibrani dan Wahyu. Bila mungkin seluruhnya. Bila tidak, bacalah bagian-bagian yang berhubungan dengan Kristus. Sedikit-dikitnya, bacalah bagian-bagian referensi yang ditunjukkan dalam pertanyaan-pertanyaan. 2. Sementara Saudara menyiapkan diri, berdoalah supaya Allah memberi Saudara suatu penglihatan baru akan Tuhan Yesus Kristus. Penglihatan iman mengenai Dia adalah samar-samar sampai kita melihat Dia, yang pernah disalib, sekarang di mahkotai dan akan memerintah. 3. Berdoalah supaya setiap anggota kelompok PA dapat masuk melalui iman ke dalam dunia yang tidak kelihatan itu, di mana Kristus adalah pusatnya, di mana Ia terus-menerus berada di hadirat Allah bagi kita. Berdoalah supaya kehidupan kita dapat dipengaruhi oleh penelaahan ini.

      Catatan: Siapkanlah diri Saudara membagi pelajaran ini mejadi 2-3 bagian bila perlu. Jangan terburu-buru.

      Pertanyaan

    1. Mintalah seseorang membaca 1Korintus 15:12-19. Bila Kristus tidak bangkit, mengapa iman kita sia-sia?
    2. Baca Yohanes 11:25-26. Bila Kristus tetap mati, bagaimanakah pengaruhnya pada pertanyaan-pertanyaan-Nya tentang keilahian dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan? Bila Ia telah berbohong kepada kita, dengan sengaja atau melalui penipuan diri sendiri, bagaimanakah sikap kita sekarang terhadap Dia?
    3. Bila kita mempunyai harapan dalam Kristus hanya untuk hidup ini, misalnya harapan dalam Kristus sebagai seorang manusia yang bijak, baik, atau teladan yang mulia, mengapa kita "adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia"? Dapatkah teladan atau bahkan demonstrasi hidup manusia sempurna itu menyelamatkan kita dari kematian? Dapatkah kita mencapai kesempurnaan Yesus dengan usaha-usaha kita sendiri untuk meniru-Nya? Bukankah manusia tidak berdosa dengan tuntutan moral-Nya akan lebih merupakan suatu tuduhan yang tak berakhir dan pemusnahan harapan kita?
    4. Mintalah orang-orang dalam kelompok membaca: 1Korintus 15:20-22, 47-49, 51-58. Harapan apa yang akan Saudara tukar dengan ini? Apa yang dapat menjadi sikap baru kita sekarang terhadap kematian tubuh?
    5. Mintalah dua orang membaca Efesus 2:4-7, Kolose 3:1-3. Mengapa Paulus mencampur masa lampau, sekarang dan yang akan datang dalam ayat-ayat ini? (Lihat juga Roma 8:29-30). Apa masa depan yang dijanjikan Allah adalah sebaik yang telah dicapai? Apakah itu berpengaruh pada kita sekarang? Apa pengaruh keterlibatan kita dalam kebangkitan Kristus dalam kehidupan kita hari demi hari?
    6. Mintalah kelompok membaca keras-keras Ibrani 1:1-4 dengan memikirkan ini sungguh-sungguh. Bagaimanakah Kristus merupakan pernyataan Allah:
      1. a. dalam inkarnasi-Nya (Yoh 1:14, 18)?
      2. b. dalam karya-Nya menebus dosa (1Yoh 4:9-10)?
    7. Dalam ayat-ayat yang sedikit ini Kristus terlihat dalam jabatan tiga berganda: sebagai Nabi, Imam dan, Raja. Bagaimana Dia menyatakan diri sebagai nabi Allah? Dalam hal apakah Ia adalah Imam kita? Bagaimanakah Ia ditunjukkan di sini sebagai Raja?
    8. Bandingkan Filipi 2:9-11. Bila kita menolak untuk mengakui ketuhanan Kristus di dunia, akan dapatkah kita menolak terus dalam kekekalan?
    9. Bacalah Ibrani 2:14-18. Mengapa Imam Besar kita mampu menolong kita? Bagaimanakah kemampuan dan kecocokan-Nya sebagai Juruselamat kita dipengaruhi oleh keberadaan-Nya sebagai Allah dan sebagai manusia dengan persatuan dua sifat dalam satu pribadi.
    10. Ibrani 3:1-6. Bagaimanakah keyakinan kita dalam Kristus dipengaruhi oleh pengetahuan bahwa Ia setia melaksanakan semua karya dan kehendak Allah?
    11. Ibrani 4:14-16. Apakah yang memberikan kita keberanian untuk memasuki hadirat Allah? Apa yang dapat kita harapkan dalam Kristus selain kesanggupan-Nya untuk menyelamatkan? Apa yang telah dijanjikan-Nya untuk diberikan kepada kita pada tahta anugerah?
    12. Ibrani 7:24-28. Apa artinya bagi kita bahwa Kristus dijadikan Imam Besar kita oleh kuasa kehidupan yang tak dapat rusak? Apakah Ia akan menjadi kurang mampu menyelamatkan kita kelak daripada waktu yang telah lampau? Kondisi apa yang diartikan dalam ayat Ibrani 7:25: "Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua yang oleh Dia datang kepada Allah"? Kristus selalu hidup untuk melakukan apa?
    13. Ibrani 7:26-28. Apakah sifat Imam Besar kita? Mengapa kita membutuhkan seorang yang keseluruhannya indah?
    14. Ibrani 9:12-14. Apa yang dilakukan Yesus bagi kita sebagai tambahan pada pencapaian penebusan kekal kita? Apakah pengaruhnya bagi kita bahwa korban-Nya yang satu itu, tidak hanya bagi penebusan dosa, tapi juga bagi penyucian? Selama manusia mempunyai arti nurani yang buruk, dapatkah ia benar-benar mulai menjadi baik atau bebas untuk melayani Allah yang hidup?
    15. Ibrani 10:10-18. Apakah korban Kristus menentukan? Apakah itu cukup?
    16. Ibrani 12:19-23. Fakta-fakta apa yang dirumuskan ayat-ayat ini secara indah sekali?
    17. Ibrani 12:1-3. Sikap dan tindakan apa yang mendasari kehidupan efektif Kristus di atas dunia ini? Dalam perlombaan lari, ke manakah pandangan kita harus ditujukan? Pada pelari-pelari lain, pada jalan, atau pada diri kita sendiri?
    18. Hubungan khusus apakah yang Yesus miliki pada iman kita? Apakah sikap-Nya terhadap kehinaan Salib? Mengapa? Apakah kesukaaan ada juga di depan kita? Apa pengaruhnya dalam hidup kita bahwa Kristus sekarang duduk di sebelah kanan Allah? Bacalah bersama-sama Ibrani 13:20-21 Kitab Wahyu adalah berita dari tahta Allah, pembukaan tabir Kristus dalam kemuliaan-Nya. Setelah suatu prolog kitab ini dimulai dengan penglihatan tentang Kristus yang berdiri di tengah-tengah Gereja. Kemudian Yohanes di bawa ke surga. Ia melihat allah di atas tahta dan segulung kitab dimeterai yang tak seorang pun dapat membukanya.
    19. Mintalah seseorang membaca Wahyu 5:1-6. Ketika Yohanes melihat Kristus sebagai Penguasa dan Pemenang, di tahta segala kemuliaan dan kuasa; apa yang ia lihat? Bandingkan dengan Yohanes 1:29
    20. Baca Wahyu 5:7-14. Mengapa, khususnya Kristus, dianggap patut dipuji dan patut dipercayakan mengatur masa depan?
    21. Apakah Domba yang disembelih itu hidup? Masih adakah tanda-tanda kebenaran bahwa Ia telah mati pada diri-Nya? Karena domba itu harus dimuliakan untuk selama-lamanya (ayat Wahyu 5:13), posisi apa yang dipegang oleh kenyataan kasih yang menebus itu dalam alam yang diciptakan Allah ini?
    22. Wahyu 6:1-2, 12-17. Apalagi yang kita pelahari tentang Domba itu? Apakah Ia, Kristus yang selalu rendah hati dan lembut? Perhatikan bahwa murka Domba itu yang dibicarakan dalam ayat 6. Apakah pandangan Allah tentang dosa sama juga dengan pandangan Kristus?
    23. Wahyu 7:9-17. Melambangkan apakah pembasuhan jubah dalam darah Domba ini?
    24. Perhatikan hubungan Allah dengan bangsa-Nya dalam ayat Wahyu 7:15-17. Apakah seorang Raja biasa hidup intim dengan bangsa-Nya, melindungi dan memuaskan mereka dengan kehadiran-Nya? Dalam peran apakah Domba itu terlihat? Perhatikan penggambaran Allah sebagai Penghibur. Bandingkan dengan Wahyu 20:3-4.
    25. Wahyu 11:15,12:9-11. Bagaimanakah orang-orang suci yang digambarkan di sini mengatasi berbagai macam pencobaan yang hebat yang mereka hadapi? Apakah makna darah Domba itu? Apakah kematian Kristus, lebih dari sekedar untuk menyucikan dosa? Faktor apakah pada Salib yang memberikan motif dan kuasa untuk menang? Lihat 2Korintus 5:14-15.
    26. Wahyu 19:5-9. Bagaimanakah sang Domba digambarkan di sini? Siapakah pengantin-Nya? Apa yang Allah hendak nyatakan kepada kita tentang hubungan kasih-Nya dengan kita melalui gambaran ini? Bandingkan dengan Yesaya 54:5,12:5.
    27. Wahyu 19:11-16. Bagaimanakah Kristus dinyatakan di sini? Apa yang kita pelajari melalui nama-nama-Nya? Di bagian mana lagi Dia disebut Firman Allah?
    28. Wahyu 21:1,22-27. Dalam penglihatannya tentang Surga dan Bumi yang baru, Yohanes melihat lagi Domba itu. Sepenjang kekekalan apakah kita akan berhenti mengingat kematian-Nya dan artinya bagi kita? Bandingkan dengan Efesus 2:4-7.
    29. Wahyu 22:3-5. Kristus muncul lagi sebagai Domba. "Dan mereka akan melihat wajah-Nya." Bandingkan dengan 1Yohanes 3:1-3. Bacalah bersama-sama Wahyu 22:20-21.

