Skip to main content

Berisi berbagai tulisan yang membahas tentang peranan dan tugas pendidik / guru serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pendidik / guru.

Mengasihi Firman Tuhan (III)

Shalom,

Minggu lalu, kita telah membahas pribadi Tuhan Yesus sebagai Firman dan bagaimana kita mengasihi Firman itu. Memperkenalkan firman Tuhan kepada anak-anak dan mengajarkan kepada mereka untuk mengasihi firman Tuhan merupakan dasar dalam mendidik mereka. Harapan kami, kiranya melalui sajian e-BinaAnak minggu ini, Anda mendapatkan paradigma baru dalam mendidik anak untuk mengasihi firman Tuhan.

Belajar dari Kesetiaan Allah

Kesetiaan Allah merupakan tema umum di dalam Alkitab. Kesetiaan begitu menyatu dengan karakter-Nya, sehingga sering diidentikkan dengan kasih-Nya. Sesungguhnya, seperti yang dikatakan Alkitab bahwa Allah adalah kasih, demikian juga Alkitab menyatakan bahwa Allah tidak dapat mengingkari kesetiaan-Nya.

Kegiatan

Apa maksudnya ketika kita menyatakan bahwa Allah itu setia? Berikut ini ada beberapa kata yang berasal dari kamus sinonim untuk membantu kita memahami betapa besarnya kesetiaan Allah:

Pertumbuhan Jumlah Anak

Pertumbuhan Jumlah Anak

Perkembangan sekolah minggu yang tampak jelas terlihat pada pertumbuhan jumlah anak. Meskipun pertumbuhan rohani penting, tetapi jumlah anak juga memengaruhi kemajuan sekolah minggu itu sendiri. Jika sekolah minggu mengalami pertumbuhan jumlah anak, tentu saja hal ini akan menyenangkan hati Yesus. Semakin banyak anak yang mendengarkan firman Tuhan, semakin banyak anak yang memunyai kerajaan surga (Matius 19:14).

Prinsip Utama Mendisiplin Murid dalam Kelas

Judul Buku
100 Ide Efektif untuk Menerapkan Disiplin pada Anak Didik
Pengarang
Sharon R. Berry, Ph.D.
Halaman
9 -- 11
Penerbit
Gloria Graffa
Kota
Yogyakarta
Tahun
2004
Salah satu cara membentuk tingkah laku yang baik adalah dengan menerapkan disiplin. Berikut beberapa prinsip dasar sebagai awal untuk membentuk anak-anak yang berkelakuan baik, dimulai dari inisiatif sang pendidik terlebih dahulu. Jalinlah hubungan kepedulian dengan semua murid Anda. Tunjukkan minat Anda pada kehidupan mereka, khususnya masalah dan pertanyaan mereka. Pastikan bahwa mereka dapat merasakan kasih Kristus di dalam diri Anda. Doakan tiap murid secara konsisten. Berdoalah sungguh-sungguh

Pendidik yang Mencintai Tuhan

Judul Artikel
Kristus Pengarah Pendidikan
Judul Buku
Seni Membentuk Karakter Kristen
Pengarang
Dr. Mary Setiawani dan Pdt. Dr. Stephen Tong
Halaman
77 -- 78
Seorang pendidik Kristen harus mengasihi Tuhan terlebih dahulu. Hanya dengan mengasihi Tuhan dan menjalankan tugas yang diberikan Tuhan untuk menjadi pendidik, barulah kita dapat mencapai kesuksesan seperti yang dikehendaki Tuhan. Kita harus mencintai Tuhan karena tugas menjadi pendidik adalah mandat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Menjadi pendidik harus didasarkan pada cinta kepada Tuhan sehingga kita mencintai tugas tersebut. Jika kita tidak mempunyai motivasi bahwa kita mengerjakan tugas itu untuk Tuhan, kita akan sangat mudah tergelincir, kecewa, dan putus asa.

Siapa yang Melayani Anak-Anak? Peranan Guru

Judul Artikel
The Role of the Teacher
Judul Buku
The Complete Handbook for Children`s Ministry
Pengarang
Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
Halaman
34 -- 37
Penerbit
Thomas Nelson Publishers
Kota
Nashville
Tahun
1993
Seorang guru sekolah minggu yang berkomitmen untuk setia dalam mengemban tugas pelayanannya, seperti Yesus setia dalam menjalankan penggenapan rencana Allah dalam dunia ini, harus mengetahui peranannya dalam pelayanan anak. Berikut ini artikel mengenai peran guru sebagai seorang pelayan anak.

Kesetiaan Seorang Hamba

Judul Artikel
Pertuanan atau Perhambaan?
Judul Buku
Ambillah Aku Melayani Engkau
Pengarang
Michael Griffiths
Halaman
34 -- 36
Penerbit
BPK Gunung Mulia
Kota
Jakarta
Tahun
1981

Dalam bukunya, The Christian Mind, Harry Blamires menulis sesuatu yang menarik tentang kesetiaan. Menurutnya, kesetiaan adalah "suatu kebajikan yang palsu yang sering dimanfaatkan untuk menutup-nutupi kegiatan yang tidak bermoral". Selanjutnya, ia mengemukakan bahwa kesetiaan itu dapat dikatakan buruk, dalam arti bahwa jika sesuatu kegiatan dibela atas dasar semata-mata kesetiaan saja, maka pembelaan itu sekali-kali tidak memunyai dasar rasional.