Puji-pujian dapat dinyanyikan dengan atau tanpa iringan musik. Hal
ini memerlukan kreatifitas dan ketrampilan para guru menyanyikan
lagu pujian dalam berbagai variasi. Berikut ini ada beberapa
kreasi lagu pujian, antara lain:
Kreasi Tepuk Tangan
Tepuk tangan merupakan kreasi yang paling mudah dan sederhana,
dan tepuk tangan ini dapat menjadi musik yang berirama, sehingga
membuat suasana pujian menjadi semakin menarik dan semarak.
Tepuk tangan ini dapat divariasikan dalam hal keras lembutnya,
kecepatannya, iramanya dan jumlah ketukannya.
"Ceritanya menarik sekali!"
"Wah ... ceritanya benar-benar membosankan"
"Ehmm ... apa ya ceritanya tadi?"
"Ceritanya bagus sih ... tapi, maksudnya apa saya tidak tahu"
"Yaah .. kalau itu sih saya sudah tahu ceritanya ..."
Berbagai komentar anak di atas tentulah sudah tidak asing bagi para
guru Sekolah Minggu. Cerita, di satu sisi, dapat memikat perhatian
anak, tapi sebaliknya, cerita juga dapat menjauhkan perhatian anak
dari guru yang bercerita.
Seorang pembawa cerita yang baik dapat membawa anak-anak serasa
masuk ke dalam tempat dan suasana cerita yang sesungguhnya dan
dapat membuat karakter dalam cerita menjadi lebih hidup.
Ketrampilan guru menggunakan berbagai macam dan jenis suara,
menjadi penting karenanya. Ketrampilan membuka cerita dengan
menggunakan suara-suara memiliki daya tarik tersendiri, karena
biasanya, dengan segera anak akan memusatkan perhatian pada asal
suara tersebut muncul, siapa lagi kalau bukan pada si guru yang
akan memulai ceritanya.
Merasa diterima merupakan kebutuhan setiap orang, termasuk anak-anak Sekolah Minggu, baik anak baru maupun anak lama, karena hal tersebut akan membuatnya merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. Bila seorang anak baru telah merasa "diterima", niscaya dia akan menjadi anak yang setia datang ke Sekolah Minggu, bahkan juga akan mengajak jiwa-jiwa baru untuk datang ke Sekolah Minggu. Bagaimana membuat mereka merasa diterima? ... baca selengkapnya »
Bila Sekolah Minggu anda menyelenggarakan PEKAN ANAK, kemungkinan
besar akan ada banyak pengunjung "baru" yang datang ke Sekolah
Minggu anda. Pengunjung "baru" tersebut mungkin berasal dari warga
sekitar gereja yang tertarik dengan undangan anda, tetangga atau
sanak saudara para jemaat, teman-teman sekolah anak Sekolah Minggu,
atau mungkin anak-anak yang telah lama undur dari Sekolah Minggu.
Para pengunjung ini biasanya anak-anak yang didampingi para orangtua
mereka.
Besar kemungkinan anak akan memberi respons terhadap pemberitaan
Firman Tuhan saat mengikuti Bible Camp. Untuk itu para guru yang
bertugas/konselor harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dalam
memberikan bimbingan lebih lanjut secara pribadi kepada anak
tersebut.
Kita semua sebagai guru Sekolah Minggu tentunya sepakat bahwa
Alkitab perlu dan harus diajarkan pada anak-anak. Namun demikian
kita juga menyadari bahwa ini tidak mudah. Sebagai guru-guru SM kita
harus tahu bagaimana "menerjemahkan" gaya bahasa Alkitab yang ditulis
untuk orang dewasa itu menjadi bahasa yang mudah dimengerti dan
dicerna oleh anak-anak.
Salah satu hal yang sering diperdebatkan oleh para guru Sekolah
Minggu adalah: bagian Alkitab mana saja yang "cocok" untuk diajarkan
pada anak-anak dan bagian mana yang belum cocok.