    Silabus PAK Anak

    Silabus Pendidikan Agama Kristen untuk Anak

    Bab I-PAK Anak

    PAK ANAK BAB I PENDAHULUAN

    A. Pengertian Pendidikan (secara umum):

    1. Apakah arti pendidikan ?

    1. Lebih daripada sekedar sekolah/ pengajaran.
    2. Pendidikan berasal dari kata latin educare (merawat, melengkapi, sehat kuat) atau educere (membimbing keluar dari..)
    Pendidikan adalah:
    1. Semua usaha yang dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan:
      • Pengalaman
      • Kecakapan
      • Pengetahuan
      • Ketrampilan
    2. Dari satu individu/ kelompok kepada individu (kelompok) atau dari generasi tua/dewasa, ke generasi muda, dll.
    3. Untuk suatu perkembangan, kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup (jasmani/rohani) Karena suatu usaha sadar/bertujuan memerlukan rencana dan strategi dan pendekatan. Pendidikan adalah pembentukan pribadi secara utuh Sekolah/pengajaran memberikan penalaran, pengetahuan dan ketrampilan
    Hasil:
    • dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau
    • dari tidak trampil menjadi trampil
    • dari tidak kuat menjadi kuat
    • dari tidak berpengalaman menjadi berpengalaman
    • dari tidak mampu menjadi mampu
    2. Pendidikan Nasional
    Tujuan: Pembentukan manusia seutuhnya dalam hal:
    • Fisik
    • Intelektual
    • Religius
    • Ketrampilan
    • Moral
    • Sosio kultural & politik
    • Agar dihasilkan Manusia tepat guna
    3. Komponen / unsur pendidikan:
    1. Guru
    2. Murid
    3. Tujuan yang jelas
    4. Bahan pelajaran
    5. Metode
    6. Fasilitas

    B. Pengertian "PAK"

    1. Arti pendidikan Agama Kristen
    Perbedaan Pendidikan Kristen dan Pendidikan Agama Kristen:

    • Pendidikan Kristen (pendidikan umum/biasa): Pendidikan yang berdasarkan/ orientasi Kristen nilai-nilai Kristiani); dalam suasana Kristen.
    • Pendidikan Agama Kristen: Pengajaran pokok-pokok kebenaran iman Kristen; pengetahuan = harta rohani (Alkitab) untuk menjaga kelakuan hidup rohani
    2. Tujuan PAK
    Pendidikan Agama Kristen:
    • Tidak hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan pengajaran yang teratur/ sistematis.
    • Kuasa ilahi (supranatural) yang mempengaruhi dan menguasai seluruh alam perasaan kehendak dan tingkah laku manusia.
    Tujuan:
    Agar setiap pelajar, muda, tua, memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap pula pada persekutuan jemaatNya yang mengakui dan memuliakan namaNya di segala waktu dan tempat.
    • Tugas guru: membukakan semua kebenaran Firman Allah.
    • Tugas murid: meresponi - bukan hanya membeo, secara pribadi hadir di hadapan Allah.

    C. Pengertian PAK untuk Anak

    1. Mengapa anak-anak ?
    Hidup manusia kebanyakan dibagi menjadi 3 masa:

    • Masa anak (1 - 12)
    • Masa remaja (13 - 24)
    • Masa dewasa (25 - ke atas)
    Dari masa-masa tersebut. Masa anak-anak adalah masa terpenting.
    Mengapa?
    • Masa anak menjadi dasar bangunan yang menentukan masa depan.
    • Masa yang paling diingat, paling jelas sepanjang hidup
    • Daya menerima, meniru sangat kuat juga pengajaran
    • Hati mereka masih murni; belum terbentuk kebiasaan buruk: harus diajar untuk membenci dosa. (dosa sudah ada tetapi belum dilahirkan)
    • Hati masih polos, sifat-sifat spontanitas dan kejujuran
    Contoh:
    Peranan ibu sampai umur 3 tahun = paling penting.
    Sejarah membuktikan pentingnya masa anak-anak.
    1. Merry Slessor (7 tahun) = Penginjil ke Afrika
    2. Issac Watts (9 tahun) = Penulis lagu-lagu terkenal
    3. Cathrine Booth (6 tahun) = Pembangunan rohani
    4. Polycarpus (9 tahun) = Tokoh sejarah yang mati syahid
    5. Jonathan Edwards (7 tahun) = Ahli filsafat, Teolog
    6. Tokoh Alkitab: Musa, Daniel, Daud, Samuel, Obaja, Timotius, dll
    2. Pemegang Tanggung jawab PAK Anak.
    Siapa?
    • Keluarga = Pengaruh terbesar masalah: Keluarga abad 20 tidak mencerminkan rumah tangga Kristen
    • Sekolah = Situasi formal masalah: Guru-guru tidak dipersiapkan (positif dan negatif)
    • Gereja = harapan terakhir untuk kehidupan rohani masalah: Fasilitas & kemampuan terbatas: pendeta & majelis yaitu tidak memahami anak.
    Kapan anak diterima dalam pelayanan gereja ?

