Berisi berbagai tulisan yang membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengajaran iman Kristen dan praktek hidup baru dalam Kristus bagi anak-anak.
Naaman
http://gardenofpraise.com/bibl18s.htm (Garden of Praise)
RINGKASAN CERITA
Naaman adalah tentara yang hebat, tetapi dia terkena penyakit kulit yang dikenal sebagai penyakit kusta.
Seorang gadis Israel yang diambil sebagai budak melayani istri Naaman.
Raja yang mengepalai Naaman mengirimkan surat dan meminta kepada raja Israel untuk menyembuhkan Naaman. Raja Israel gusar karena dia tahu dia tidak memiliki kuasa seperti itu.
Naaman diminta untuk menemui Elisa, seorang abdi Allah. Elisa menyuruh Naaman mandi sebanyak tujuh kali di sungai Yordan. Naaman marah karena dia menyangka tidak akan sembuh dengan cara seperti ini. Dia mengira Elisa akan mengayunkan tangannya di atas Naaman dan menyembuhkannya. Dia juga mengira sungai-sungai di negaranya lebih baik daripada Sungai Yordan. Akan tetapi, dia memutuskan untuk menaatinya. Dia menyelam satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh kali. Setelah menaati apa yang dikatakan Elisa kepadanya, penyakit kustanya hilang.
Gadis Kecil Pelayan Naaman
http://www.biblebb.com/files/KSS/kss-naamanservant.htm (Bible Bulletin Board)
Gadis Kecil yang Menjadi Berkat (2 Raja-raja 5:2-19)
Walaupun Allah telah memilih keturunan-keturunan Abraham untuk menjadi berkat bagi dunia yang telah jatuh (Kejadian 21:18), khususnya untuk menyatakan kepada mereka kebesaran Allah yang Hidup, orang-orang Yahudi tidak pernah menggenapi mandat mereka. Larangan dari Allah kepada umat Yahudi untuk memisahkan diri dari kenajisan dunia berkembang menjadi penyekatan antara umat Yahudi dan semua yang bukan Yahudi. Pada masa Perjanjian Baru, jika seorang Yahudi bergaul dengan non-Yahudi atau memasuki rumahnya, hal tersebut dianggap najis (Kisah 10:28). Sikap yang tidak ramah ini tampak juga dalam Kitab Yunus di Perjanjian Lama. Ketika Allah memerintahkan Yunus untuk pergi ke Niniwe dan menyampaikan pesan pertobatan kepada orang Asyur, dia tidak mau pergi. Bahkan, dia tidak taat dan menaiki kapal yang menuju Tarsis, tujuan terjauh dari Niniwe. Dia menolak memberitakan keselamatan untuk para penyembah berhala (Yohanes 1:2, 3). Akan tetapi, walaupun perasaan itu sudah lazim di antara orang-orang Yahudi, Alkitab juga memberikan kita beberapa contoh dari orang-orang Yahudi yang memperlakukan orang-orang yang tidak percaya dengan cara berbeda. Contohnya, Yusuf dan Daniel menghormati dan melayani tuan-tuan mereka dengan setia di tengah-tengah perhambaan mereka. Selain itu, mereka juga mempersaksikan iman mereka kepada Allah yang Benar. Dalam 2 Raja-raja kita memiliki contoh tentang seorang Yahudi yang diperbudak di tanah asing, tetapi dia justru menunjukkan kesetiaan serta belas kasihan kepada tuannya dengan mempersaksikan imannya kepada mereka: gadis kecil pelayan Naaman.
Tuhan Allah Kita yang Kudus
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa," Jimi dan Yuli menyanyi sekeras mungkin. Mereka bermain gereja-gerejaan di tangga menuju teras rumah. Jimi bermain sebagai pendetanya.
"Saya akan mengatakan kepada Anda mengapa Allah itu kudus," kata Jimi yang mulai berpura-pura menjadi pendeta kepada Yuli, tetapi dia tidak tahu bagaimana melanjutkannya. Jadi dia masuk ke rumah menemui ibunya.
"Bu, kudus itu apa?" tanyanya.
"Allah itu kudus," kata ibunya. "Artinya, Allah tidak berdosa. Allah tidak pernah melakukan kesalahan apa pun. Segala sesuatu yang dilakukan Allah itu benar."
Mengasihi Allah dengan Segenap Hati
Mengasihi Allah dengan Segenap Hati
Injil Matius 28:19 memuat Amanat Agung Tuhan Yesus bagi gereja. Ada tiga tugas penting gereja Tuhan: penginjilan, pemuridan, dan pengajaran. Orang Kristen harus memberitakan Injil kepada semua kaum, mengajarkan apa yang diajarkan Yesus, dan membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Amanat Agung
Ayat Kunci: Matius 24:14
Pemuridan Anak dalam Pelayanan Liburan Kenaikan Kelas
http://whymissionaries.wordpress.com/2009/07/14 (KidTrek  Walking with kids through life...)
Hari libur kenaikan kelas merupakan waktu utama untuk melibatkan dan membentuk anak-anak dalam gereja lokal. Hari libur merupakan kesempatan bagi Anda untuk mengajarkan mereka keahlian-keahlian yang sulit diajarkan dalam 1 atau 2 jam pertemuan. Menurut pengalaman saya, anak-anak yang dilibatkan dalam pelayanan gereja pada hari libur akan merasa menjadi bagian dari gereja lebih dari mereka yang tidak terlibat -- saya akan menjelaskannya lebih banyak lagi di bawah ini.
Memuridkan Anak Untuk Bermisi
Apakah strategi misi di gereja Anda juga melibatkan anak-anak? Gerry Dueck, Jill Harris, dan Kim Butts menantang kita melalui artikel di bawah ini untuk melibatkan anak-anak secara strategis dalam pelayanan misi yang kita lakukan, termasuk di antaranya dengan mengajak mereka mendoakan pelayanan misi.
Sebagian besar dari kita yang memikirkan visi jangka panjang harus sepenuhnya menyadari bahwa anak-anak generasi ini merupakan calon- calon potensial untuk menjadi pendoa dan pelaku pelayanan misi pada generasi yang akan datang. Berikut ini adalah beberapa hal yang disarankan bagi mereka yang terlibat dalam merencanakan strategi gereja untuk pelayanan misi.
Mengapa Memuridkan Anak-Anak?
http://discipleshipideas.com/files/sp07discideasp78.pdf (Discipleship)
Bagaimana Mengajarkan Alkitab Kepada Anak Prasekolah
Untuk menanamkan iman kepada Allah, pengetahuan tentang Injil, dan kekuatan untuk melakukan yang benar kepada anak-anak kita, kita perlu mengajarkan cerita Alkitab kepada anak-anak sejak usia prasekolah. Namun demikian, tidaklah mudah bagi mereka untuk mengerti kisah Alkitab, maka cobalah ide-ide berikut ini untuk menolong mereka belajar dengan lebih baik:
Pemuridan Bayi
Pada tahun pertama kehidupan anak-anak, mereka diberi tugas oleh Allah untuk mengembangkan rasa percaya mereka kepada orang lain. Akan tetapi, tebaklah pelayanan gereja apakah yang sering mengganti-ganti pelayannya? Pelayanan gereja apakah yang setiap minggunya selalu dilayani oleh orang-orang yang berbeda yang "meluangkan waktu mereka" secara bergantian? Jawabannya adalah pelayanan di kelas bayi. Bagaimana anak-anak akan dapat belajar membentuk kepercayaan dalam gereja jika setiap minggu orang-orang yang melayani mereka selalu berganti-gantian?