    3. Tujuan PAK Anak
    Apa maksudnya ?
    "Mengenal Allah sebagai pencipta dan pemerintah seluruh alam semesta ini dan Yesus Kristus sebagai Penebus, Pemimpin dan penolong mereka"

    4. Dasar PAK Anak = Alkitab
    Mengapa ?

    • Alkitab adalah pusat pengajaran Kristen sumber kebenaran dan pengajaran moral
    • Alkitab adalah otoritas tertinggi bagi iman dan perbuatan
    • Sumber perintah untuk pengajaran (pendidikan) 2 Tim 3: 16, Ul.6, Mat. 28

    Bab II-PAK Anak dalam Perjanjian Lama

    BAB II

    PAK ANAK DALAM PERJANJIAN LAMA

    A. Latar belakang PL = Bangsa, Agama dan Budaya Yahudi

    1. Bangsa Yahudi
      Bangsa yang penuh misteri, kecil tapi kuat, sedikit tapi menyebar ke seluruh dunia menyebar tapi kemurniannya terjaga, kadang tidak bertanah air & tak punya raja, tapi selalu menojol dan memberi pengaruh kuat kepada dunia. Dianiaya, tapi bertahan bahkan berkelimpahan. Bangsa yang beridentitas kuat.
    2. Agama Yahudi
      Penganut agama Yudaisme, mementingkan akan ketaatan kepada Hukum Agama yang dijalankan dengan penuh ketekunan, kemurniannya dijaga dari generasi ke generasi berikutnya. Pengajarannya kuat dan memberi dasar yang teguh untuk setiap tingkah laku dan tindakan. Pengaplikasikan hukum agama sering dilakukan secara harafiah.
    3. Budaya Yahudi
      Yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatiannya pada pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang paling utama & terpenting dalam budaya Yahudi. Semua bidang budaya diarahkan untuk menjadi tempat untuk mereka mendidik generasi muda, yang kelak akan memberi pengaruh yang besar.
    Obyek utama dalam pendidikan mereka adalah mempelajari Hukum Torat

    B. Prinsip Pendidikan dalam Perjanjian Lama
    1. Prinsip-prinsip yang dipegang oleh bangsa Yahudi:

    • Seluruh kebenaran adalah kebenaran Allah
      Kej. 1:1 Segala sesuatu telah dijadikan oleh Allah untuk tujuan supaya manusia mengenal Allah dan berhubungan denganNya. Cara Allah menyatakan diri adalah dengan:
      Wahyu Umum: Supaya orang menyadari dan mengakui keberadaan Allah.
      melalui: Alam, sejarah, hati nurani manusia
      Wahyu Khusus: Supaya manusia menerima keselamatan dari Allah. Allah berinkarnasi menjadi manusia.
      melalui: Yesus Kristus dan Alkitab
      Menurut konsep Yahudi tidak ada perbedaan nilai antara duniawi & rohani, semuanya ada dalam wilayah Tuhan. Itu sebabnya orang Yahudi percaya bahwa "seluruh hidup adalah suci"
    • Pendidikan berpusatkan pada Allah.
      Fokus utama dalam pendidikan Yahudi adalah: Yehova (Hab. 2: 10 kegagalan campur tangan Allah: kegagalan bangsa.) Bagi anak Yahudi tidak ada buku lain yang mereka memiliki keharusan untuk dipelajari selain Alkitab (torat) untuk menjadi pegangan & pelajaran tentang Allah dan karyaNya
    • Pendidikan adalah kegiatan utama dan diintergrasikan dalam kehidupan sehari-hari.
      Kitab Talmud:
      Kalau ingin menghancurkan bangsa Yahudi, kita harus membinasakan guru-guruNya.
      Bangsa Yahudi adalah bangsa pertama yg memiliki sistem pendidikan Nasional (Ul. 6: 4-9)
      Pendidikan mereka tidak hanya secara teori, tetapi menjadi kegiatan sehari-hari dalam cara hidup dan keagamaannya. Contoh: Kitab Imamat: mengajarkan semua tata cara hidup dan beragama
    2. Tempat pendidikan anak bangsa Yahudi
    Di rumah.
    Pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Dimulai berpangkal dari peranan seorang ibu Yahudi. Tugas kewajiban ibu adalah untuk menjaga kelangsungan hidup rumah tangga yg juga terkait erat sebagai tugas rohani mendidik anak-anaknya. Jauh-jauh hari sebelum anak berhubungan dgn dunia luar, anak terlebih dahulu mendapat pendidikan dari ibunya sehingga sesudah menginjak usia remaja/pemuda ia sudah mempunyai dasar yg benar.
    Contoh: Melalui cerita-cerita sejarah bangsa dan hari-hari peringatan/besar

    Sikap PL terhadap anak-anak pada umumnya :

    1. Keluarga PL (Yahudi) menyukai keluarga besar sebab anak dipandang sebagai karunia Allah, mempunyai anak banyak = diberkati Tuhan.
      Kej. 22: 2 ; Maz. 127: 3-4 ; 128: 3 ; Yes. 8: 18
    2. Anak laki-laki lebih dewasa/diharapkan
      Kej. 15: 2; 30 ; 1 Sam. 1L 11, 20
    3. Anak sulung harus dipersembahan sebagai milik Allah
      Bil. 3: 40-51
    4. Kedukaan yang besar dialami oleh keluarga yang tidak punya anak.
      Kej. 30: 1; 1 Sam 1: 3-17; 2 Sam. 12: 14-25; Maz. 113: 9; Luk. 1: 24-25
    5. Pengajaran, Bimbingan dan kasih sayang harus diberikan pada anak-anak
      melalui: Kegiatan sehari-hari ; Makan malam; Mendapat guru privat
      Ul. 4: 9-10 ; Maz. 78: 4-6 ; Ams. 4: 3-4
    6. Anak merupakan tanggung jawab untuk bekerja
      Ams. 6: 9 -11; 6: 20 ; 13: 1
    7. Anak-anak Abraham (keturunan) disunat dan diberi nama pada hari ke-8
      (Kej. 17: 12; 21: 4)
    8. Sering ada peng "anak mas" an (Kej. 25: 28)
    9. Istilah "anak" dalam bahasa Ibrani
    10. Anak-anak ikut hadir dalam upacara-upacara ibadah
      Yos. 8: 35 ; 2 Taw. 20: 13 ; Ezr. 8: 21 ; Neh. 12: 43
      Prinsip Pengajaran/Pendidikan Anak menurut Ulangan 6: 4-9
      Ulangan 6: 1-9: Menjadi pusat pengajaran pendidikan agama Kristen kitab-kitab lain yang membahas pendidikan bersumber dari kitab Ulangan ini.

    Ayat 4: Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa !
    Ayat ini disebut "Shema" = pengakuan iman orang Yahudi (agama Yudaisme) yang artinya "Dengarlah"

    1. Yesus menyebut ayat ini sebagai hukum yang pertama - prinsip iman dan ketaatan
    2. Memberikan konsep Allah yang paling akurat, jelas dan pendek
    3. Tuhan adalah unik, lain dengan yang lain. Dia Allah yang hidup benar dan sempurna.
    4. Proklamasi akan keesaan Allah yang mengalahkan semua konsep agama "Politeisme" dari negara atau bangsa "tetangga Tuhan adalah satu" nya. Tidak ada Allah yang lain, hanya satu nama Allah. Konsep ini dipakai oleh agama lain untuk menyerang "Allah Tritunggal". Istilah "esa" (Hb. Ehad) adalah satu kesatuan dari Allah "Elohim: (Istilah ini juga untuk menyebut kesatuan Adam >< Hawa.
    5. Kepercayaan monoteisme memberi keamanan karena Allah yang satu itu mempunyai integritas dan standar yang satu.
    6. Ayat 4 ini bersamaan dengan ayat 5 diucapkan sedikitnya 2 x sehari oleh orang Yahudi dewasa laki-laki.
    7. Ayat ini diucapkan bersamaan dengan Ula. 11: 13-21, Bil. 15: 37-41

    Ayat 5: Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

    1. Kasih harus menjadi motif setiap hubungan manusia dengan Tuhan.
    2. Kasih disebutkan pertama karena: di situ letaknya pikiran, emosi dan kehendak manusia
    3. Tugas yang Tuhan bebankan untuk manusia lakukan: kasihilah Allah Tuhanmu.
      Musa mengajarkan Israel untuk takut.
    4. Mengasihi Tuhan artinya: Memilih Dia untuk suatu hubungan intim dengan senang hati mentaati perintah-perintahNya.
    5. Mengasihi dengan hati yang tulus, bukan hanya di mulut tapi juga dalam tindakan.
    6. Mengasihi dengan seluruh kekuatan, memiliki semuanya.
    7. Mengasihi dengan kasih yang terbaik, tidak ada yang melebihi kasih kita kepada Dia, sehingga kita takluk kepada Dia.
    8. Mengasihi dengan seluruh akal budi/pengertian, karena kita kenal Dia maka kita mengasihi dan mentaati perintahNya.
    9. Dengan semua kasih kita, menguasai hidup kita.

    Ayat 6 : Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan

    Ayat 7: Haruslah engaku mengajarkan berulang-ulang "kepada anak" mu, membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau bangun.

    1. Mereka yang mengasihi Allah, mengasihi FirmanNya dan melakukannya dengan meditasi
    2. Bertanggungjawab untuk merenungkannya dan menyimpannya dalam hati supaya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
    3. Orang tua mempunyai tugas untuk mengajarkan Firmannya kepada Anak-anak dengan didikan harus dimulai dari dini (kecil)
    4. Pengajaran moral akan lebih berhasil kalau dilaksanakan tidak dalam situasi sekolah resmi, tapi dalam setiap tindakan sehari-hari.
    5. Pengulangan adalah salah satu metode supaya Firman itu tidak lepas dari ingatan.
    6. Menggunakan setiap kesempatan di mana pun berada untuk memberi pendidikan kepada anak.
    7. Pendidikan: praktikal artinya praktis dilakukan bersama-sama dengan semua kegiatan sehari-hari.
    8. Ayat 7 dipakai sebagai fondasi kurikulum pendidikan Kristen.

    Ayat 8-9 : Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang dahimu. - dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

    1. Tulisan hukum-hukum belum menjadi milik umum, namun demikian, Allah menghendaki mereka melakukannya, supaya terbiasa bergaul dengan hukum Allah.
    2. Orang Yahudi mengerti perintah ini dan melakukannya secara harafiah.
    3. Mereka mengenal tiga hal tanda-tanda untuk mengingat hukum Allah:
      • Zizth (Bil. 15: 37-41) dipakai/dipasang pada ujung jubah Iman.
      • Mezna (Ulangan) kotak kecil yang berisi (Ul. 6: 4-9) diletakkan di sebelah kanan pintu.
      • Tephillin - 2 kotak kecil berbentuk kubus: masing-masing kertas perkamen yang ditulis dengan tangan secara khusus 4 ayat " hal 13: 1-10, hal. 13: 11-16, Ul. 6: 41, 11: 13-21 satu diikatkan di tangan kiri dan satu di dahi. Tanda-tanda ini dipakai pada saat sembahyang di luar hari Sabbath. Tanda- tanda ini sangat indah sebagai peringatan akan kehadiran Allah di rumah dan akhirmya dipraktekkan untuk mengusir setan.
      • Tanda-tanda simbolik ini adalah supaya penekanan pemahaman ayat itu menjadi nyata sehingga pengajaran itu akan berlangsung terus-menerus.

    Interprestasi/Aplikasi:

    1. Orang tua melaksanakan perintah Tuhan ini akan menjadi contoh (suri teladan) bagi anak-anak berikutnya.
    2. Nilai-nilai sikap dan tingkah laku orang tua yang dibentuk dari Firman Tuhan itu, akan diperlukan oleh anak untuk menolong mereka merasakan bahwa Tuhan itu nyata dan hadir bersama-sama dalam kehidupan nyata sehari-hari secara alamiah.
    3. Awak bertumbuh dalam keluarga (ortu) yang takut akan Tuhan, di dalam kaum beriman
    4. Pendekatan yang paling sukses, sehingga Firman itu membimbing kehidupan sehari-hari mereka
    5. Pendidikan berpusatkan di rumah dan menjadi tugas orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak.
    6. Pendidikan adakalanya disertai dengan disiplin dan hukuman badan.

    Aplikasi

    1. Gereja & sekolah tidak seharusnya menjadi pelarian tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak.
    2. Kunci pendidikan agama Kristen, mengajarkan anak bagaimana mengasihi Tuhan.
    3. Menggunakan kejadian hidup sehari-hari untuk mengajarkan memperkenalkan Allah pada anak-anak.
    4. Tuhan tidak hanya dikenal anak lewat acara/urusan-urusan gereja.
    5. Masing-masing anggota tubuh Kristus bisa menjadi orang tua rohani untuk anak-anak di dalam gereja.

    PRINSIP PENDIDIKAN Menurut AMSAL 1-7

    A. Pendahuluan/Pengantar.

    1. Kitab Amsal berisi banyak nasehat-nasehat/wejangan-wejangan hikmat dari orang-orang bujak, orang-orang berpengetahuan. Di dalam bahasa Ibrani kata pengetahuan mempunyai asosiasi kuat akan:
      * pengenalan akan Allah dan manusia & kehidupan yang bijaksana
    2. Dalam kitab Amsal, sering disinggung hubungan antara:
      Guru - murid
      "anakku" sebagai panggilan akrab u/murid, orang yang diajar.
      Ayah - anak

    B. Amsal 1-7

    1. Kunci kata Amsal adalah: "Takut akan Tuhan"
      "Takut akan Tuhan artinya: hormat dan segan akan kebesaran dan keagungan Tuhan karena HikmatNya.
    2. "Hikmat" sering dipersonifikasikan.
    3. Tradisi lisan adalah cara mendidik anak/murid adalah dengan menuturkan kata-kata hikmat belum ada sekolah formal
    4. Metode yang dipakai: dengan mengulang-ulang supaya diingat.
    5. Kontras antara "Jalan orang benar >< orang fasik" menjadi tema hikmat
    6. Tujuan Himat: Hidup bahagia & berkelimpahan
    7. Hal-hal yang diajarkan oleh hikmat Salomo: (Aplikasi)
       -Bijaksana -Keadilan -Kemurahan
       -Hidup benar -Kebenaran -Kebaikan
       -Berpengetahuan -Kehormatan -Sukacita
       -Sukses -Kerendahan hati -Berpengharapan
       -Penguasaan diri -Kesucian -Persahabatan
       -Kesetiaan -Pemberian Semangat -Ketenangan
       -Ketaatan -Keramahtamahan -Mau belajar
       -Kekayaan	 -Kedamaian
       -Kejujuran -Kasih
      

    PRINSIP PENDIDIKAN Menurut MAZMUR 78

    A. Pendahuluan/Pengantar

    1. Mazmur 78 adalah Mazmur sejarah
      Judul: Pelajaran dari Sejarah, lebih cocok untuk diberi judul: "Tangan Tuhan dalam Sejarah".
    2. Tema Mazmur 78 ini:
      Pelajaran sejarah yang orang-orang Israel yang setia harus ajarkan kepada anak-anak mereka.
    3. Peribahasa: "Bangsa yang tidak menghargai pahlawan adalah negara yang tidak ..."
      "Pelajaran terbesar dari Sejarah: Manusia tidak belajar dari sejarah."

    B. Ayat 1-8

    1. Asaf memanggil umat Allah untuk mendengarkan pengajaran. (menarik perhatian) (sebagai nabi).
    2. Pengajaran: perbuatan Allah, kuasa Allah & KeajaibanNya
    3. Disampaikan melalui: perumpamaan-perumpamaan & tradisi yang diturunkan dari generasi yang turun temurun & dalam tradisi lisan.
    4. Pengajaran seperti teka-teki, bukan karena sulit tapi harus diperhatikan dengan seksama/teliti. "Iman" datang dari pendengaran dan harus didengarkan dengan teliti
    5. Kegagalan/Kesuksesan bangsa bukan karena peralatan perang, tapi karena ketidaktaatan baik individu maupun kelompok.
    6. Bangsa Israel, tidak pernah mau belajar dari sejarah selalu tidak taat, memberontak & melupakan.
    7. Tuhan marah karena Bangsa Israel kurang iman; Tuhan mendatangkan bencana-bencana untuk membuat orang Israel sadar, teringat & mencari Tuhan; tetapi Israel tetap tidak taat, & Tuhan selalu/tetap sabar & mengampuni.
    8. Tuhan selalu dilukiskan dengan gaya bahasa personifikasi
      • "Ia bangun dari tidur.
      • "Ia bangkit untuk menolong Israel
      • "Ia memimpin umatNya

    KESIMPULAN/PELAJARAN

    1. Mazmur 78: Mazmur yang panjang yang berisi tradisi/sejarah Israel yang diturunkan dari generasi tua ke generasi muda.
    2. Menceritakan tentang hubungan Allah dengan Israel. Dari Keluaran & Jaman Daud
    3. Walaupun Israel selalu memberontak & tidak taat, Allah selalu setia.
    4. Urut-urutan kejadian tidak sesuai dengan Kejadian sebenarnya.
    5. Ditulis sebelum Babilonia datang & menghancurkan kerajaan Daud.

    APLIKASI

    1. Pelajaran/Pendidikan perlu diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain.
    2. Tujuan: Supaya generasi muda tidak melakukan kesalahan yang sama.
    3. Pendidikan harus dilakukan berulang-ulang, diceritakan berulang-ulang
    4. Tuhan hadir dalam sejarah. Ia bukan seperti ajaran "Deisme" Tuhan mencipta, Tuhan memelihara. Tuhan ikut campur dengan apa yang terjadi di dunia.

    Bab IV-PAK Remaja/pemuda Menurut Surat-surat Paulus dan Surat-surat Kiriman yang Lainnya

    BAB IV
    PAK Remaja/ Pemuda Menurut
    Surat-surat Paulus & Surat-surat Kiriman yang Lainnya

    A. Latar belakang

    1. Surat-surat Rasul Paulus
      • Surat-surat Doktrinal Keselamatan = Roma, Galatia, Korintus
      • Surat Penggembalaan = 1 & 2 Timotius dan Titus, Filemon
      • Surat-surat Penjara = Kolose, Efesus, Filipi dan Filemon
      • Surat akhir jaman = 1 & 2 Tesalonika
    2. Surat-surat atau Gereja
      • Penderitaan = Yakobus: Ibrani: 1 Petrus
      • Ajaran palsu = 2 Petrus: Yudas; 1, 2 dan 3 Yohanes
      • Akhir jaman = Wahyu

    B. Tujuan Pendidikan Kristen menurut surat-surat Paulus "kedewaan iman"

    1. Arti dewasa
      • Hubungan pribadi dengan Allah
      • Kehidupan yang suci
      • Memahami pengajaran yang benar
      The + Logos:
      Pengajaran yang kental
      Pengajaran yang benar
      Pengajaran yang seimbang
      Menghasilkan pelayanan yang beres (benar/ sehat)
    2. Bagaimana mengukur kedewasaan ?
      • Perubahan hidup karena iman (tingkah laku lahiriah)
      • Perubahan cara berpikir, bersikap, bertindak

    C. Uraian masing-masing Alkitab

    1. Roma & Galatia : penekanan : arti dan pengertian keselamatan Roma 10: 8 : penguatan doktrin karena pengajaran yang dikacaukan
    2. Korintus 1 & 2 Pengajaran yang kuat adalah pokok utama pelayanan dan karunia di dasarkan pada kasih
    3. Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon :
      • Keselamatan (dasar) kasih karunia
      • Perbuatan baik (bukti)
      • Melengkapi manusia baru untuk kesempurnaan dalam kedewasaan (surat-surat penjara).
    4. 1 & 2 Tesalonika
      Hati-hati dengan ajaran sesat = Praktek hidup dlm. ketekunan & penantian Perjanjian Allah.
    5. 1 & 2 Timotius dan Titus à surat penggembalaan
      Menasehati pemuda-pemuda untuk dilatih, dibimbing, dipercayai menjadi pemimpin masa depan.
      Menurut surat-surat lain :
      Penekanan : Pengajaran yang juga ditekanan oleh Paulus
      Pelayanan praktis sebagai cara hidup orang Kristen yang benar.
    6. Ibrani
      kata kunci = Disiplin kalau perlu hukuman
    7. Yakobus
      Penekanan : Pelayanan praktis
      Hasil pendidikan berdampak pada hal-hal yang nyata khususnya dalam pengendalian lidah.
    8. Petrus 1 & 2
      Penekanan : pemberiansemangat karena penderitaan keseimbangan antara teori & praktek ajaran sesat. (2 Petrus 3: 18 "Bendera para pendidik")
    9. Yohanes, Yudas, Wahyu
      Yohanes : Penghibur
      Pengajaran sesat, bahaya adalah pengetahuan penting
      Yudas : Fondasi kuat, pencobaan akan dimenangkan
      Wahyu : Pentingnya wahyu tertulis untuk gereja yang akan datang konstasi negatif untuk pengajar-pengajar yang aliran sesat.

    Bab V-PAK dalam Perjanjian Baru

    BAB V
    PAK Dalam Perjanjian Baru

    A. Latar Belakang Perjanjian Baru

    1. Agama Yudaisme/ Yahudi
      • Pengajaran hukum Taurat : Ketaatan akan Hukum
      • Melakukan tradisi Yahudi : Merayakan hari-hari raya Yahudi tradisi sunat, dll.
    2. Budaya Yunani
      • Pengajaran hikmat manusia & filsafat Yunani
      • Kepercayaan kepada banyak dewa-dewi
    3. Pemerintah Romawi
      • Penyembahan kepada Kaisar
      • Tuduhan-tuduhan terhadap orang Kristen

    B. Sistem Pendidikan Perjanjian Baru

    1. Latar Belakang Yahudi
      • Dibawah umur 5 th. à Ibu menjadi pendidik utama
      • Pendidikan formal diberikan di luar rumah :
        • di rumah gurunya : dari pagi sampai pentang duduk bersila di kaki guru (Kis. 22: 3)
        • di sinagoge : oleh seorang "Hazzan", pemimpin sinagoge yang mengajar tentang kitab-kitab gulungan
        • di Bait Allah dgn : para ahli Taurat untuk belajar berdebat & berdiskusi, khususnya untuk mereka yang sudah dewasa, contoh : waktu Tuhan Yesus umur 12 th.
      • Metode Mengajar
        • Anak-anak/ murid-murid belajar bersama-sama, dari anak kecil sampai remaja.
        • Anak kecil : menghafal. Anak lebih besar menbaca imamat suasana kelas sangat ribut tetapi mereka terbiasa
    2. Sistem pendidikan sekolah Romawi & Yunani
      • Sekolah bukan suatu keharusan tetapi sangat populer.
      • Sekolah dijalankan oleh guru-gurunya, mereka pengembara, berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
      • Anak laki-laki bersekolah mulai umur 6-8 th.
      • Media mengajar : Bahasa Yunani
      • Pelajaran yang diajarkan: musik, menulis & gymnastik (Khususnya musik harpa)
      • Sesudah umur 16 th. Anak laki-laki belajar sport
      • Wanita dididik oleh ibunya : membaca & menulis & menari. Jarang wanita mendapat pendidikan tinggi kalau ada biasanya karena mereka wanita simpanan orang-orang kaya yang ikut bersekolah karena guru yang datang ke rumah.
      • Kira-kira pada jaman Perjanjian Baru ada 30 sekolah, (30 M)
    3. Perbedaan dengan sistem pendidikan PB & PL
      PLPB
      Orang tua menjadi sumber utama, tidak ada istilah sibuk (kalau perlu nenek/ kakek ikut mendidik). -Orang tua tidak selalu menjadi sumber, apalahi untuk mengajarkan tradisi Yahudi, tidak semua orang tua Kristen berasal dari Keluarga Yahudi
      Sejarah bangsa Israel & tradisi Yahudi/ Taurat menjadi pokok pengajaran utama. Pelajaran, musik & gimnastik/sport menjadi bagian yang tidak terpisahkan
      Pendidikan terjadi dimana saja dari pengalaman hidup. Anak kebanyakan belajar di rumah guru kelas.
      Memilih guru karena kepribadian & karakter. Guru dipilih karena kemampuannya.

    C. Prinsip Pendidikan dalam Perjanjian Baru

    1. Mengajar adalah tindakan intervensi Allah
      Titus 2 : 11- 12 untuk mengalami proses pendidikan
      2 Tim 2 : 2 untuk meneruskan kepada orang lain
    2. Mengajar adalah perintah Allah = Matius 28 : 16-20
    3. Tujuan mengajar/ pendidikan = 2 Tim 3: 16 à mengkomunikasikan kebenaran
    4. Pendidikan harus diajarkan sejak dini = 2 Tim 3: 15; Markus 10: 13-16
    5. Pengajar-pengajar dituntut orang yang berkualitas (panggilan) = 1 Kor 12: 28
    6. Keterlibatan manusia seutuhnya = Markus 12: 30-31

    PAK REMAJA / PEMUDA MENURUT YESUS

    A. Latar Belakang Injil

    1. Kehidupan Kristus

    1. Dilahirkan dari keluarga tukang kayu
    2. Tergolong kelas menengah tetapi ada implikasi bahwa hidup keluarga tidak terlalu berkecukupan.
    3. Yusuf tidak disebut lagi setelah kelahiran Yesus, kemungkinan Yusuf mati waktu Yesus masih muda. Markus 6: 3 : "Anak Maria"
    4. Tidak mendapatkan pendidikan tinggi, tetapi pengertiannya tentang PL tidak diragukan. Lukas 2: 42 : perdebatan dengan para ahli taurat.
    2. Tuhan Yesus & tradisi Yahudi
    1. Tuhan Yesus taat dan menjadi seorang Yahudi yang baik
      • Belajar taurat
      • Merayakan hari-hari raya keagamaan khusus
    2. Tuhan Yesus tidak taat pada hukum Yahudi yang mematikan kasih dan aplikasi harafiah.

    B. Yesus Sebagai Guru Besar

    Yesus diingat/ dipuja orang karena : Penyembuh ; Pembuat Mujizat ; Guru

    1. Tujuan pengajaran Yesus = Yoh 10: 10 à memberikan hidup dan hidup yang berkelimpahan
    2. Yesus mengajar dengan kuasa (otoritas dari Allah) Kehadiaran kuasa Anak Allah mewarnai ke 4 injil = Matius 7 : 28-29
      • Prinsip pengajaran Yesus
        • memulai dimana murid berada (Yoh 3: 1-12)
        • sesuai dengan talenta masing-masing untuk dikembangkan (Mat. 25: 14-30)
        • memberikan pengajaran kepada hati manusia dari hati - semua bagian manusia diperbaharui
      • Metode
        • Cerita
        • Memberi tugas
        • Perumpamaan
        • Kotbah
        • Diskusi, tanya-jawab
        • Alat peraga
      • Teladan Yesus sebagai Guru
        • Yesus disebut guru : 43 x (Injil) ; Yesus disebut rabi : 14 x Mengajar adalah bisnis utama Yesus
        • Tahu materi yang diajarka
        • Tahu bagaimana cara mengajarkannya
        • Mengajar dengan integritas
        • Sistem permuridan Mark. 5: 3;Luk. 8:9 ; 10:24; 6:1)
        • Belajar =/= mendengar / bercerita
        • Pertanggungan jawab (Markus 6: 30)

    C. Amanat Agung Yesus (Matius 28 : 16-20)

    1. Mandat penginjilan dan pengajaran
      mengkomunikasikan Injil (kebenaran) untuk membuat murid
    2. Mandat ini diberikan kepada : - individu ; - orang-orang ; - gereja
    3. Penekanan pada keutuhan Kristus
    4. Isi amanat : Pergi Babtiskan & ajarkan
      perintah untuk tujuan : "menjadikan murid" = murid =/= pengikut
    D. Peranan Roh Kudus dalam Mengajar
    Yohanes 14: 26 :
    • Untuk mengiluminasi : mengajar
    • Untuk memberi pertobatan ; dan - Untuk melahirbarukan

    Bab XI-Abad 15-17

    BAB XI
    ABAD 15-17 (Reformasi)

    A. LATAR BELAKANG

    1. Renaissance (Kelahiran Kembali)

    Pd. Abad 14-16, di Eropa timbul suatu gerakan yang disebut sebagai gerakan "Renaissance" (Kelahiran Kembali) à kelahiran kebudayaan manusia.

    4 Penekanan dari gerakan ini :

    • Manusia menjadi pusat alam semesta bukan Tuhan (Theosentris >< Antroposentris)
    • Rasio menjadi satu-satunya alat untuk mengerti kebenaran. Karena sudah matang & bisa menguasai segala sesuatu
    • Dunia menjadi sasaran terakhir perjuangan manusia & alam semesta hanya menjadi tempat bermain manusia.
    • Konsep filsafat Yunani à Romawi kuno menjadi teladannya [No: 3& 4 = konsep Tuhan sudah terlalu tua , wahyu tidak diperlukan lagi]
      1. Gerakan ini menjadikan pengetahuan alam semesta menjadi puncak kejayaan. Banyak penemuan-penemuan baru yang berguna untuk perkembangan dunia pendidikan. [mis. Colombus Copervicus, Galileo, Johan Gutherberg.
      2. Salah satu hasil yang berguna untuk kekristenan : menuliskan Alkitab dalam bahasa daerah setempat sehingga bisa terjangkau oleh orang awam.
      3. Bangkitnya Scholastic movement yang mendorong orang-orang awam untuk belajar.
      4. Pengajaran Alkitab ditinggalkan, yang dipertahankan hanya pelajaran moralitas Yesus berbuat baik untuk dunia sekarang ini.

    2. Reformasi

    • Kebobrokan gereja mencapai puncaknya. Mereka yang terpelajar tergila-gila dengan kemajuan pikiran manusia, melupakan gereja. Mereka yang setia dengan gereja buta huruf.
    • Tapi gerakan kelahiran Baru memberi banyak kemajuanuntuk orang awam belajar (buta huruf), pendidikan menjadi hal yang utama. Buku Alkitab adalah buku utama yang mereka baca setelah mereka bisa membaca. Banyak hal yang mereka pelajari dari membaca Alkitab.
    • Budaya menulis juga menjadi semakin populer. Tulisan-tulisan Bapak gereja mulai diperbanyak disalin & dikumpulkan untuk dipelajari
    • Kesadaran karena mendapat banyak pengetahuan, mendorong banyak perjuangan terhadap ketidakadilan, Contohnya : korupsi yang terjadi secara besar-besaran di gereja & kebobrokan-kebobrokan lain. Gerakan Reformasi adalah respon terhadap keadaan abad pertengahan.

    B. GERAKAN REFORMASI

    1. Apakah Gerakan Reformasi ? Gerakan ini dimulai Th. 1517 yang dipelopori oleh Martin Luther yang memaku thesis (97) dipintu gereja Wittenberg, yang isinya adalah ajakan berdebat teologi tentang penjualan kartu pengampunan dosa & penipuan-penipuan yang lain.
    2. Bagaimana dimulai ? Martin Luther = merasa tidak mendapat kedamaian hati dari ibadah- ibadah/ upacara keagamaan & bukan dari kartu-kartu pengampunan yang dijual-belikan gereja tetapi dalam diri Kristus Yesus sendiri. Disinilah gerakan Reformasi mulai.
    3. Apa hasil dari Gerakan Reformasi :
      • Tokoh-tokoh reformasi seperti : Martin Luther, John Calvin; Ulrich Zwingli & Reformator- reformator lain mendesak para pemimpin masyarakat untuk mendirikan sekolah-sekolah untuk anak laki-laki & perempuan.
      • John Bugenhagen & Philip Melachton membuka sekolah umum dengan menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar.
      • John Cavin di Swiss membuka sekolah menengah yang dinamakan "Colleges" disini (Guru-guru Agama mendapat pendidikan khusus)
      • John knox memperjuangkan keharusan bersekolah selama 4 thn (SD)
      • Banyak penerjemahkan dilakukan, ke dalam bahasa-bahasa yang mereka ketahui sekarang mereka bisa membaca Alkitab sendiri.
      • PAK Anak dirumah-rumah mulai digalakkan lagi seperti pada jaman rasul-rasul anak-anak diajar membaca Alkitab.
      • Menemukan lagi seni berkotbah yang kembali kepada Alkitab, kepada kebenaran Allah, mulai terjadi dimana-mana kebangunan. Mereka mulai meneliti kembali Alkitab dengan semangat baru.
      • Gereja-gereja baru (protestan) mulai didirikan karena gereja Roma Katolik menolak Reformasi bahkan banyak orang dikucilkan dari gereja.
      • Gerakan yang sama akhirnya terjadi di Amerika.

    Bab XII-Abad 18-20 (sekarang) - A

    BAB XII
    ABAD 18-20 (sekarang)

    A. Latar Belakang

    1. Dengan berkembangnya sistem pendidikan pada masa Reformasi, timbul juga berbagai masalah, misalnya ada anggapan bahwa pendidikan agama adalah tanggung jawab gereja, sehingga sekolah-sekolah umum tidak terlalu menekankan agama lagi tetapi hanya pendidikan sekuler.

    2. Alasan : pendidikan umum adalah untuk semua orang; baik miskin/ kaya. Kristen/ non-kristen, karena mengajarkan, membaca, menuli s, berhitung. Sedangkan gereja diminta untuk mendidik anak-anak dalam : pertumbuhan rohani & mereka yang akan terlibat dalam pelayanan, khususnya misi, tapi sangat disayangkan gereja kekurangan dana sehingga orang tua harus mencari cara sendiri untuk mendidik anak-anaknya agama kristen (masa resesi).

    B. Sejarah berdirinya Sekolah Minggu

    Pada masa itulah timbul gerakan Sekolah Minggu yang dipelopori oleh Robert Raikes- dr. England th. 1780
    Robert Raikes :

    1. Lahir di : Gloucester (Inggris)
    2. Seorang redaktur Surat Kabar & Pekerja Sosial
    3. Tinggal di daerah perumahan miskin
    4. Karena kasihan melihat anak-anak terlantar itu, maka ia membuka sekolah pada hari minggu, ketika anak-anak tidak bekerja.
    5. Tujuan : untuk mendidik anak-anak tersebut dengan ketrampilan umum (membaca & menulis) & mendidik mereka dengan pendidikan kristen.
    6. Gereja tidak mendukung sampai pada tahun 1830 (50 th kemudian)
    7. Tetapi atas bantuan John Wesley dan Willam Fox gereja mulai terbuka
    8. Amerika juga mengadakan Sekolah Minggu mulai tahun 1785
    9. Mulai dikembangkan banyak materi-materi dan pertemuan-pertemuan
    10. Sekolah Minggu menjadi sekolah gereja à untuk umum

    Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - B

    BAB XIII
    ABAD 18-20 (sekarang)

    A. Latar Belakang

    1. Pada abad 19-20 pelayanan Sekolah Minggu untuk anak-anak mulai berkembang dengan sangat cepat. Selain kuantitas juga kwalitas. Banyak diadakan konfrensi-konfrensi untuk memperbaiki kurikulum dan penyeragamaan. Juga pelayanan anak-anak mulai berkembang dalam banyak bentuk.

    2. Namun demikian perkembangan Sekolah Minggu ini tidak selamanya berjalan mulus. Pada abad 20 terjadi peristiwa tragis dalam dunia PAK, yaitu dengan masuknya Teologi Liberal ke dalam Sistem pendidikan kristen yang dibawa oleh John Deweg.

    B. PAK Abad 20

    1. Pengaruh liberalisme dalam pendidikan

    • Aliran Injili percaya bahwa pengetahuan tentang Allah & firmannya harus menjadi prioritas PAK, tetapi kaum liberal menyangkal dan menganggap bahwa fokus PAK adalah mengembangkan pribadi anak sehingga kelak kemudian hari mereka dapat memberikan keterlibatan dalam masyarakat
    • Pendidikan secara akademik dan pikiran terbuka jadi yang penting adalah pengetahuan untuk mengembangkan pribadai secara penelitian pengetahuan umum sedangkan pengetahuan Allah & firmannya menjadi no.2
      Sejak saat itu terjadilah banyak perpecahan dalam gereja. Akibatnya : jumalh anggota gereja pada tahun 1960, Drastis turun, terutama di Eropa dan Amerika terutama gereja-gereja protestan, banyak gereja di jual karena tidak ada lagi pengungjung Sekolah Minggu mengalami penderitaan yang sama.
      (Akhirnya banyak trend yang timbul untuk "Home Schooling" diajar oleh orang tuanya sendiri dirumah dengan bahan pelajaran yang sama dengan sekolah biasa)

    2. Perkembangan pelayanan anak sekarang

    • Kemajuan Sekolah Minggu luar biasa pesatnya Sekolah Minggu tidak lagi anak-tiri, tetapi justru menjadi tangan kanan gereja dan bagian integral gereja
    • Sekolah Minggu tidak lagi untuk anak-anak miskin, tetapi semua lapisan masyarakat, lalu disusul Sekolah Minggu untuk dewasa.
    • Pelayanan Sekolah Minggu berkembang pesat, banyak pelayanan-pelayan (pembantu gereja) dididik untuk mengembangkan pelayanan Sekolah Minggu
    • Materi bisa dibagikan dan dijual sehingga bnyak pemantapan hasil dan arah pelayanan Sekolah Minggu menjadi terfokus. Sekolah Minggu bahkan menjadi pusat penginjilan gereja & sebagai bagian keluarga Allah.
    • Tapi keterlibatan orang tua masih dipertanyakan
    • Di Amerika dan beberapa tempat lain, tujuan semakin bergeser jauh: Sebagai penitipan anak ; kegiatan waktu kosong; mengembangkan ketrampilan

    Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - C

    BAB XIII
    ABAD 18-20 (sekarang)

    A. Sejarah Pelayanan Anak Sekolah Minggu di Indonesia

    Tidak ada catatan sejarah tentang bagaimana Sekolah Minggu di Indonesia di mulai tapi ada beberapa dugaan.

    1. Inisiatif pribadi, banyak dikumpulkan anak-anak disana sini & diajar. Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa anak-anak dikumpulkan dirumah-rumah tangga.

    2. Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian gereja bersama orang tuanya. Disamping itu kadang-kadang mereka mempunyai perkumpulan sendiri untuk anak-anak. Kemungkinan abad 17-18 terjadi di tempat-tempat di Indonesia.

    3. Pada waktu adab 19 pekerjaan Sekolah Minggu berkembang di Eropa dan Amerika. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah Zending-Zending

    4. Permulaan abad 20 Zending=Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak yang diterbitkan oleh para missionaris / Zending.

    5. Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang PGI) dibentuk "Seksi Sekolah Minggu sementara" 1953 - disahkan,
    Tugas :
    Menerbitkan kurikulum
    Pengkader guru Sekolah Minggu
    Inisiatif untuk menyelediki ilmu jiwa anak

    6. Sejak itu banyak penerbit & gereja ikut ambil alih pelayanan Anak à keterlibatan kaum awam
    Seperti :
    Buku-buku pedoman pelayanan anak (Gamdum Mas, YPII, SAAT, BPK, dll)
    Buku-buku cerita anak
    Buku-buku nyanyian anak & kaset
    Buku-buku penyelidikan tentang anak
    Buku-buku penuntun untuk guru
    Buku-buku pendidikan, dll.

    B. Pelayanan Sekolah Minggu di gereja lokal

    1. Peranan Sekolah Minggu di gereja lokal

    1. Sarana PI (Penginjilan)
      Baik untuk anak-anak maupun orang tua
    2. Sarana pendidikan Iman Kekristenan (Paulus)
      mengajarkan nilai-nilai kekristenan ( tahu apa yang mereka percaya)
    3. Sarana meneruskan sejarah perjuangan Pahlawan-pahlawan Iman à nilai-nilai yang diteruskan (Ibrani !!)
    4. Sarana Ibadah dan persekutuan untuk anak-anak seiman Saudara/ keluarga gereja dan persatuan
    5. Sarana pemuridan
      menjadikan mereka murid-murid Kristus
      melakukan kehendak Allah (PI; Hidup Suci; Missi Allah)
    2. Fasilitas Gereja untuk pelayanan Anak
    1. Kelas/ tempat pertemuan (Kursi, meja, tikar, dll)
    2. Alat-alat tulis/ peraga
    3. Buku-buku pedoman
    4. Alat-alat musik
    5. Perpustakaan
    6. Alat Administrasi (Absen / catatan hadir; Data anak (pribadi + orang tua);
      data / laporan kemajuan anak;
      data/ laporan anak-anak bermasalah/ ketrampilan/ prestasi khusus.
    3. Pengajar-pengajar Pelayanan Anak di Gereja lokal
    1. Pendeta + Istri
    2. Guru-guru yang dewasa yang dilatih secara khusus
    3. Guru-guru muda yang dilatih
    4. Guru-guru tamu untuk pengkaderan/ training
    5. Orang awam yang membantu
    6. Anak-anak remaja yang diperbantukan
    4. a. Program untuk pelayanan anak-anak di gereja lokal
    • Hari-hari khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
    • Kebaktian Minggu rutin
    • Kebaktian khusus (rekreasi, acara non rutin)
    • Pelajaran lain-lain (les pelajaran sekolah, konseling, PA, latihan menyanyi)
        b. Program untuk guru-guru Pelayanan Anak
    • Retreat
    • Seminar / training
    • Kelas Persiapan
    • Persekutuan Doa
    • Rekreasi
    • Rapat/ Pertemuan Guru
    • Latihan Guru
    • Kelas-kelas PA Guru
        c. Program Gereja untuk Anak
    • Kebaktian khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
    • Penyerahan Anak (Orang tua)
    • Kebaktian biasa / rutin (Pujian, kesaksian, dll)

    Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - D

    BAB XIII
    ABAD 18-20 (sekarang)

    A. Sejarah Pelayanan Anak Sekolah Minggu di Indonesia

    Tidak ada catatan sejarah tentang bagaimana Sekolah Minggu di Indonesia di mulai tapi ada beberapa dugaan.

    1. Inisiatif pribadi, banyak dikumpulkan anak-anak disana sini & diajar. Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa anak-anak dikumpulkan dirumah-rumah tangga.

    2. Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian gereja bersama orang tuanya. Disamping itu kadang-kadang mereka mempunyai perkumpulan sendiri untuk anak-anak. Kemungkinan abad 17-18 terjadi di tempat-tempat di Indonesia.

    3. Pada waktu adab 19 pekerjaan Sekolah Minggu berkembang di Eropa dan Amerika. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah Zending-Zending

    4. Permulaan abad 20 Zending=Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak yang diterbitkan oleh para missionaris / Zending.

    5. Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang PGI) dibentuk "Seksi Sekolah Minggu sementara" 1953 - disahkan,
    Tugas :
    Menerbitkan kurikulum
    Pengkader guru Sekolah Minggu
    Inisiatif untuk menyelediki ilmu jiwa anak

    6. Sejak itu banyak penerbit & gereja ikut ambil alih pelayanan Anak à keterlibatan kaum awam
    Seperti :
    Buku-buku pedoman pelayanan anak (Gamdum Mas, YPII, SAAT, BPK, dll)
    Buku-buku cerita anak
    Buku-buku nyanyian anak & kaset
    Buku-buku penyelidikan tentang anak
    Buku-buku penuntun untuk guru
    Buku-buku pendidikan, dll.

    B. Pelayanan Sekolah Minggu di gereja lokal

    1. Peranan Sekolah Minggu di gereja lokal

    1. Sarana PI (Penginjilan)
      Baik untuk anak-anak maupun orang tua
    2. Sarana pendidikan Iman Kekristenan (Paulus)
      mengajarkan nilai-nilai kekristenan ( tahu apa yang mereka percaya)
    3. Sarana meneruskan sejarah perjuangan Pahlawan-pahlawan Iman à nilai-nilai yang diteruskan (Ibrani !!)
    4. Sarana Ibadah dan persekutuan untuk anak-anak seiman Saudara/ keluarga gereja dan persatuan
    5. Sarana pemuridan
      menjadikan mereka murid-murid Kristus
      melakukan kehendak Allah (PI; Hidup Suci; Missi Allah)
    2. Fasilitas Gereja untuk pelayanan Anak
    1. Kelas/ tempat pertemuan (Kursi, meja, tikar, dll)
    2. Alat-alat tulis/ peraga
    3. Buku-buku pedoman
    4. Alat-alat musik
    5. Perpustakaan
    6. Alat Administrasi (Absen / catatan hadir; Data anak (pribadi + orang tua);
      data / laporan kemajuan anak;
      data/ laporan anak-anak bermasalah/ ketrampilan/ prestasi khusus.
    3. Pengajar-pengajar Pelayanan Anak di Gereja lokal
    1. Pendeta + Istri
    2. Guru-guru yang dewasa yang dilatih secara khusus
    3. Guru-guru muda yang dilatih
    4. Guru-guru tamu untuk pengkaderan/ training
    5. Orang awam yang membantu
    6. Anak-anak remaja yang diperbantukan
    4. a. Program untuk pelayanan anak-anak di gereja lokal
    • Hari-hari khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
    • Kebaktian Minggu rutin
    • Kebaktian khusus (rekreasi, acara non rutin)
    • Pelajaran lain-lain (les pelajaran sekolah, konseling, PA, latihan menyanyi)
        b. Program untuk guru-guru Pelayanan Anak
    • Retreat
    • Seminar / training
    • Kelas Persiapan
    • Persekutuan Doa
    • Rekreasi
    • Rapat/ Pertemuan Guru
    • Latihan Guru
    • Kelas-kelas PA Guru
        c. Program Gereja untuk Anak
    • Kebaktian khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
    • Penyerahan Anak (Orang tua)
    • Kebaktian biasa / rutin (Pujian, kesaksian, dll)

    Bab XV-Peranan Keluarga dalam Pendidikan Anak

    BAB XV
    PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK

    A. Latar Belakang

    Allah memulai sejarah keselamatan dengan

    1. Pertama membentuk keluarga
    2. Memilih sebuah keluarga
    3. Memanggil sebuah keluarga

    B. Tujuan Keluarga

    1. Mendapatkan keturunan & membersarkan anak
    2. Memberikan afeksi/ kasih sayang, dukungan & keakraban
    3. Mengembangkan kepribadian
    4. Menanamkan & mengajarkan kewajiban & tanggung jawab
    5. Mengajarkan & meneruskan adat istiadat nilai-nilai kebudayaan, nilai moral & agama

    C. Keluarga sebagai tempat untuk membangun Pribadi Kristen

    1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun pribadi Anak
    a. Unsur :

    1. Fisik (tidak bisa memilih ayah, ibu / siapa yang membentuk kita)
    2. Pikiran/ mental (penyakit, bentuk tubuh, dll)
    3. Temperamen
    4. Rohani
    b. Pengaruh lingkungan
    1. Alamiah [ contoh lahir dipantai, di gunung, iklim panas / dingin]
    2. Kebudayaan & tradisi
    3. Keluarga
    4. Pribadi yang lain
    2. Kebudayaan : Totalitas ideologi yang menjadi pandangan hidup seseorang/ suatu bangsa
    1. Ideologi
    2. Cara hidup
      Contoh : nilai disini berbeda dengan di negara lain: memberi nama; cara memandang; cara mengulurkan tangan
    3. Keluarga :
    1. Waktu paling banyak
    2. Pengaruh paling besar
    3. Menguasai metode paling utama
    4. Pengenalan sifat paling dalam (keterbukaan, sifat pembawaan)
    5. kemungkinan memonitor paling jujur dan terbuka.

    Source URL: https://pepak.sabda.org/online_books